Berita BaKTI
  • admin
  • 05 June 2025

Achievement Seminar Program BangKIT di Kabupaten Seram Bagian Timur

Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) melalui Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Pedesaan Kawasan Timur Indonesia (BangKIT) telah mendorong peningkatan akses untuk peluang penghidupan bagi masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan dan kerawanan pangan di Kabupaten Seram Bagian Timur.

Program BangKIT pertama kali diluncurkan di Kabupaten Seram Bagian Timur pada April 2023 dan telah mulai mendampingi 30 desa tertinggal dan sangat tertinggal di empat kecamatan. Pada Oktober 2024, pendampingan diperluas dengan menambah empat desa replikasi sehingga kini total terdapat 34 desa sebagai dampingan.

Pendekatan yang dilakukan program BangKIT antara lain melalui pengembangan model perencanaan penghidupan yang inklusif dan partisipatif yang berbasis masyarakat, serta terintegrasi dengan perencanaan pembangunan mulai dari level desa hingga kabupaten. Oleh karena itu, fokus program ini adalah meningkatkan kapasitas dan mengubah pola pikir dan pola kerja masyarakat dan pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan penghidupan berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimiliki, termasuk sistem pemantauan dan evaluasi.


Selama dua tahun masa program, setidaknya terdapat 3.026 masyarakat dan pemerintah desa (49% adalah perempuan) telah belajar dan melakukan langsung proses perencanaan desa yang berorientasi peningkatan penghidupan yang berkelanjutan. Terdapat 74 kader desa dari 31 desa terlatih khusus sebagai penggerak dalam merencanakan dan melaksanakan peningkatan penghidupan masyarakat di desa, dan 17 orang staf berbagai OPD dan 23 staf kecamatan telah dilatih menjadi trainer bagi fasilitator perencanaan penghidupan berbasis masyarakat.

Selain itu, program BangKIT juga memberikan dukungan selama proses implementasi perencanaan penghidupan antara lain dengan memfasilitasi pelatihan teknis di bidang pertanian, peternakan, perikanan tangkap, pengolahan hasil perikanan (abon dan ikan asin) dan pengolahan hasil sagu dan pala, pengolahan limbah plastik, kerajinan anyaman, budidaya rumput laut, pengelolaan keuangan dan manajemen usaha rumah tangga, dan manajemen BUMDES.

Program BangKIT juga memberikan dukungan pemberian paket stimulan sebagai modal awal dalam mengembangakn inisiatif yang sudah direncanakan. Hingga akhir 2024, sebanyak kurang lebih 90 paket stimulan telah didistribusikan kepada 1.288 penerima manfaat (57% perempuan), berdasarkan rencana dan proposal yang dibuat oleh masyarakat desa. Jumlah ini masih akan bertambah dengan pendistribusian 12 paket stimulan bagi 4 desa replikasi yang pelaporan distribusinya masih berjalan hingga kini.


Hasil evaluasi yang dilakukan oleh masing-masing pemerintah desa dan masyarakat di 30 desa melaporkan bahwa setidaknya 27 desa telah mengalami peningkatan dalam hasil produksi pertanian dan perikanan. Hal ini menunjukkan bahwa Program BangKIT telah mendorong akses peluang masyarakat dalam meningkatkan penghidupan.

“Beberapa pembelajaran yang kami dapatkan selama proses pendampingan Program BangKIT dua tahun ini adalah pentingnya perencanaan yang partisipatif dalam merencanakan penghidupan masyarakat, pentingnya pendampingan masyarakat yang intensif seperti pendampingan di bidang pertanian dan usaha rumah tangga,  dan pentingnya kolaborasi semua pihak mulai dari pemerintah desa hingga kabupaten dalam mendukung aktivitas penghidupan masyarakat termasuk memberikan dukungan anggaran,” kata Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, Muhammad Yusran Laitupa.

Pada 3 Juni 2025, Yayasan BaKTI menyelenggarakan achievement seminar bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur. Achievement Seminar mengangkat tema Berbagi Pembelajaran Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan yang Inklusif di Perdesaan Kabupaten Seram Bagian Timur. 


Achievement Seminar ini bertujuan melakukan diseminasi hasil dan capaian program, serta mendorong akuisisi pengetahuan dan pembelajaran untuk keberlanjutan pengembangan penghidupan masyarakat yang inklusif di Kabupaten Seram Bagian Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan kelompok dampingan program dan pemerintah dalam wilayah program mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, hingga pihak swasta.  Dalam seminar, perwakilan dari kelompok dampingan Program BangKIT berbagi kisah inspiratif dari kegiatan yang telah dilaksanakan bersama program, mulai dari pertanian, perikanan, usaha kerajinan plastik bekas, perwakilan kelompok pemuda, dan perwakilan kepala desa. Dalam Achievement Seminar ini juga dipamerkan foto-foto kegiatan dan kisah sukses Program BangKIT dan pameran produk lokal hasil karya para kelompok masyarakat dari wilayah Program BangKIT. 

Kegiatan Achievement Seminar ini diharapkan menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan pembelajaran terkait beragam upaya keren masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan penghidupan dapat berkelanjutan. “Semoga apa yang sudah dikerjakan bersama melalui Program BangKIT dapat mendorong peningkatan akses terhadap peluang penghidupan masyarakat di 34 desa Kabupaten Seram Bagian Timur, jejak-jejak yang sudah kita torehkan bersama ini harus dilanjutkan,” pesan Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, Muhammad Yusran Laitupa.