• admin
  • 21 October 2024

Pelatihan Fasilitasi Perencanaan Penghidupan Berkelanjutan Desa bagi Tenaga Pendamping Desa di Kabupaten Seram Bagian Timur

Pada 14-19 Oktober 2024, Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Pedesaan Kawasan Indonesia Timur (BangKIT) kembali Memfasilitasi Kegiatan Pelatihan Fasilitasi Perencanaan Penghidupan Berkelanjutan Desa bagi Tenaga Pendamping Desa. Jika sebelumnya kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, kali ini kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku. Kedua wilayah ini, Kabupaten SBD dan SBT, merupakan dua wilayah sasaran dari pelaksanaan Program BangKIT. Kegiatan pelatihan fasilitasi perencanaan penghidupan berkelanjutan terselenggara atas kerja sama Kementerian Desa dan Bank Dunia, serta Program BangKIT sebagai tim pelatih.

Kegiatan pelatihan fasilitasi ini bertujuan untuk membangun pemahaman mengenai tujuan perencanaan peningkatan penghidupan masyarakat desa, dan memberi kapasitas mengenai proses fasilitasi perencanaan penghidupan berkelanjutan desa yang inklusif  dan berbasis masyarakat kepada para pendamping desa dan pendamping lokal desa di wilayah pelaksanaan program BangKIT.


Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Surya Kecamatan Bula ini diikuti oleh 43 peserta yang terdiri dari pendamping desa dan pendamping lokal desa, serta perwakilan dari pemerintah daerah dan kementerian desa. Pelatihan yang diselenggarakan selama enam hari ini dikemas dengan metode learning by doing atau belajar dengan melakukan langsung. Selain penguasan teori dan simulasi kelas, peserta juga mendapat kesempatan praktik memfasilitasi perencanaan penghidupan di desa yang dilakukan di Desa Silohan, Kecamatan Bula Barat. Semua metode pelatihan ini mengacu pada buku panduan fasilitasi yang telah disusun oleh Program BangKIT. 


Untuk memastikan pemanfaatan pengetahuan dan pembelajaran dari pelaksanaan Program BangKIT serta keberlanjutannya, proses pengambilalihan pengetahuan dan keterampilan dari program ini kepada para pelaku pembangunan di tingkat desa dan daerah penting  untuk dilakukan. Sejak awal program BangKIT telah menyiapkan dan melibatkan tim pemerintah daerah yang berasal dari lintas OPD dalam konsultasi-konsultasi penyiapan materi, koordinasi pelaksanaan dan pemantauan kemajuan program, hingga melatih untuk menjadi pelatih dan fasilitator bagi desa. Penguatan kapasitas juga diberikan bagi staf kecamatan dan kader di desa-desa untuk memfasilitasi proses perencanaan di desa. 


Program BangKIT juga mengidentifikasi adanya aktor penting lain yang sangat berpengaruh dalam mendukung pembangunan desa yang dimulai dari perencanaan pembangunan hingga penyelenggaraannya, yaitu para tenaga pendamping profesional untuk desa. Para tenaga pendamping profesional yang mendapat mandat resmi dari pemerintah untuk mengefektifkan perencanaan dan pembangunan di desa, meningkatkan prakarsa dan partisipasi masyarakat,  dan meningkatkan daya guna potensi sumber daya di desa pemberdayaan masyarakat, sangatlah bersesuaian tujuan dan pendekatan program BangKIT.


Sinergi dan integrasi metodologi praktis perencanaan penghidupan berkelanjutan dari program BangKIT dalam pendampingan para pendamping desa diyakini akan sangat efektif dalam hal mendorong perubahan pembangunan ke arah yang lebih baik bagi desa-desa. Oleh karenanya berbagi pemahaman dari program BangKIT  tentang metode fasilitasi perencanaan peningkatan penghidupan masyarakat desa dinilai akan sangat berpengaruh baik bagi tujuan program BangKIT, bagi masyarakat desa, dan bagi kinerja para pendamping desa ke depannya.