Kamilus Tupen, Praktisi Praktik Cerdas Bank Waktu di Adonara Raih Svarna Bhumi Award 2025
Bapak Kamilus Tupen praktisi praktik cerdas Bank Waktu menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025 sebagai Pahlawan Pangan Nasional dari PT Pupuk Indonesia dan Metro TV. Ajang penghargaan yang digelar untuk ketiga kalinya ini, bekerja sama dengan program Kick Andy dan platform donasi Benih Baik, berlangsung pada 15 Agustus 2025 di Studio Grand Metro TV Jakarta. Melalui proses seleksi yang ketat, penghargaan ini diberikan kepada figur-figur yang terbukti memberi dampak nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas prestasi individu, tetapi juga sinyal positif tentang pentingnya peran komunitas lokal dalam memastikan keberlanjutan pangan Indonesia ke depan.
Lokakarya bertajuk “Membedah Peta Jalan Pertanian Flores Timur” juga sukses diselenggarakan pada Sabtu, 13 September 2025 di Ladang Bayolewun dengan dukungan sponsor dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT. Kegiatan ini menghadirkan Bupati Flores Timur, Ir. Antonius Doni Dihen, sebagai keynote speaker yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Flores Timur. Turut hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan, empat camat (Kelubagolit, Adonara Timur, Ileboleng, dan Witihama), para kepala desa beserta aparat, kelompok tani, serta para pendamping desa. Lokakarya ini semakin bernilai dengan kehadiran praktisi pertanian dan Pahlawan Pangan Nasional, Bapak Kamilus Tupen, yang berbagi pengalaman praktik cerdas Bank Waktu dalam mendukung sistem pertanian berkelanjutan. Kehadiran beragam pemangku kepentingan dalam lokakarya ini memperkuat komitmen bersama untuk menata ulang peta jalan pertanian Flores Timur, dengan tujuan mendorong produktivitas, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memastikan tercapainya kedaulatan pangan daerah.
Bapak Kamilus Tupen adalah praktisi Paktik Cerdas Bank Waktu di Adonara, sebuah praktik cerdas yang mendorong kedaulatan pangan melalui prinsip gotong royong dan solidaritas komunitas. Di bawah kepemimpinannya, Bank Waktu menjadi wadah kolektif bagi petani untuk saling bertukar tenaga, keterampilan, dan waktu dalam mengelola lahan, memperkuat jaringan produksi pangan lokal, serta mengurangi ketergantungan pada biaya eksternal. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi pertanian, tetapi juga mempererat kohesi sosial desa, memperkuat kemandirian pangan, dan menjadi model inspiratif bagi daerah lain dalam mengembangkan sistem pangan berbasis komunitas.