• admin
  • 27 May 2024

Pelatihan Teknis dan Manajerial Pengolahan Tempurung dan Sabut Kelapa serta Pemanfaatan Limbah Plastik di Kabupaten Seram Bagian Timur

Perencanaan penghidupan berkelanjutan desa yang dikembangkan oleh masyarakat desa secara inklusif dan partisipatif melalui fasilitasi Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Pedesaan Kawasan Indonesia Timur (BangKIT) bertujuan untuk meningkatkan akses peluang penghidupan bagi masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan dan kerawanan pangan. Salah satu wilayah sasaran program BangKIT adalah desa-desa di Seram bagian Timur (SBT). Secara khusus, program BangKIT memberikan dukungan terhadap inisiatif yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas masyarakat melalui serangkaian pelatihan keterampilan teknis dan manajerial sesuai dengan kebutuhan.

Kelapa (Cocos Nucifera L) adalah tumbuhan serbaguna yang bernilai ekonomi tinggi, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya semua bisa dimanfaatkan. Komoditas tanaman Kelapa banyak ditemukan di desa-desa program BangKIT namun sebagian besar masyarakat hanya memanfaatkan buah kelapa untuk dikonsumsi dan diproduksi menjadi kopra sementara sisa produksi seperti tempurung dan sabut kelapa belum banyak dimanfaatkan. Di sisi lain, tempurung dan sabut kelapa berpotensi dimanfaatkan menjadi berbagai produk lainnya yang memiliki nilai ekonomi diantaranya arang dan briket namun terkendala kapasitas pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang masih sangat terbatas serta akses pemasaran produk.


Sementara limbah plastik dari produk kemasan makanan dan minuman menjadi penyumbang sampah plastik di lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Pada wilayah pesisir di lokasi program BangKIT, limbah plastik kemasan produk makanan dan minuman dapat mencemari laut dan ekosistemnya sehingga mengancam sumber daya dan penghidupan masyarakat yang bersumber dari laut serta mengurangi nilai estetika lingkungan. Pengolahan limbah plastik menjadi produk kerajinan selain berkontribusi terhadap upaya tata kelola sampah plastik dan kelestarian sumber daya laut, juga dapat memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat di lokasi program BangKIT.

Untuk itu dilaksanakan pelatihan Pelatihan Teknis dan Manajerial Pengolahan Tempurung dan Sabut Kelapa serta Kerajinan Berbahan Plastik Sisa Kemasan Produk Makanan Minuman di Kabupaten Seram Bagian Timur. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan teknis masyarakat dalam pengolahan tempurung dan sabut kelapa menjadi produk arang dan briket yang bernilai ekonomi, serta mengenai pengolahan limbah plastik kemasan produk makanan minuman menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomi. Pelatihan ini juga untuk membangun jaringan kemitraan untuk akses sumberdaya yang dibutuhkan dalam mengoptimalkan produksi serta distribusi pemasaran produk arang dan briket dari kelapa serta produk kerajinan dari limbah plastik kemasan produk makanan minuman.


Difasilitasi oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seram Bagian Timur dan dari Nature Community, kegiatan pelatihan ini berlangsung dalam dua batch. Pertama pada 13-14 Mei 2024 di Kecamatan Teluk Waru dan kedua pada 16-17 Mei 2024 di Kecamatan Pulau Gorom. Peserta kegiatan yang terlibat dalam pelatihan ini adalah 40 orang perwakilan masyarakat dari delapan desa lokasi program BangKIT Kabupaten Seram Bagian Timur.

Pada pelatihan ini, para peserta selain belajar mengenai teknik pembuatan briket arang tempurung dan pengolahan limbah plastik, mereka juga memperoleh pengetahuan tentang akses pemasaran atau penjualan hasil olahan tersebut. Diharapkan melalui kegiatan ini, penghidupan masyarakat di desa-desa dampingan program BangKIT di Kabupaten Seram Bagian Timur dapat meningkat.