PASIKOLA – Petepete Anak Sekolah
Layanan Pasikola telah sukses berjalan dalam masa ujicoba sejak Mei 2017. Sejak Oktober 2018, sebuah badan usaha berbentuk koperasi resmi terbentuk dengan nama Koperasi Pasikola Inovasi Makassar. Sejak bulan November 2018, orang tua siswa membayar layanan PASIKOLA yang tarifnya ditentukan berdasarkan jarak rumah ke sekolah. Peraturan Walikota Pasikola juga sudah ditandatangani sejak bulan Februari 2018.
Pasikola merupakan hasil desain kolaborasi multi pihak antara lain; Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Organda, pelajar – mahasiswa, pakar transportasi, komunitas/pelaku usaha rintisan, aktivis NGO dan pakar tata kota. Selama masa ujicoba, program Pasikola berjalan dengan pendampingan penuh oleh Yayasan Bursa Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) dengan dukungan UNDP dan juga dukungan PERTAMINA pada bulan Agustus 2018.
Pasikola, yang dalam pengembangannya mendapat dukungan dari City-I-LEAPS melalui UNDP Bangkok Regional Hub dan UNDP Indonesia juga merupakan contoh yang baik tentang bagaimana pemerintah kota sendiri dapat menggunakan inovasi sosial untuk mengatasi kesenjangan penyediaan layanan, dan memperkuat sistem secara keseluruhan untuk memastikan keberlanjutan layanan yang sukses, termasuk melalui mengadopsi kebijakan atau peraturan yang diperlukan.
Pasikola menjawab beberapa masalah - a) memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi - yaitu transportasi sekolah yang dapat diandalkan, b) mengurangi kemacetan lalu lintas, c) menghemat waktu bagi orang tua (hingga 2 jam per hari), d) menyediakan mata pencaharian alternatif bagi pengemudi pete-pete guna meningkatkan pendapatan mereka.
Selain itu, dengan menggunakan pendekatan inovasi sosial memberikan metodologi yang tepat bagi kota Makassar untuk mengembangkan dan memberikan layanan, termasuk dengan membangun sistem dan mengadopsi peraturan - dengan demikian meningkatkan sistem tata kelola secara keseluruhan yang membuat lembaga lokal lebih responsif dan bertanggung jawab (SDGs-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 16.6, dan 16.7). Pasikola juga berkontribusi pada pencapaian SDGs-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama tujuan 4 pada pendidikan berkualitas, dan tujuan 11 pada kota dan masyarakat yang berkelanjutan.
Sistem manajemen transportasi sekolah Pasikola ini, juga berfokus pada peningkatan kapasitas pribadi pada supir Pasikola terpilih. Pemilihan supir Pasikola melewati proses seleksi dan pelatihan guna menambah kapasitas pribadi mereka. Adanya Pasikola bagi supir pete-pete konvensional yang beralih ke Pasikola juga memberikan kepastian pendapatan yang mereka dapatkan setiap bulannya. Hal ini tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan mereka.