• adminbakti
  • 12 July 2021

Kabar Baik dari Praktik Cerdas: Sekolah Nelayan Komunto

Pada periode April hingga Juni 2021 berbagai update dari praktik cerdas yang dipromosikan oleh Yayasan BaKTI melalui Festival Forum Kawasan Timur Indonesia sebagai berikut:

Guna terus mengembangkan kapasitas nelayan Tomia terutama terkait konservasi ekosistem laut sebagai sarana pendukung, saat ini Komunto (Komunitas Nelayan Tomia) sedang membangun sekolah nelayan di atas tanah milik komunitas sendiri. Nantinya sekolah nelayan dengan dua lantai ini akan menjadi ruang pertemuan dan pelatihan bagi nelayan Tomia. Selain itu satu lantainya akan dijadikan ruang kantor atau sekretariat Komunto. Sekolah nelayan ini dibangun dengan menggunaka dana komunitas. Rencananya rumah belajar ini akan juga menjadi tempat bagi masyarakat hukum adat untuk berdiskusi. Boleh dibilang sebagai sekretariat bersama Komunto, nelayan dan masyarakat hukum adat. Kerja sama juga sedang dijajaki dengan mengajukan program ke Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) terutama terkait program pendampingan masyarakat hukum adat yang rencananya akan dilanjutkan untuk satu tahun ke depan mulai Juli 2021. 

Pertanian Alami Salassae - Bulukumba, Sulawesi Selatan

Salassae

Petani alami Salassae secara rutin menerima kunjungan belajar mahasiswa dari fakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar). Kegiatan Kuliah Kerja Praktik (KKP) berlangsung selama 40 hari sejak kedatangan mereka pada bulan Maret 2021 lalu. Sejak tahun 2018, petani alami Salassae terbuka dan menerima kunjungan mahasiswa yang hendak belajar langsung terkait pertanian alami. Sampai tahun ini sudah ada 4 angkatan yang datang menimba ilmu. Selama 40 hari itu mahasiswa belajar teori dan praktik pertanian alami dari para pakarnya langsung yakni petani alami Salassae. Materi yang dipelajari selama di Salassae adalah teori pertanian alami dan filosofinya, serta praktik langsung dari teori yang telah dijelaskan. Mahasiswa mempelajari proses tumbuh kembang tanaman, nutrisi apa saja yang dibutuhkan di tiap tahapan petumbuhan dan bagaimana mengatasi hama yang menyerang juga dengan perlakuan alami. Kegiatan praktik biasanya berupa pembuatan nutrisi dengan bahan-bahan alami dari sekitar serta pengaplikasiannya pada tanaman di sawah dan kebun-kebun.

Selain teori dan praktik pertanian alami, mahasiswa KKP juga memperoleh pengetahuan tentang materi pengolahan pasca panen dan pemasaran produk pertanian alami. Untuk materi ini diberikan oleh Bapak Muhammad Nur, Ketua KSPS.

Bank Waktu Adonara - Flores Timur, NTT

Pada tanggal 4 Juni 2021, Bank Waktu mendapat kunjungan dari tim survey BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores). Dalam kunjungan ini tim BPOLBF berdiskusi tentang penguatan konten lokal pangan kreatif seperti jagung titi. Dalam kunjungan ini Bapak Kamilus Tupen bercerita banyak dan lebih mempromosikan pada kekhasan Gemohing atau gotong royong yang menghasilkan jagung titi itu. BPOLBF merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. BPOLBF memiliki 11 wilayah koordinatif meliputi Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Tengah, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Bima.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Flores Timur membangun kerja sama dengan Petani dan para pengusaha kios atau disebut e-warung, untuk menyiapkan dan mendistribusi Bantuan Langsung Non Tunai kepada masyarakat. Bantuan langsung non tunai itu, disyaratkan Pemerintah untuk menyertakan 1 kilogram jagung bagi setiap Keluarga Penerima Manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH) ini.  Dalam program ini Kelompok Tani Bayolewun, yang diketuai Bapak Kamilus Tupen diberikan kepercayaan dari Pemerintah menyediakan jagung giling untuk e-warung guna melayani Keluarga Penerima manfaat PKH di Pulau Adonara. Setiap Keluarga penerima bantuan mendapat 1 Kg jagung giling. Hal ini merupakan salah satu peluang pasar bagi hasil kebun jagung petani Bayolewun dengan harga yang kompetitif. Para petani menjual jagungnya di koperasi, lalu diproses untuk dijual kepada e-warung. Jagung tersebut dijual dengan harga Rp 9.000 per kilogram. Selanjutnya jagung yang dibeli oleh para pedagang kecil tersebut dijual lagi kepada pemerintah dengan harga Rp 10.000 untuk dibagi ke masyarakat penerima Program Keluarga Harapan.

Geng Motor Imut (Inovasi, Mobilisasi untuk Transformasi) - Kupang, NTT

GMII

Cerita perjalanan Geng Motor Imut (GMI) berkelana di bumi Flobamora menularkan pengetahuan baik terkait peternakan dan pertanian dimuat dalam salah satu website berita internasinonal yakni Channel News Asia. Artikel tayang pada tanggal 13 Juni 2021 di https://www.channelnewsasia.com dengan tajuk Indonesia's motorbike gang spreads agricultural knowledge to 'haunted island' and beyond.

Artikel ini memuat cerita pendampingan GMI di Pulau Semau, sebuah pulau yang hanya berjarak 30 menit dengan kapal penyeberangan. Di Semau, GMI mengajarkan penduduk pulau untuk mandiri dalam pangan, air dan energi.



Ambulans Motor YKS (Yayasan Kesehatan untuk Semua), Adonada Flores Timur, NTT

Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Adonara - Flores Timur dan Ile Ape – Lembata, telah memantik empati semua pihak, tak terkecuali Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS). Sehari setelah bencana, YKS melakukan penggalangan donasi untuk membantu saudara-saudara di wilayah terdampak. 

Sebelum ke lokasi terdampak (Adonara dan Ile Ape-Lembata) Tim YKS melakukan assessment on desk. Semua informasi terkumpul diverifikasi kembali melalui orang-orang kunci di lokasi terdampak. Berbekal data yang ada, pada Kamis (22/4 2021), dengan sepeda motor ambulans YKS mengunjungi beberapa titik pengungsian di wilayah Ile Ape untuk menyalurkan bantuan. Bantuan difokuskan pada pengungsi mandiri.  Bantuan yang disalurkan YKS merupakan bantuan yang diterima dari penggalangan donasi dari donator-donatur dari beberapa wilayah di Indonesia.