Diskusi Inspirasi BaKTI virtual ‘Bersama Pemuda Majukan Indonesia’

Masa depan bangsa ada di tangan orang muda. Ungkapan ini memiliki semangat konstruktif bagi pembangunan dan perubahan. Orang mudalah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk pembangunan suatu bangsa dengan ide/gagasan baru, wawasan yang luas berdasarkan nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Dalam Pembangunan Nasional pemuda mempunyai peran aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan. Beragam giat anak muda di masyarakat untuk berkontribusi pada perubahan bangsa adalah salah satu reinterpretasi terhadap Sumpah Pemuda.

Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2023, Yayasan BaKTI kembali menggelar Diskusi Inspirasi BaKTI secara virtual dengan mengangkat tema “Bersama Pemuda Majukan Indonesia”. Kali ini akan menghadirkan tiga pemuda penerima beasiswa Program INSPIRASI – Indonesia Selandia Baru untuk Generasi Muda Inspiratif (Indonesia Young Leaders Programme).  Mereka adalah Yusri, Tirza Theorupun dan Nurul Inayah.

Yusri adalah salah satu penerima beasiswa program INSPIRASI tahun 2022 dan saat ini bekerja sebagai Program Analyst di Yayasan Indonesia Mengabdi, salah satu NGO yang fokus pada isu perlindungan anak. Lewat Program INSPIRASI, Yusri mengerjakan sebuah Action project mengenai isu perkawinan anak, salah satu masalah serius yang menjadi salah satu isu prioritas pemerintah.  Action Project ini fokus untuk meningkatkan pemahaman anak dan orang tua mengenai dampak negatif dari perkawinan anak serta pemahaman mengenai berbagai kebijakan pencegahan perkawinan anak.

Data dari Save the Children (2020) menunjukkan bahwa sekitar 500.000 lebih anak perempuan di Indonesia berisiko dipaksa menikah di bawah umur akibat dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.  Data lainnya ditunjukkan oleh Badan Pusat Statistik (2020) yang menjelaskan bahwa salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat prevalensi di atas rata-rata nasional (11.21%) adalah Sulawesi Selatan (14.1%). Data ini menunjukkan bahwa isu perkawinan anak telah menjadi masalah serius khususnya di Sulawesi Selatan, dimana salah satu kabupaten penyumbang terbesar kasus perkawinan anak adalah Kabupaten Bone.

Hasil studi awal ditemukan bahwa 59% anak yang telah menikah di bawah umur tidak mengetahui bahwa terdapat kebijakan usia minimal anak menikah adalah 19 tahun berdasarkan Undang-Undang Perkawinan. Data lain menunjukkan 98% orang tua tidak mengetahui bahwa memaksa anak untuk menikah termasuk tindak pidana kekerasan seksual.

Melalui dukungan UNICEF Indonesia, Yusri dan YIM juga sementara melaksanakan program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) sebagai bentuk program pencegahan perkawinan anak di 3 Kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Kabupaten Bone, Wajo, dan Luwu Utara. Fokus program ini untuk memberikan pemahaman kepada remaja mengenai kesehatan reproduksi, memahami perilaku bullying, memahami identitas diri, dan melatih remaja untuk bisa lebih asertif dan lebih percaya diri. Hal tersebut penting untuk dipahami oleh remaja, karena data menunjukkan bahwa banyak remaja yang terlibat perkawinan anak karena dipaksa oleh orang tua dan keluarganya dalam arti remaja masih kurang memiliki keterampilan asertif dan masih tidak berani menolak permintaan orang tua dan keluarganya yang memaksa mereka untuk menikah di bawah umur. Selain itu, di program PKH, remaja dihimbau untuk bisa menjadi agen pelopor dan pelapor di sekolah dan lingkungannya masing-masing.

Hana Tirza C. Theorupun adalah salah satu alumni INSPIRASI 2021 dan Manager pengembangan program di Yayasan Sasi Alam Indonesia (YASI.ID), sebuah organisasi lokal di Maluku yang berfokus pada pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dan juga pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia Timur. Tirza memiliki antusiasme yang besar terhadap human-centered design dan berpengalaman dalam menerapkan metode ini dalam proyeknya. Beberapa project yang dilakukan dengan human-centered design ini adalah project Membangun Strategi Penghidupan di Desa Keta Melalui Co-Design Proses, di Seram Bagian Timur dan juga project Memperkuat Ketahanan Masyarakat Pesisir Terhadap Perubahan Iklim di Pulau Osi, Seram Bagian Barat.

Latar belakang project ini adalah adanya kerentanan yang cukup besar secara sosial ekonomi akibat belum meratanya pembangunan di wilayah Indonesia timur dan berdampak pada terbatasnya pilihan pekerjaan yang ada di desa dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Project ini bertujuan untuk mengurangi kerentanan ekonomi pemuda di desa Keta dengan mengembangkan strategi penghidupan secara partisipatif melalui metode co-design.

Co-design merupakan sebuah metode untuk mendesain bersama sebuah solusi untuk diuji coba melalui sebuah prototipe. Pendekatannya yang dipakai dalam co-design adalah partisipatif serta berbasis riset. Melihat dari hasil eksplorasi dan pemetaan sumber daya di tahap exploring, melihat potensi pasar, dan kapasitas sumber daya manusia yang ada di Keta, dihasilkanlah prototipe yang diuji coba adalah sebuah pilot group unit bisnis yang dikelola secara langsung oleh pemuda Keta, dan berfokus dalam memaksimalkan sumber daya alam di Keta dengan 3 prioritas kegiatan: kebun sayur, pembibitan pala dan cengkeh, serta produk untuk dipasarkan. Diversifikasi penghidupan ini dipilih menjadi solusi yang diuji coba atas masalah kerentanan setelah melihat hasil riset di desa Keta.

Melihat keberhasilan metode co-design yang diterapkan di Keta, bersama YASI.ID kemudian mencoba mengaplikasikan co-design di Pulau Osi, sebuah pulau kecil di Kabupaten Seram Bagian Barat yang terdampak langsung oleh adanya perubahan iklim dan sangat berpengaruh terhadap produktivitas hasil perikanan masyarakat. Proses ini melibatkan sekitar 50 pemuda dan pelajar pulau Osi untuk belajar tentang perubahan iklim, memahami kekuatan dan kerentanan masyarakat, serta membuat solusi dari permasalahan iklim yang ada melalui proses co-design.

Dari proses co-design ini dihasilkan beberapa prototipe yang diuji coba. Prototipe pertama adalah pembuatan rumah pengering rumput laut dan ikan teri. Yang kedua adalah pendirian toko oleh-oleh sederhana untuk mempromosikan produk lokal dan meningkatkan pariwisata di Pulau Osi. Kedua ide ini diprioritaskan karena menjadi suatu model adaptasi perubahan iklim yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Pulau Osi untuk terus menjaga produktivitas hasil perikanan di tengah perubahan cuaca dan iklim yang tidak terprediksi dan membuka alternatif penghidupan melalui pengembangan pariwisata.

Nurul Inayah, adalah penerima beasiswa INSPIRASI tahun 2021 dan saat ini menjadi Manajer Program dan Sutradara Kala Teater. Kala Teater adalah sebuah perkumpulan yang bergerak di bidang seni dan budaya berupaya mencapai visinya, yakni mengasah kepekaan antar-manusia melalui program kesenian dan kebudayaan. Melalui pertunjukan teater, Kala Teater mengintervensi isu gender, ketubuhan, kota, dan isu sosial lainnya. Intervensi tersebut diharap mampu mendorong kesadaran kolektif masyarakat atas situasi yang terjadi di sekitarnya.

Program Kala Teater yang terakhir adalah melakukan kampanye tentang Depresi Pasca-lahiran, yaitu isu kesehatan mental ibu yang masih sangat tabu melalui pertunjukan dan diskusi. Pentas Postpartum mengungkapkan kisah-kisah tentang depresi pasca melahirkan atau dikenal dengan postpartum depression. Postpartum depression kerap dialami ibu pasca melahirkan yang disebabkan oleh faktor yang berlapis-lapis, seperti perubahan besar pada fisik dan mental, serta faktor eksternal seperti minimnya informasi mengenai masa postpartum, tanggung jawab pengasuhan yang dibebankan hanya pada ibu, menerima beragam komentar-komentar negatif, dan beragam faktor yang timbul oleh praktik domestifikasi perempuan.
Nurul Inayah melakukan riset terhadap 56 responden perihal Postpartum Depression yang mengadaptasi Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan Skala Somatisasi (indikator yang digunakan untuk menilai potensi postpartum depression pada ibu). Hasil riset menunjukkan adanya jumlah ibu yang mengalami gejala umum postpartum depression. Riset dan pertunjukan ini pada tahun 2022 didukung oleh UnionAID New Zealand dalam program INSPIRASI (Indonesian Young Leaders Program) yang bekerja sama dengan Yayasan BaKTI. Program ini kemudian berkelanjutan pada tahun 2023 dengan menyasar dua Kabupaten di Sulawesi Selatan yang memiliki tingkat pernikahan anak yang tinggi dan didukung oleh Kemendikbudristek, Dana Indonesiana, dan LPDP.

Selain itu, melalui Proyek Kota dalam Teater yang merupakan program jangka panjang 2015-2025, telah dilakukan riset terhadap warga kota Makassar dengan topik yang sangat beragam seperti kriminalitas, kekerasan seksual, lingkungan, dan banyak lagi. Diharapkan melalui kerja-kerja kesenian dan kebudayaan mampu mengasah kepekaan masyarakat terhadap isu-isu sosial dan merupakan instrumen untuk melakukan penyadaran atas hal itu. Kesenian dan kebudayaan dalam masyarakat memiliki nilai yang penting untuk berkontribusi membangun bangsa yang lebih baik.

Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dari beberapa anak muda inspiratif dalam melakukan kegiatan/program di organisasi/komunitasnya serta memberikan ruang bagi peserta untuk saling berbagi pembelajaran praktik baik dan inovasi yang sudah dilakukan oleh anak muda dan masyarakat pada umumnya dalam pembangunan didaerahnya dan Kawasan Timur Indonesia pada umumnya.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Inspirasi BaKTI akan dilaksanakan secara daring/virtual pada

Hari/Tanggal    : Rabu, 8 November 2023
Waktu    : 14.00 - 16.00 WITA | 15.00 - 17.00 WIT
Tempat    : Zoom Meeting https://bit.ly/InspirasiBaKTI2023_3 
                    Meeting ID: 844 4730 7557
                    Passcode: BaKTI

Narasumber Kegiatan
Narasumber dalam kegiatan diskusi Inspirasi BaKTI adalah:

  1. Yusri (Alumni INSPIRASI 2022, Program Analyst, Yayasan Indonesia Mengabdi)
  2. Hana Tirza C. Theorupun (Alumni INSPIRASI 2021, Manajer Pengembangan Program Yayasan Sasi Alam Indonesia)
  3. Nurul Inayah (Alumni INSPIRASI 2021, Manajer Program dan Sutradara Kala Teater) 
     

Moderator: 
Victor Matanggaran (Alumni INSPIRASI 2021, Direktur Macanga Institute)