Penguatan PO DAN AP Program INKLUSI-BaKTI

Pada 28 Oktober – 01 November 2024 di Yogyakarta dilaksanakan Penguatan  Program Officer (PO) dan Asisten Program (AP) Program INKLUSI-BaKTI. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini diikuti oleh PO dan AP Program INKLUSI di tujuh wilayah program dan tim INKLUSI-BaKTI. Penguatan PO dan AP tersebut dinamakan Pendidikan Kader Penggerak untuk Kecakapan Pengorganisasian Masyarakat dan Advokasi, yang bertujuan untuk: 

  • Meningkatkan kapasitas PO dan AP dalam pengorganisasian masyarakat; 
  • Meningkatkan kapasitas PO dan AP dalam melakukan advokasi; 
  • Meningkatkan kapasitas PO dan AP dalam legal drafting; dan 
  • Meningkatkan kapasitas PO dan AP dalam memfasilitasi.

Kegiatan dilaksanakan di Pusat Pelatihan Perkauman Pendidik untuk Keadilan (Perdikan) Indonesian Society for Social Transformation (INSIST) Yogyakarta. Kegiatan ini difasilitasi oleh fasilitator senior dan berpengalaman dari Perdikan-INSIST, yaitu Roem Topatimasang, Toto Rahardjo, Dony Hendrocahyono, dan Ahmad Mahmudi. Pendidikan ini dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan sharing pengalaman dari narasumber/fasilitator, kerja praktek peserta didik, simulasi-role play; transec map, dan diskusi film.

Materi pendidikan antara lain: Citra Diri Aktivis dan Gerakan Sosial; Penggalangan Kekuatan Masyarakat (Community Organizing); Mengubah Kebijakan Publik; dan Pendidikan yang Memberdayakan (Training on Trainer). Semua materi pelatihan disertai dengan buku panduan dan buku bacaan.

Pasca kegiatan ini, PO dan AP akan melakukan live inn di desa/lembang/negeri/kelurahan sebagai tindak lanjut dan ujicoba dari perencanaan yang telah disusun selama pelatihan. Live inn ini diperlukan untuk meningkatkan kemampuan PO dan AP dalam melakukan pengorganisasian. 


Salah satu tindak lanjut dari kegiatan Pendidikan Kader Penggerak untuk Kecakapan Pengorganisasian Masyarakat dan Advokasi di Yogyakarta adalah Mentoring dan Asistensi Teknis Masa Penugasan Lapangan, yang dilakukan dalam bentuk live-in. Live-in ini bertujuan untuk: (1) Penggalian permasalahan dan kebutuhan masyarakat yang dilakukan secara mendalam yang dilakukan oleh PO dan AP; (2) Menemukan dan menggali berbagai potensi dan kekuatan dalam bentuk adat, tradisi, budaya, dan lainnya yang dapat digunakan untuk memperkuat masyarakat; (3) Menyusun rencana-rencana penguatan kelompok konstituen/kelompok kerja Inklusi/kelompok pemerhati desa secara bersama; (4) Mendokumentasikan proses live-in dan berbagai temuan di lapangan untuk kepentingan publikasi; (5) Mendapatkan mentoring/asistensi selama live-in dari Perdikan Insist; dan (6) Membentuk PO dan AP yang mempunyai kemampuan dalam menghasilkan produk pengetahuan atas asistensi Perdikan-INSIST.

Live-in diawali dengan asistensi perencanaan live-in oleh fasilitator dari Perdikan-INSIST. Asistensi dilakukan secara daring/online oleh Toto Rahardjo dan Dony Hendrocahyono, untuk memberikan melihat rencana live-in, metode yang digunakan, serta hasil yang ingin dicapai selama live-in, yang waktunya sangat singkat, selama 3 hari.

Di Maros live-in dilaksanakan di satu desa dengan fokus pada kelompok konstituen. Di Kabupaten Kupang, live-in dilaksanakan di dua desa dengan fokus pada pariwisata inklusif dan pangkalan data. Di Kabupaten Tana Toraja, YESMa melakukan live-in pada dua lembang/desa dan fokus pada pangkalan data dan pengembangan ekonomi. Di Kota Parepare, live-in ini dilakukan di satu kelurahan yang fokus pada kelompok konstituen. Di Kota Kendari, live-in yang dilakukan RPS fokus pada pengembangan ekonomi pada satu kelurahan. LRC melakukan live-in di dua desa dengan fokus pada pengembangan ekonomi dan pangkalan data. Demikian juga Rumah Generasi yang melakukan live-in di dua negeri, masing-masing fokus pada pengembangan ekonomi dan pangkalan data.

Peserta live-in, terutama PO dan AP membuat catatan lapangan yang merupakan hasil pengamatan dan observasi langsung di lapangan, yang diharapkan menjadi cerita menarik untuk diterbitkan.