• adminbakti
  • 18 December 2023

Diskusi Inspirasi BaKTI: Mencatat Siasat Warga Tentang Mobilitas Dan Transportasi Dari Dua Kota

Yayasan BaKTI kembali melaksanakan Inspirasi BaKTI virtual yang terakhir di tahun 2023 ini bekerjasama dengan Vital Strategies, salah satu mitra dalam konsorsium Program UK Partnership for Accelerating Climate Transition Indonesia (UK PACT) yang berperan menginformasikan, menyebarluaskan inisiatif, pengetahuan yang terkumpul lewat dukungan proyek UK-PACT kepada publik, terkait isu-isu mobilitas secara khusus transportasi di dua kota: Kota Makassar dan Surabaya.  Diskusi yang digelar tanggal 14 Desember 2023 dalam bentuk Talkshow mengangkat tema “Mencatat Siasat Warga Tentang Mobilitas Dan Transportasi Dari Dua Kota”. Hadir dua orang narasumber dari Kota Makassar yakni DR. Ir. H. Muhktar Thahir Syarkawi,MT,ATU (Dekan Fakultas Tehnik Universitas Muslim Indonesia dan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Sulawesi Selatan) dan Alita Karen (Pegiat Inklusifitas dan Formasi Disabilitas Sulawesi Selatan) serta narasumber dari Kota Surabaya Bapak Tutus Setiawan, M.Pd (Pendiri dan pengurus Lembaga Pemberdayaan Tunanetra) yang di moderatori oleh Luna Vidya.

Pak Muktar bercerita dalam paparannya mengenai bagaimana kolaborasi multistakeholder  dalam menciptakan ekosistem trasnportasi yang berdimensi kesetaraan gender dan inklusi sosial (GESI) yang bertujuan menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna moda transportasi publik. 
Sementara Alita berbicara terkait menuju dan mewujudkan pelayanan transportasi publik yang inklusif di kota Makassar melalui forum masyarakat sipil pemantau untuk Indonesia inklusif disabilitas (FORMASI Disabilitas). Alita juga menyoroti moda transportasi publik ‘teman bus’ di Makassar yang sudah memiliki kursi prioritas untuk penyandang disabilitas maupun kelompok rentan tetapi sayangnya untuk penyandang disabilitas yang memakai kursi roda tidak bisa mengakses teman bus karena tidak ada landasan untuk naik ke atas bus serta tidak ada petugas pendamping di dalam bus yang membantu mengarahkan teman disabilitas untuk naik ataupun turun bus. Hal lain, proses untuk ke terminal susah apalagi saat ini belum ada terminal khusus untuk mengakses teman bus biasanya ada di pemberhentian tertentu di pinggir jalan dan itu sangat tidak responsif bagi teman disabilitas maupun kelompok rentan lainnya.


Narasumber Pak Tutus melalui video yang ditayangkan berbagi pengalaman para penyandang disabilitas di Kota Surabaya mencoba moda trasnportasi publik dan me review hasil perjalanan mereka. Di Surabaya sudah ada akses transportasi publik yang memudahkan teman-teman disabilitas seperti Bus Suroboyo dan Feeder Wira Wiri. Namun aksesibilitas yang dibutuhkan belum sepenuhnya terpenuhi karena dikatakan mahal oleh Pemerintah yang menjadikan hal ini suatu kendala untuk kemudahan penyandang disabilitas. Adanya transportasi massal ini untuk menjawab kebutuhan dari penyandang disabilitas maupun kelompok rentan karena mereka cenderung tidak sejahtera/pendapatannya rendah. Mereka  harus memakai transportasi online dengan tarif yang tidak sesuai dengan pendapatan mereka tiap bulan sehingga menyebabkan kelompok ini cenderung boros ketimbang mereka yang menggunakan kendaraan pribadi.
Sharing dan Talkshow yang dilaksanakan melalui Zoom ini diikuti oleh 68 orang peserta terdiri dari 32 laki-laki (47%) dan 36 perempuan (53%).

Tonton kembali diskusi ini melalui tautan YouTube Yayasan BaKTI