• admin
  • 15 August 2024

Koordinasi Kecamatan untuk Berbagi Pembelajaran Tingkat Desa Program BangKIT

Pada Agustus 2024, pertemuan koordinasi tingkat kecamatan yang pertama telah dilaksanakan di empat kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur dan difasilitasi oleh Program BangKIT. Pertemuan tersebut berlangsung di Kecamatan Teluk Waru (10 Agustus 2024), Pulau Gorom (batch I 12 Agustus 2024, batch II 13 Agustus 2024, batch III 14 Agustus 2024), Gorom Timur (14 Agustus 2024), dan Pulau Panjang (9 Agustus 2024) dengan total peserta yang terlibat sebanyak 117 orang (79 laki-laki dan 38 perempuan). 


Sementara di Kabupaten Sumba Barat Daya, pertemuan koordinasi tingkat kecamatan yang pertama telah dilakukan di 10 kecamatan yaitu Loura (6 Agustus 2024), Kodi (2 Agustus 2024), Kodi Utara (7 Agustus 2024), Kodi Bangedo (1 Agustus 2024), Kodi Balaghar (5 Agustus 2024), Wewewa Barat (5 Agustus 2024), Wewewa Selatan (3 Agustus 2024), Wewewa Tengah (2 Agustus 2024), Wewewa Timur (6 Agustus 2024), dan Wewewa Utara (5 Agustus 2024) dengan total peserta yang terlibat sebanyak 126 orang (89 laki-laki dan 37 perempuan). Adapun hasil pembahasan dari pertemuan ini selanjutnya disampaikan pada rapat koordinasi di tingkat kabupaten.

Untuk mengawal fase implementasi perencanaan, maka sangat perlu untuk melihat dan mengukur pencapaian ataupun perkembangan implementasi dari sekian banyak inisiatif/kegiatan di desa, terutama untuk melihat apa yang sudah berjalan, mana yang tidak, dan jika tidak apa yang menjadi kendala/tantangan dalam pelaksanaannya. Setelah dilaksanakan pemantauan di level desa, maka hasilnya perlu dilakukan konsolidasi di tingkat kecamatan melalui koordinasi kecamatan untuk berbagi pembelajaran antar desa.

Program BangKIT sendiri telah mengembangkan mekanisme pemantauan dan pembelajaran yang terdiri atas dua komponen utama yaitu pemantauan di tingkat desa yang dilakukan sendiri oleh masing-masing desa, dan Konsolidasi hasil pemantauan desa di tingkat kecamatan melalui koordinasi kecamatan untuk berbagi pembelajaran tingkat desa.  

Perkembangan terakhir, baik di Kabupaten SBT maupun Kabupaten SBD, masing-masing telah memulai inisiasi dengan melaksanakan satu kali pemantauan tingkat desa, yang rencananya akan dilakukan tiga kali selama pelaksanaan program, dua kali pada tahun 2024 ini (Juli dan Oktober), dan satu kali pada awal tahun 2025. Oleh sebab itu, maka tindak lanjut dari pertemuan desa tersebut adalah dengan melakukan Koordinasi Kecamatan untuk saling berbagi pengalaman antar desa yang ada di kecamatan tersebut terkait hasil capaian dan kendala yang ada dalam implementasi program di masing-masing desa.

Dari kegiatan ini diperoleh informasi mengenai perkembangan ataupun  capaian dari rencana penghidupan berkelanjutan desa (VLP) yang ada di wilayah kerja masing-masing kecamatan lokus program. Di kegiatan ini juga teridentifikasi permasalahan, kendala dan tantangan dalam implementasi program/kegiatan pengembangan penghidupan pada masing-masing desa yang ada di dalam wilayah kerja Kecamatan. Diidentifikasi pula potensi dukungan kabupaten terhadap pelaksanaan kegiatan desa serta telah siap usulan/gagasan dan tindak lanjut atas permasalahan di desa yang akan di bawa ke dalam pertemuan forum/pokja tingkat Kabupaten. Di kegiatan ini pun terjadi pertukaran pembelajaran dari pelaksanaan kegiatan di tiap desa dalam wilayah kecamatan. Hasil kegiatan ini, kemudian dirangkum dalam bentuk matriks rekomendasi tindak lanjut untuk selanjutnya dibawa oleh pihak kecamatan ke pertemuan kabupaten.