Penguatan Kapasitas Fasilitator Anak di Desa Belapunranga
Membangun Indonesia dari desa untuk menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing sangat tepat dilakukan bersama agar tidak ada satu orang pun yang tertinggal (no one left behind). Membangun desa dalam berbagai bentuk inovasi dapat berkontribusi positif bagi anak karena sebagian besar penduduk desa adalah anak, serta menjadi strategi untuk mencapai akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di seluruh desa di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia sebesar 270 juta jiwa, dimana 43% tinggal di desa (BPS, 2020), dan sekitar 30,1%-nya adalah usia anak (di bawah usia 18 tahun), maka mereka akan menjadi modal besar dalam pencapaian kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan, termasuk SDGs. Oleh karena itu, mereka penting dilindungi sehingga tidak menjadi korban eksploitasi, kekerasan, pelecehan, dan penelantaran.
Menciptakan lingkungan yang ramah dan aman untuk anak tentunya dibutuhkan sinergi bersama baik dari pemerintah maupun masyarakat. Tidak hanya pada tataran regulasi akan tetapi juga dibutuhkan sebuah bukti konkrit layanan berbasis masyarakat dengan pelibatan-pelibatan tokoh agama, tokoh masyarakat, RT/RW, kelompok PKK, Majelis Taklim, karang taruna dan kelompok anak yang turut berperan penting dalam pemenuhan hak-hak anak. Sehingga dengan adanya intervensi bersama layanan kesejahteraan sosial dan perlindungan anak yang ada dapat meminimalisir terjadinya masalah-masalah pada anak.
Pada tanggal 22 Agustus 2022, Pemerintah Desa Bellapunranga Kabupaten Gowa menyelenggarakan Peresmian Taman Baca dan Penguatan Fasilitator Anak sebagai Agen Pelopor dan Pelapor diikuti oleh 21 orang (perempuan 15 orang, laki-laki 6 orang) perwakilan kelompok anak dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Selaku Fasilitator hadir dari Yayasan BaKTI (Ibu Arafah). Kegiatan ini merupakan dukungan lanjutan dari Pemerintah Desa Belapunranga sebagai bentuk keberlanjutan mendukung program Lingkungan Aman dan Ramah Bagi Anak (Safe and Friendly Environment for Children-SAFE4C) dengan menggunakan Dana Desa. Penguatan Kapasitas kelompok anak dan peresmian Taman Baca dikolaborasikan dengan program mahasiswa KKN Nasional dari Perguruan Tinggi Swasta yang bergabung dari berbagai provinsi. “Membangun generasi bangsa dari desa untuk anak Indonesia”.