Dukungan Komunikasi untuk Program PROSPPEK dan Perlinsos Papua Barat
PROSPPEK OTSUS bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di kampung, kelurahan dan distrik dalam bidang ekonomi maupun penyediaan pelayanan dasar khususnya bagi Orang Asli Papua (OAP). Selain itu, PROSPPEK OTSUS juga diharapkan mampu mendorong Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Program PROSPPEK ini terdiri dari 4 komponen yaitu: 1) memperkuat Sistem Administrasi dan Informasi Kampung (SAIK+), 2) meningkatkan kapasitas kader dan aparatur kampung, 3) memperkuat distrik dalam menjalankan tugas pembinaan dan pengawasan, dan 4) memperkuat kemampuan kampung dalam mendanai pelayanan dasar di tingkat kampung. Melalui keempat komponen di atas, diharapkan kampung dapat mengelola dan menggunakan anggaran kampung menjadi lebih efektif dan berhasil guna sesuai dengan kebutuhan kampung dan tujuan nasional.
Dalam perkembangannya, program PROSPPEK juga akan mendukung Program Afirmasi Perlindungan Orang Asli Papua atau Perlindungan Sosial (Perlinsos). Program ini akan mendukung perbaikan gizi dan kesejahteraan Orang Asli Papua, khususnya anak-anak usia lima tahun ke bawah dan para lansia berusia 60 tahun ke atas.
Dalam mendukung kegiatan tersebut, KOMPAK-BaKTI memberikan dukungan dari sisi komunikasi. Harapannya agar tujuan, proses, dan capaian dari program dapat diterima oleh para pelaksanan program, penerima manfaat, serta masyarakat luas.
Berikut adalah highlight beberapa kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam kurun Januari-Maret 2022:
Pelatihan Media Handling Lanjutan
Salah satu mandat Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI adalah meningkatkan kapasitas Sekber PROSPPEK-Otsus/Perlinsos Papua Barat. Peningkatan kapasitas itu dilakukan lewat beragam kegiatan, salah satunya adalah dengan Pelatihan media handling lanjutan yang digelar di Sorong tanggal 21 Januari 2022.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemampuan kepada Sekber PROSPPEK Otsus/Perlinsos dan mitranya dalam menjalin komunikasi dengan jurnalis. Jurnalis dan media diyakini adalah mitra strategis dalam mendukung pelaksanaan sebuah program. Mereka bisa menjadi corong promosi sekaligus mengawasi jalannya sebuah program. Namun, komunikasi dengan jurnalis dan media itu tidak bisa dilakukan begitu saja. Butuh kemampuan khusus, utamanya bagi para pelaksana program.
Kegiatan workshop media handling ini sebelumnya telah digelar di Manokwari pada bulan Oktober 2021. Dalam kegiatan pertama, peserta yang terdiri dari anggota Sekber PROSPPEK Otsus/Perlinsos Provinsi Papua Barat dan kabupaten pilot project, mitra kerja Sekber, serta dari bagian humas, protokoler, dan administrasi pimpinan diberi pengetahuan membuat press release dan menggelar konferensi pers.
Pada kegiatan lanjutan ini, pendalaman kedua materi tersebut dilakukan lewat metode simulasi. Peserta diminta membuat press release lalu menggelar konferensi pers yang dihadiri oleh jurnalis yang merupakan mitra Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI. Simulasi konferensi pers, dirancang supaya jurnalis mengajukan pertanyaan yang kritis dan sensitif, tetapi tetap berkaitan dengan press release yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok. Wartawan memberikan pertanyaan yang kritis dan tajam sebagaimana seharusnya wartawan.
Di akhir sesi, para wartawan memberikan masukan serta tips dan trik untuk para peserta terkait kegiatan konferensi pers dan press release.
Persiapan Kunjungan Joint Supervision Pemerintah Indonesia dan DFAT
Pemerintah Indonesia bersama dengan Kedutaan Besar Australia di Indonesia berniat melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung perkembangan dukungan pemerintahan Australia untuk beberapa kegiatan di Indonesia, termasuk Program Landasan di Papua dan Papua Barat. Dalam kesempatan ini, Rombongan Joint Supervision merencanakan kunjungan ke salah satu lokasi implementasi Program Landasan di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Sorong pada tanggal 28 Februari 2022.
Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI bersama tim Landasan melakukan persiapan kunjungan tersebut dengan mendatangi Distrik Makbon, lokasi yang direncanakan akan dikunjungi oleh DFAT. Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan lokasi dan orang-orang yang akan menjadi tokoh kunci dalam pertemuan dengan perwakilan DFAT tersebut.
Pihak-pihak yang ditemui dalam kesempatan persiapan ini adalah Kepala Distrik Makbon, Kepala Kampung Malaumkarta, serta Kepala Kampung Suatolo. Rencananya, merekalah yang akan mendampingi kunjungan dari DFAT di tanggal 28 Februari 2022.
Pada akhirnya kunjungan ini sendiri batal dilakukan karena bersamaan dengan tingginya tingkat penyebaran COVID-19 varian Omicron.
Kelas AKSI Papua Barat
Kader dan aparat kampung adalah salah satu tulang punggung pelaksanaan PROSPPEK-Otsus di Papua Barat. Karena itu, dirasa perlu untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka termasuk di bidang komunikasi.
Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI kemudian menggelar Kelas Akademi Kampung Sinergi (AKSI) untuk kedua kalinya. Pelaksanaan pertama yang dilakukan bulan Agustus-September 2021 bekerja sama dengan KOMPAK dan melibatkan kader dan aparat kampung dari Papua dan Papua Barat mengambil tema Kelas Transparansi. Di Kelas AKSI kedua yang digelar tanggal 7-9 Februari 2022 ini, peserta dikhususkan berasal dari Papua Barat dan mengambil tema Jurnalisme Kampung.
Tema ini diambil mengingat peran para kader dan aparat kampung sangat potensial untuk menceritakan kegiatan dan sekaligus mengawasi kegiatan di kampung mereka. Mereka bisa melakukan peran sebagai jurnalis untuk mengabarkan cerita sekaligus mengawasi. Namun, mereka harus dibelaki dengan kemampuan khusus agar peran tersebut bisa berjalan maksimal.
Pada Kelas AKSI Papua Barat ini, tiga orang pengajar yang didatangkan adalah; Yosep Suprayogi (jurnalis dari Tempo Grup), Syamsul Ma’arif (video maker dan sutradara), serta Hariandi Hafid (jurnalis foto). Ketiganya memberikan materi-materi dasar tentang jurnalistik, menulis berita, membuat video, dan membuat foto.
Materi yang diberikan tidak hanya bersifat teori, tapi peserta diberi kesempatan untuk turun ke lapangan dan mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan selama di dalam kelas.
Wawancara Radio dengan RRI Fakfak dan RRI Manokwari
Seperti yang disebutkan di atas, media adalah mitra potensial untuk sebuah program, tidak terkecuali program PROSPPEK-Otsus. Sadar akan hal itu, Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI memfasilitasi beberapa kerja sama dengan media, salah satunya adalah bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) di Papua Barat dan membuat wawancara live dengan topik PROSPPEK Otsus.
Kegiatan ini pun bukan yang pertama kalinya, karena sebelumnya kegiatan yang sama sudah dilakukan di tahun 2021. Dalam periode Januari-Maret 2022, kegiatan yang sama digelar sebanyak tiga kali. Satu kali dilakukan di Kabupaten Fakfak yang menampilkan dua perwakilan Sekber PROSPPEK Otsus Kabupaten Fakfak sebagai narasumber. Mereka adalah Plt. Kepala Bappeda Kab. Fakfak Ehsan Musaad dan Sekretaris Dinas BPMK Kabupaten Fakfak, Miswanto. Dalam wawancara yang diadakan tanggal 15 Februari tersebut, tema yang diangkat adalah Realisasi Penggunaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) di Fakfak.
Dua wawancara radio lainnya dilakukan di Manokwari. Pertama pada tanggal 2 Maret 2022 dengan tema Pendataan Orang Asli Papua Lewat SAIK+ dan Peran Kader Kampung. Hadir sebagai narasumber adalah Legius Wanimbo, Kepala Bidang Perencanaan Otsus Bappeda Papua Barat. Wawancara kedua digelar tanggal 4 Maret 2022 dengan tema Realisasi Program Landasan di Papua Barat yang menghadirkan Legius Wanimbo serta Ottow G. Sineri, Provincial Manager Program Landasan Papua Barat.
Ketiga wawancara radio tersebut ditanggapi dengan antusias oleh para pendengar yang berinteraksi lewat jalur telepon dan WhatsApp. Beragam pertanyaan tajam dan kritis dilontarkan oleh mereka dan dapat dijawab dengan baik oleh para narasumber. Kegiatan ini sendiri dianggap sangat potensial untuk mempromosikan kerja-kerja Sekber PROSPPEK Otsus di Papua Barat mengingat hasil asesmen komunikasi menunjukkan bahwa sebagian besar warga Papua Barat masih menggunakan radio sebagai alat mencari informasi dan berita.
Workshop Monitoring dan Evaluasi Komunikasi
Idealnya, sebuah program harus terus dimonitor secara berkala untuk mengetahui apakah program tersebut sudah berjalan sesuai rencana atau tidak. Pengetahuan tentang cara memonitor kegiatan ini adalah pengetahuan yang penting dimiliki oleh para pelaksana program, termasuk anggota Sekber PROSPPEK-Otsus Papua Barat.
Kemampuan itulah yang coba diberikan oleh Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI kepada anggota Sekber PROSPPEK-Otsus Papua Barat. Kegiatan Workshop Monitoring dan Evaluasi Komunikasi digelar di Sorong tanggal 17-18 Februari 2022. Peserta yang berasal dari beragam unsur, baik dari tingkat Provinsi Papua Barat, maupun dari kabupaten pilot project diberi pengetahuan tentang bagaimana menggelar monitoring kegiatan, khususnya kegiatan komunikasi. Mulai dari membuat tools monitoring hingga melakukan monitoring. Selain itu, peserta juga diberi bekal pengetahuan tentang GEDSI (gender equty, disability, and social inclusion) agar mereka memahami pentingnya memasukkan peran semua unsur dalam komunikasi.
News Café
Di tahun 2021, Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI telah menggelar dua kegiatan News Café. Kegiatan ini adalah upaya “membangun jembatan” antara jurnalis atau media dengan pelaksana program. Selain itu, kegiatan News Café juga diisi dengan sesi peningkatan kapasitas untuk para jurnalis. Dua kali pelaksanaan News Café di tahun 2021 terbukti meningkatkan hubungan antara para jurnalis dengan para pelaku program.
Kegiatan yang sama kemudian digelar kembali di tahun 2022. Kali ini sekaligus melibatkan jurnalis dan media dari Papua dengan mengangkat tema Membaca Data. Tema ini dipilih berdasarkan usulan beberapa jurnalis yang sudah pernah mengikuti News Café sebelumnya.
Hadir sebagai narasumber adalah Legius Wanimbo, Kabid Perencanaan Otsus Bappeda Papua Barat, Ika Rustanty dari BPS Papua Barat, serta Badiul Hasan dari Seknas FITRA. Tema besar yang dibawakan oleh para narasumber adalah tentang membaca data. Data adalah elemen penting dari sebuah berita, utamanya yang menyangkut perkembangan atau progres sebuah program. Karena itu, para jurnalis dituntut untuk jeli dalam membaca data dan menerjemahkannya ke dalam narasi atau gambar.
Di kesempatan yang sama, para jurnalis Papua dan Papua Barat juga menceritakan pengalaman mereka mencari data yang akurat dari pihak pemerintah daerah. Menurut mereka, tantangan terbesar adalah mencari pemegang data yang memang kompeten dan bersedia untuk membagikan data yang dibutuhkan oleh jurnalis. Mendengar curhatan para jurnalis ini, Legius Wanimbo menanggapinya dengan membuka akses sebesar-besarnya kepada para jurnalis yang ingin mencari data tentang dana Otsus Papua Barat. Harapannya, media bisa menjadi corong promosi sekaligus mengawasi penggunaan dana Otsus di Papua Barat.
Diseminasi dan Evaluasi Program Landasan
Program Landasan sudah mendekati akhir. Program yang mulai berjalan di tahun 2017 ini akan berakir di tahun 2022. Sebagai salah satu penutup program, tim Landasan bekerja sama dengan Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI menggelar kegiatan Diseminasi dan Evaluasi Program Landasan Papua Barat yang digelar di Manokwari, 4 Maret 2022.
Kegiatan ini berisi dua sesi utama yaitu, diseminasi hasil dan capaian program Landasan Papua Barat dan evaluasi program Landasan Papua Barat. Di sesi pertama, perwakilan dari tim Landasan yaitu Ottow G. Sineri memberikan presentasi tentang apa saja yang sudah dilakukan oleh tim Landasan Papua Barat dan apa saja yang sudah dicapai sejauh ini. Sementara itu, perwakilan Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI, Syaifullah membawakan presentasi tentang beragam kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membantu pelaksanaan program Landasan di Papua Barat.
Di sesi kedua yang bertema evaluasi, fasilitator dari tim Landasan dan Tim Komunikasi KOMPAK-BaKTI mengawal peserta untuk membuat evaluasi terkait progam Landasan. Evaluasi ini kelak akan dimasukkan ke dalam laporan akhir Landasan sekaligus sebagai rekomendasi untuk program lain yang akan dilakukan di Papua Barat.
Kegiatan yang sama kembali digelar di Makassar pada tanggal 10-11 Maret 2022. Dalam kegiatan ini, peserta bukan hanya datang dari Papua Barat, tapi juga dari Papua. Isi kegiatan kedua ini tetap sama, yaitu diseminasi dan evaluasi program Landasan yang melibatkan mitra dan pelaksana program dari Provinsi Papua dan Papua Barat.