Kelas Sharing Perpustakaan BaKTI: Kalahkan Kekerasan dengan Komik!
Pada hari Jumat, 01 Februari 2019 Perpustakaan BaKTI mengadakan kelas sharing “Kalahkan Kekerasan dengan Komik!” bersama Rizka Raisa Fatimah Ramli, seorang siswi SMA Negeri 2 Makassar yang berhasil menjuarai UNICEF Global School Superhero Comic Contest yang diselenggarakan oleh UNICEF dan Comics Uniting Nations. Setiap tahun kontes ini mengusung satu tema, dan untuk tahun 2018 kemarin tema yang diusung adalah perundungan (bullying). Tema ini terkait kekerasan yang terjadi pada anak dan remaja di sekolah atau pun di lingkungan sekitar.
Rizka menceritakan awal mula mengapa ia mengikuti lomba tersebut dan apa saja tahapan serta persiapan yang dijalaninya. Ia menuturkan awalnya telah membuat komik dengan sebuah ide, namun karena dirasanya belum bagus, dia mengubah ide tersebut saat mendekati deadline kontes. Beruntung, deadline diperpanjang sehingga Rizka bisa menyelesaikannya. Komik ‘Cipta’ berhasil masuk menjadi finalis dan mengalahkan 3.600 karya yang dikirim lebih dari 130 negara di dunia. Rizka mengaku tidak menyangka bisa berhasil menjadi juara pertama.
Komiknya bercerita tentang Cipta, superhero yang mampu mengubah apapun yang digambarnya menjadi nyata. Kekuatannya itu lalu digunakannya untuk menghentikan para pelaku bullying melakukan kekerasan dan intimidasi. Hobi mengambar sudah dilakoni Rizka sejak kecil. Karena karakternya yang pemalu, dia merasa lebih nyaman untuk mengungkapkan ekspresinya lewat gambar. Rizka bercerita bahwa skill menggambarnya didapatkan secara otodidak. Dia hanya menonton dan mempelajari teknik menggambar lewat video di saluran YouTube.
Ke depannya Rizka akan berkolaborasi dengan tim yang ditunjuk oleh UNICEF untuk menghasilkan buku komik lengkap yang menampilkan tokoh ‘Cipta’. Komik ini nantinya akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di seluruh dunia dan dicetak dalam beberapa bahasa. Rizka juga rencananya akan diundang pada Forum Politik Tingkat Tinggi (High Level Political Forum) tentang Pembangunan Berkelanjutan di Markas PBB New York pada bulan Juli 2019.
Selain membahas tentang komik dan menggambar, kelas hari itu juga berdiskusi tentang kasus perundungan yang banyak terjadi di sekolah. Ada dua peserta yang saling berbagi pengalaman mengenai anak mereka yang sering menjadi korban kekerasan teman-temannya. Hal ini membuktikan bahwa kekerasan pada anak memang nyata adanya terjadi di lingkungan sekitar mereka. Diharapkan dengan adanya kampanye anti bullying melalui komik dapat mengurangi dan menghentikan kekerasan pada anak dan remaja.