Bengkel Komunikasi Optimalkan Pemanfaatan Website Mitra Hadirkan Layanan yang Inklusif
Pada awal minggu ini, Yayasan BaKTI kembali menyelenggarakan kegiatan Bengkel Komunikasi yang tahun ini berfokus pada pengelolaan website bagi para penggerak perubahan sosial. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BaKTI sebagai organisasi pengelolaan pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas mitra-mitranya. Bengkel Komunikasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mitra Yayasan BaKTI dalam mengoptimalkan pemanfaatan website sebagai media informasi dan advokasi untuk mendorong promosi, advokasi dan replikasi praktik baik dan isu-isu pembangunan inklusif.
Bengkel Komunikasi tahun 2023 didukung oleh Program INKLUSI dan bekerja sama dengan Ume Daya Nusantara (UDN), salah satu mitra daerah BaKTI dalam mengimplementasi Program INKLUSI di kawasan timur Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang peserta yang terdiri dari staf UDN, kelompok pendamping dari 6 desa yang menjadi mitra UDN yakni desa Oelatimo, Baumata Utara, Oenoni, Letbaun, Oefafi, Bokong serta forum media.
Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, Muhammad Yusran Laitupa, dalam sambutannya menyampaikan agar peserta pelatihan dapat segera menerapkan pengetahuan dan pengalaman mereka selama mengikuti dua hari kegiatan ini untuk mengkampanyekan isu-isu pembangunan inklusif melalui kanal website yang dikelola oleh mitra. Untuk itu selama dua hari pelatihan, peserta dibekali dengan pengetahuan tentang gender dan inklusi, kewirausahaan sosial, serta pendekatan berbasis aset.
Di hari pertama, peserta dibekali dengan materi perkenalan tentang Gender dan Inklusi Sosial yang disampaikan oleh Ibu Lusia Palulungan (Program Manager INKLUSI – Yayasa BaKTI). Sesi ini bertujuan untuk memberikan informasi dasar tentang pentingnya pemahaman gender dalam pembangunan termasuk dalam lingkungan pemerintahan yang terkecil yaitu desa dan kelurahan.
Sesi berikutnya tentang Kewirausahaan Sosial dan dilanjutkan dengan sesi Manajemen Berbasis Aset yang dibawakan oleh Danny Wetangterah (Direktur Program dan Resiliensi Komunitas Yayasan PIKUL, Kupang). Sesi ini menggabungkan materi, praktik dan simulasi prinsip-prinsip berwirausaha sosial, tujuan, kegiatan, dampak dan pengelolaan profit, output dari sesi ini peserta dapat membedakan organisasi nirlaba tradisional, perusahaan bisnis tradisional serta kewirausahaan sosial.
Dalam sesi pendekatan berbasis aset, Danny mengawali sesi dengan mengajak peserta untuk menemukenali potensi yang dimiliki. Sesi ini bertujuan untuk membuka wawasan dengan memasukan cara pandang baru yang lebih holistik dan kreatif dalam melihat realita/masalah, mengapresiasi apa yang bekerja dengan baik di masa lampau; dan menggunakan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan.
Sesi penutup di hari pertama pelatihan yaitu pengenalan tentang website, domain, dan hosting, bagaimana ketiganya bekerja, alur pembuatan website dan manajemen pemeliharaannya. Sesi ini dipandu oleh Donny Arisandy (Web Developer dan IT Consultant). Pada sesi ini, juga memperkenalkan website resmi dari UDN dan di akhir sesi ini peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok yang bertugas untuk membuat berita singkat untuk dimuat di website UDN.
Hari kedua pelaksanaan adalah perkenalan fitur-fitur website dan praktik menggunakan website UDN di mana peserta masing-masing diberi akses log in dan mengupload tulisan yang telah dibuat sebelumnya. Di akhir dua hari kegiatan ini, baik UDN maupun peserta mitra dari desa dapat mengenali kekuatan lembaga untuk ditampilkan dalam media online guna menghasilkan layanan yang inklusif dan berwawasan gender dengan mengoptimalkan penggunaan website mitra dalam mendorong promosi dan advokasi program.