• admin
  • 30 August 2024

Pelatihan Teknis Pembuatan Garam Laut Bagi Petani Garam di lokasi program BangKIT Kabupaten Sumba Barat Daya

Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Pedesaan Kawasan Indonesia Timur (BangKIT) memfasilitasi Pelatihan Teknis Pembuatan Garam Laut bagi Petani Garam di Lokasi Program BangKIT di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pelatihan ini diselenggarakan pada 28 Agustus 2024 bertempat di Desa Maliti Bondo Ate. Pelatihan ini berlangsung dalam bentuk pertemuan pembelajaran teori dan praktek/simulasi langsung oleh peserta.

Peserta Pelatihan Teknis Pembuatan Garam Laut  berjumlah 20 orang dari 4 desa yang memiliki potensi air laut sebagai bahan baku garam yaitu Desa Waipakolo, Wainyapu, Wainyapu Kalaki Kembe, dan Maliti Bondo Ate. Materi pelatihan meliputi teknik dan sistem masak garam yang bersih, bertahan lama, dan awet. Para peserta juga belajar tentang pengelolaan kelompok  tani garam berkaitan dengan tatalaksana, peran atau fungsi kelompok dalam mengoptimalkan produksi masak garam. Peserta pun dibekali pengetahuan tentang teknik pemasaran yang berkelanjutan.


Pelatihan Teknis Pembuatan Garam Laut ini dilaksanakan sebagai jawaban atas usulan kegiatan dalam rencana penghidupan desa di Kabupaten Sumba Barat Daya. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya menuju tercapainya harapan masyarakat untuk meningkatkan produksi usaha garam dan ekonomi petani garam. 

Yuliana Daga (46 tahun), salah satu peserta dari Desa Maliti Bondo Ate mengungkapkan bahwa Ini pertama kali ia dan petani garam lainnya mengikuti pelatihan semacam ini. “Terima kasih Yayasan BaKTI melalui program BangKIT telah perhatikan kami dan memberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan seperti ini. Kegiatan masak garam ini sangat membantu perekonomian keluarga kami untuk kasih sekolah anak, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Semoga melalui pelatihan ini dapat membantu kami untuk menghasilkan garam yang lebih berkualitas baik, lebih tahan lama dan lebih laku di pasaran.” ungkap Yuliana.


Yuliana, Salah satu peserta Pelatihan Teknis Pembuatan Garam Laut  Bagi Petani Garam di lokasi program BangKIT Kabupaten Sumba Barat Daya 

Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Pedesaan Kawasan Indonesia Timur (BangKIT) bertujuan untuk meningkatkan akses peluang penghidupan bagi masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan dan kerawanan pangan di desa sasaran pada Kabupaten Seram Bagian Timur (Provinsi Maluku) dan Kabupaten Sumba Barat Daya (Provinsi NTT). Program ini mendapatkan dukungan dari Japan Social Development Fund (JSDF) melalui World Bank, dan bekerja sama dengan Yayasan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) sebagai lembaga pelaksana yang akan bermitra dengan pemerintah daerah di kedua lokasi untuk mengembangkan perencanaan penghidupan yang inklusif dan berbasis masyarakat, digabungkan dengan penguatan kerja sama di tingkat lokal dalam mendukung inisiatif penghidupan yang dimotori oleh masyarakat.

Untuk mengimplementasikan perencanaan penghidupan berkelanjutan desa yang telah disepakati pada Musyawarah Perencanaan Penghidupan Berkelanjutan Desa yang difasilitasi Program BangKIT, dibutuhkan dukungan sumberdaya dari berbagai pihak baik dari pemerintah daerah, sektor swasta maupun dari swadaya masyarakat sendiri. Usulan kegiatan tersebut dilakukan pengintegrasiannya melalui mekanisme Perencanaan Pembangunan Desa dan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya. Secara khusus, program BangKIT memberikan dukungan terhadap inisiatif yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas masyarakat melalui serangkaian pelatihan keterampilan teknis dan manajerial sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan masyarakat saat mengimplementasikan kegiatan yang direncanakan sesuai hasil kesepakatan bersama.