• adminbakti
  • 07 April 2022

Pandemi Tak Menyurutkan Semangat Berinovasi dari Praktisi Praktik Cerdas

Bank Ikan Komunitas Nelayan Tomia (Komunto), Sulawesi Tenggara
Kegiatan Komunto saat ini memasuki fase akhir dari kerjasama dengan YKAN (Yayasan Konservasi Alam Nusantara) dalam pendampingan masyarakat adat sejak dimulai pada tahun 2020 lalu. 

Dalam program kerjasama Komunto dan YKAN ini, upaya menghidupkan kembali sistem perikanan berbasis kearifan lokal didorong melalui pendampingan dengan menguatkan tugas dan fungsi sara adat (pemangku adat) sebagai unsur pelaksana pranata adat dalam pengelolaan sumber daya alam. Momentumnya adalah dengan disepakatinya peta wilayah adat Kawati Tomia dan lahirnya Peraturan Bupati Wakatobi tentang MHA No. 45 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Berbasis Masyarakat Hukum Adat Kawati dalam Wilayah Pulau Tomia di Kabupaten Wakatobi.

1
Sumber: Dokumentasi Abbas Komunto

Selain itu, dari sisi pemerintah lokal, Komunto bersama masyarakat adat mendorong desa untuk melahirkan peraturan desa terkait pemanfaatan dan pengelolaan perikanan khusus pada jenis ikan yang dianggap terancam berkurang dan punah. 

Saat ini melalalui pendampingan yang diberikan sudah ada dua desa yang telah melahirkan peraturan desa yang dimaksud di atas. Secara teknis pelaksanaan dari Perdes tersebut didorong pelaksanaannya melalui Peraturan Kepala Desa (Perkades) yang dalam nantinya akan dibiayai oleh Dana Desa. Contoh konkrit output Perdes ini dalam bentuk kegiatan adalah pembiayaan untuk tim monitoring dan pengawasan yang akan dibentuk dan di SK-kan oleh kepala desa.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan periode 2020 dan 2022 dan sebagai upaya memastikan hal baik yang sudah dilaksanakan tetap berlanjut, saat ini Komunto dan YAKN sedang menyusun program untuk durasi waktu 2022-2045.


Sekolah Kampung, Sekolah Berbasis Kontekstual untuk Anak-anak di Sarmi - Papua
Setelah direplikasi di Teluk Bintuni-Papua Barat, sekolah kampung berbasis kearifan lokal dan kontekstual yang digagas oleh Bapak John Rahail bersama lembaganya ICPD (Institute of Community Development Program) kembali direplikasi di wilayah baru yakni di Desa Yakore, Demta. Demta adalah salah satu distrik di Kabupaten Jayapura, Papua. 

Sekolah Kampung pertama yang ada di Beneraf Sarmi, beberapa waktu lalu dikunjungi oleh beberapa anggota peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan juga Kemendikti. Kunjungn ini bertujuan untuk melihat secara langsung apa yang telah Bapak John Rahail kerjakan dengan Sekeloah Kampung. Dalam kunjungan ini, para tetua di kampung itu menceritakan bagaimana anak-anak yang pernah ikut Sekolah Kampung sekarang sudah berhasil meneruskan kuliah di berbagai universitas tidak saja di Jayapura, tetapi juga di Jawa.


Geng Motor Imut, Berkelana Berbagi Ilmu Peternakan di NTT
Kegiatan berbagi pengetahuan terkait pertanian dan peternakan Geng Motor Imut saat ini terkonsentrasi di pulau Semau, sebuah pulau tepat di seberang kota Kupang. Kegiatan GMI yang lebih difokuskan di Semau salah satunya bertujuan agar dampak yang dihasilkan bagi pengembangan pertanian dan peternakan lebih terukur. 

Salah satu kegiatan GMI di Semau bersama kelompok tani adalah membuat pakan ternak. Saat ini beberapa siswa SMK PPN (Pertanian Pembangunan Negeri) Kupang sedang melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) dengan dampingan Geng Motor imut. Siswa-siswi PKL bersama-sama anggota kelompok tani diajarkan melakukan kegiatan seperti:

  1. Manajemen peternakan (sapi dan babi)
  2. Pengelolaan kebun pakan (budidaya rumput odot dan lamtoro taramba)
  3. Pembuatan dan pengawetan pakan ternak.

Kegiatan PKL ini berlangsung sejak Januari dan akan berakhir bulan April 2022 

1
Sumber: Dokumentasi Arry Anggota Geng Motor Imut


Pertanian Alami Salassae, Bulukumba, Sulawesi Selatan
Pada tanggal 23-27 Januari 2022, dilaksanakan kegiatan Pendidikan Petani Pendidik pertanian alami region Sulawesi selatan dan Sulawesi Tenggara. Kegiatan bertempat di Balai Pendidikan Pertanian Alami Salassae. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan petani-petani yang mampu mendidik dan menularkan ilmu pertanian alami ke petani lainnya. Peserta datang dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan dan Tenggara seperti dari Kendari, Bantaeng, Jeneponto, Takalar dan wilayah lain di kabupaten Bulukumba.

1
Sumber foro: Dokumentasi KSPS


Pada tanggal 17-20 Maret 2022 bertempat di Balai Pendidikan Pertanian Alami Salassae dilaksanakan pelatihan pertanian alami bagi purna pekerja migran (PMI) Indonesia beserta keluarga. Bertindak sebagai narasumber, Bapak Armin Salassa selaku penasehat Petani Salassae. Kegiatan ini dilaksanakan KSPS bekerjasama dengan BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Makassar. Kegiatan diikuti oleh 20 purna PMI yang pernah bekerja sebagai buruh sawit di Malaysia. Pelatihan ini merupakan salah satu tugas BP2MI terkait perlindungan dari sisi ekonomi bagi purna PMI.

Dahulu di Salassae banyak penduduk yang memilih meninggalkan kampung untuk menjadi pekerja migran di Malaysia hingga akhirnya memilih kembali mengembangkan pertanian alami. Salah satu purna PMI yang sempat 3 kali bolak balik Malaysia Indonesia yang saat ini sukses dan giat mengembangkan pertanian alami adalah Abdul Wahid yang juga menjabat sebagai kepala sekolah pertanian alami.

1
Sumber foto: Dokumentasi KSPS