Integrasi Aspirasi dan Kepentingan Pembangunan KTI Dalam RPJMN 2010-2014
Aspirasi dan kepentingan pembangunan KTI yang selama ini disuarakan, masih tetap digulirkan terus. Kinerja pembangunan KTI pada masing-masing provinsi dalam tahun-tahun terakhir ini terlihat sudah semakin berkembang. Hal ini dimungkinkan baik oleh inisiatif dan prakarsa pembangunan setiap provinsi dan terutama adanya alokasi program serta anggaran pembangunan dari pemerintah. Apalagi dalam berbagai hal juga mendapatkan dukungan dari lembaga donor serta peran serta masyarakat sendiri. Oleh karena itu semakin dipandang penting untuk mengintegrasikan aspirasi dan kepentingan pembangunan KTI dalam kerangka pembangunan nasional.
Forum Kawasan Timur Indonesia (FKTI) hadir untuk menjembatani para stakeholders untuk berinteraksi. Interaksi ini bermanfaat membangun kepercayaan yang mengarah pada reformasi dan mendorong proses pembangunan yang lebih efektif. FKTI merupakan forum terbuka bagi para reformis pembangunan, terutama reformis yang berada di kawasan ini. FKTI telah mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali . Pada pertemuannya yang terakhir di Mataram pada Agustus 2007 lalu, Forum ini mengadakan Forum Pemerintah Daerah (yang diwakili oleh 10 utusan Gubernur se-KTI) pertama. Pertemuan ini juga dihadiri oleh beberapa wakil lembaga pendana internasional yang memberi masukan dan komentar membangun. Salah satu rekomendasi yang dihasilkan melalui FKTI Mataram adalah mendukung pengembangan kerjasama antar provinsi di KTI dengan melibatkan semua Kepala BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dari setiap provinsi di KTI.
Forum Kepala BAPPEDA pada dasarnya adalah diskusi dan tukar menukar pengalaman sekaligus menjadi media pembelajaran dan berbagi smart practices (praktek cerdas) di bidang perencanaan. Di sisi lain, Forum Kepala Bappeda merupakan instrumen pendukung Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbang) khususnya dalam hal koordinasi perencanaan pembangunan sebelum sampai pada Musrenbang Nasional.
Forum Kepala BAPPEDA sudah dilaksanakan dua kali yaitu bulan Februari 2008 di Ambon dan September 2008 di Kupang. Pada pertemuannya yang ke-2 di Kupang, rekomendasi yang dihasilkan adalah pentingnya peningkatan kinerja pembangunan di KTI yang terukur melalui kerjasama dengan BAPPENAS dan DEPDAGRI, perlunya pelaksanaan kajian untuk memutuskan kelayakan pembentukan badan kerjasama antar BAPPEDA se-KTI dengan memperhatikan pelajaran dari badan yang sudah ada (misalnya BKPRS), peningkatan kinerja pembangunan melalui penguatan hubungan dan keterkaitan antara RPJMN dan RPJMD. Forum Kepala Bappeda ke-3 akan digelar di Makassar pada bulan April 2009. Untuk itu pada Forum Kepala BAPPEDA ke-3 ini memilih isu “Integrasi Aspirasi dan Kepentingan Pembangunan KTI Dalam RPJMN 2010-2014’’.
URGENSI ISU
Salah satu rekemondasi Forum Kepala BAPPEDA se KTI ke 2, September 2008 di Kupang, NTT adalah perlunya kajian tentang kelayakan pembentukan kerjasama BAPPEDA se-KTI, dan peningkatan kinerja pembangunan melalui penguatan hubungan dan keterkaitan RPJMN dan RPJMD. Sebagai tindaklanjutnya, Forum Kepala BAPPEDA ke-3 memilih isu “Integrasi Aspirasi dan Kepentingan Pembangunan KTI Dalam RPJMN 2010-2014’’.
Fokus RPJMN ke depan adalah memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas SDM, pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi, serta penguatan daya saing perekonomian. Pemantapan tersebut diyakini sejalan dengan aspirasi dan kepentingan pembangunan KTI. Hal menarik adalah bahwa upaya-upaya yang akan dikembangkan ke depan, telah menetapkan sejumlah indikator yang dengan demikian setiap daerah sudah mengukur kinerja capaiannya selama ini serta sasaran yang dicapai ke depan. Hal ini berarti, setiap provinsi melalui Forum Kepala BAPPEDA ini nantinya sudah dapat mempertukarkan data dan informasi pembangunan daerahnya; demikian pula pengalaman praktek terbaik yang telah dilakukannya.
Momentum Forum Kepala BAPPEDA se KTI ke 3 ini selaras dengan fokus RPJMN 2010-2014 dalam konteks mendapatkan umpan balik serta masukan dari daerah. Diharapkan melalui Forum Kepala BAPPEDA kali ini, sebagaimana kesepakatan forum sebelumnya, konsistensi dan keterkaitan antara kerangka dan substansi RPJMN ke depan dengan aspirasi dan kepentingan pembangunan KTI secara lebih awal bisa terumuskan dan tertata. Pada proses perencanaan selanjutnya yang bersifat bottom-up sampai ke tingkat Musrenbang nasional, aspirasi dan perencanaan wilayah di KTI akan senantiasa terjaga secara konsisten dalam penjabaran RPMN 2010-2014.
Unduh Catatan Pertemuan Forum Kepala Bappeda Provinsi se KTI III