• adminbakti
  • 23 November 2023

Musyawarah Perencanaan Penghidupan Berkelanjutan Desa Taramata, Kecamatan Wewewa Tengah Sumba Barat Daya

Taramata merupakan desa pemekaran dari desa Induknya Ekapata sejak 8 tahun lalu. Tara artinya mampu, mata maknanya melihat, jadi Taramata maknanya adalah Desa yang mampu melihat masa depan yang lebih baik, begitu ungkap PJS Kades Taramata Bapak Arka Dius  saat membuka musyawarah perencanaan pengembangan penghidupan berkelanjutan masyarakat desa yang akan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 22 sampai 24 November 2023. Desa yang sejuk dengan bertopogrfi berbukit ini didominasi tanah berbatu putih namun masih ditutupi oleh vegetasi kayuan seperti kemiri, mahoni, kayu manis serta pinang, bambu dan vegetasi lainnya.

Musyawarah yang digelar di balai pertemuan desa dihadiri oleh 45 orang peserta dari berbagai perwakilan elemen masyarakat yang terdiri dari 22 perempuan dan 23 laki-laki. Elemen masyarakat yang hadir seperti pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Koordinator kecamatan pendamping desa pada program P3MD Kecamatan Wewewa Tengah serta masyarakt umum. Kegiatan musyawarah dipandu oleh fasilitator Program BangKIT SBD Margaretha bersama  kader desa dan Fasilitator dari Forum Kabupaten yang telah dilatih sebelumnya. 
Musyawarah perencanaan yang berlangsung 3 hari ini akan mendiskusikan tentang;
1.    Penilaian potensi penghidupan desa dan kerentanan desa dengan menggunakan alat kajian peta sketsa desa. 
2.    Pemetaan kondisi kelembagaan yang mempengaruhi penghidupan masyarakat desa dengan menggunakan alat Diagram Kelembagaan.
3.    Penilaian kondisi kerentanan dan musiman yang ada di desa menggunakan alat “Kalender Musim”.

Hasil kajian dalam musyawarah akan menjadi informasi dan data yang akan digunakan dalam musyawarah perumusan dan penetapan tujuan bersama berdasarkan kondisi dan potensi desa yang sudah teridentifikasi pada hari pertama. Selanjutnya, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi penyusunan rancangan kegiatan untuk mengatasi berbagai tantangan dengan memanfaatkan potensi desa yang ada dalam mencapai tujuan serta harapan yang telah dirumuskan.

Ibu Krostina Kandi salah seorang peserta dari tokoh perempuan dan juga anggota pokja Desa Taramata, menyampaikan bahwa saat merencanakan aktivitas penghidupan desa untuk peningkatan pendapatan masyarakat, tidak semuanya bisa dicapai sesuai harapan.  Salah satu contoh yakni nilai potensi komoditas yang diusahakan oleh masyarakat, ketika produksinya berhasil dan banyak justru harganya menurun. Saat masyarakat mulai membudidayakan komoditas porang saat itu harganya mencapai puluhan ribu bahkan hingga seratus ribu rupiah perkilo, namun kondisinya sekarang harganya sangat rendah dan tidak sesuai harapan, kini harganya tidak sampai sepuluh ribu rupiah perkilo gramnya, dan itupun pembelinya kurang. Selain porang, potensi komoditas desa yang belum bernilai jual baik adalah komoditi buah kemiri dan kopi. Ini adalah salah satu kutipan proses penilaian kajian potensi desa yang berlangsung pada hari pertama.

Penjabat Sementara kepala desa Taramata, Arka Dius menyampaikan bahwa proses musyawarah perencanaan penghidupan program BangKIT  mampu membuat peserta aktif menyampaikan pendapat dan memberi penilaian serta menyampaikan harapan-harapan untuk peningkatan penghidupan masyarakat secara aktif. Sebelumnya, masyarakat juga hadir dan ikut musyawarah desa namun lebih banyak diam dan tidak aktif berdiskusi. Menurutnya hal ini karna rencana yang dibahas telah disiapkan sebelumnya tanpa dimusyawarahkan secara partisipatif.  

Salah satu peserta, Bapak Agus Dabalai mengungkapkan bahwa hari ini beliau mendapat pengalaman baru mengikuti musyawarah perencanaan desa. Musyawarah ini  melibatkan peran aktif peserta/masyarakat secara penuh untuk memberikan pendapatnya. “kami berdebat, berbeda pendapat saat diskusi tapi ahirnya menyepakati apa yang menjadi perbedaan pendapat sebelumnya” ungkap bapak yang akrab disapa Bapa Atin ini. Sebelumnya kehadiran mereka hanya mendengar rencana kegiatan yang akan dilakukan di desa tanpa melalui proses diskusi seperti yang hari ini mereka kerjakan.

Kegiatan akan dilanjutkan lagi esok hari untuk pembahasan lebih lanjut mengenai penyusunan rancangan kegiatan mengatasi berbagai tantangan pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.