Infografis sebagai Alat Bantu Advokasi
Di era yang serba cepat, infografik menjadi jurus jitu mencuri perhatian. Sebab, menurut sebuah penelitian, manusia adalah makhluk visual. Di mana 70 persen reseptor sensorik ada di mata, dan hampir 50 persen otak kita terlibat dalam proses visual. Itulah sebabnya manusia mampu memahami infografik hanya dalam 1/10 detik.
Yayasan BaKTI menangkap peluang ini dan menggunakan infografis sebagai media pertukaran informasi sejak beberapa tahun terakhir. BaKTI kerap menggunakan gambar untuk menjelaskan sebuah informasi agar lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat umum. Baru-baru ini Yayasan BaKTI melalui Progra, MAMPU (Kemitraan Australia – Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan) melaksanakan Bengkel Komunikasi untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan menyusun infografis kepada organisasi-organisasi yang menjadi mitra dalam implementasi Program MAMPU agar di masa depan dapat menggunakan informasi visual dalam melakukan berbagai kegiatan advokasi.
Program MAMPU telah berjalan selama 5 tahun. Program ini telah menjadi wadah bagi organisasi perempuan dan organisasi pro-demokrasi yang berkomitmen tinggi terhadap keadilan gender. Telah banyak capaian yang dihasilkan dari Program MAMPU, khsususnya yang diimplementasi oleh Yayasan BaKTI dalam hal penguatan kepemimpinan perempuan untuk mendorong tercapainya peningkatna akses perempuan terhadap pelayanan publik dan program pemerintah. Berbagai capaian dari Program MAMPU tersebut penting untuk dapat diketahui dengan baik oleh pemerintah kabupaten di wilayah BaKTI bekerja agar dapat ditindaklanjuti selepas program ini berakhir di tahun 2020 yang akan datang.
Beragam upaya telah dilakukan dan semakin digiatkan untuk mendorong keberlanjutan dari apa yang telah dicapai dari program ini. Sebagai bagian dari upaya advokasi yang sedang gencar dilakukan dibutuhkan alat yang dapat membantu penyampaian informasi secara efektif.
Bengkel Komunikasi berlangsung di 3 lokasi. Di Parapare 10-11 September dan di Tana Toraja 17-18 September 2019 serta Atambua di tanggal 24-25 Oktober 2019. Pelatihan ini selain diikuti oleh mitra program MAMPU di dua kabupaten tersebut juga diikuti oleh beberapa mitra pemerintah seperti dari P2TP2A dan anggota kelompok konstituen. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini, diisi dengan pengantar singkat mengenai infografis, bagaimana memilah dan memilih data yang strategis untuk infografis yang akan digunakan sebagai media advokasi. Dipenghujung hari I, peserta diperkenalkan dengan aplikasi untuk membuat infografis melalui aplikasi Power Point (offline) dan aplikasi Canva (berbasis online). Kedua aplikasi ini memiliki kelebihan masing-masing, peserta boleh memilih lebih familiar menggunakan aplikasi yang mana. Pengajar infografis juga menekankan bahwa infografik tak melulu soal grafik. Data dan angka yang menunjukkan tren pun bisa divisualkan. Bentuk bisa diagram pie, batang atau garis. Bisa juga dikombinasikan dengan peta atau gambar menarik lainnya.
Hari kedua, peserta kemudian mempraktikkan membuat infografis sederhana mulai dari memilih data yang akan dibuat infografis, kemudian memasukkan data tersebut ke dalam aplikasi, ada yang menggunakan Power Point dan ada pula yang menggunakan Canva. Diakhir hari kedua, peserta kemudian mempresentasikan infografis yang telah dibuat dan kemudian mendapatkan masukan dari tim pengajar. Harapannya setelah pelatihan ini, peserta semakin sering melakukan latihan membuat infografis sehingga ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama kegiatan ini betul-betul terasah dan berguna dalam mendorong advokasi kebijakan khususnya.