• adminbakti
  • 09 July 2023

Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Perdesaan Kawasan Timur Indonesia - BangKIT

Setelah resmi diluncurkan pada bulan Februari 2023, program BangKIT (Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Perdesaan Kawasan Timur Indonesia) memulai giat program di 2 kabupaten target yakni Sumba Barat daya (SBD) di Provinsi NTT dan Seram Bagian Timur (SBT) di Provinsi Maluku.

Kegiatan diawali dengan perekrutan tim kabupaten yang terdiri dari District Coordinator, Program Officer dan juga Village Facilitator. Masing-masing tim akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program BangKIT di level desa dan juga kabupaten. Setelah proses perekrutan tim BangKIT dilaksanakan, tim yang akan menjadi mitra program BangKIT di level kabupaten juga dibentuk. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses koordinasi serta merupakan upaya strategis program guna memastikan alih pengetahuan kepada pemerintah kabupaten selama program berjalan. Olehnya, tim kabupaten yang disebut tim kelompok kerja (pokja) di Kabupaten SBT dan Forum Penghidupan Berkelanjutan untuk SBD telah terbentuk.

Beberapa pertemuan awal dengan masing-masing pemerintah kabupaten target telah dilaksanakan, di antaranya adalah pertemuan koordinasi awal dan pertemuan konsultasi. Selanjutnya pertemuan konsultasi diikuti dengan kegiatan induksi dan pelatihan enumerator bagi tim lapangan kabupaten serta kegiatan baseline survey di masing-masing desa dampingan di 2 kabupaten target.

Adapun informasi lebih lengkap untuk masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut:
Pertemuan dan konsultasi awal dengan tim kabupaten serta advokasi pembentukan tim kabupaten

A.    Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku
Pada Selasa 4 April 2023, Yayasan BaKTI melaksanakan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Seram bagian Timur (SBT). Rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengkoordinasikan rencana pelaksanaan program BangKIT kepada Pemerintah Daerah Kabupaten SBT serta untuk memprakarsai pembentukan forum koordinasi dan atau kelompok kerja peningkatan penghidupan berkelanjutan masyarakat di tingkat Kabupaten.


Berlangsung di ruang pertemuan Sigafua, Kota Bula, Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, rapat koordinasi dihadiri oleh Wakil Bupati Seram Bagian Timur, Bapak Idris Rumalutur serta jajaran organisasi perangkat daerah yang relevan, dalam hal ini Bappelitbangda, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas UMKM, Dinas Sosial, Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Bidang Fisik dan Prasarana, Bidang Perekonomian dan Bidang Sosial Budaya Bappelitbangda serta tim BangKIT.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Bapak Wakil Bupati disampaikan bahwa, "Kebijakan penanggulangan kemiskinan membutuhkan kerjasama semua pihak, oleh sebab itu beliau sangat berharap ada sinergitas antara BaKTI melalui Program BangKIT dengan pemerintah daerah untuk mencapai hasil positif".

Pertemuan ini telah menyepakati 30 desa untuk menjadi wilayah target program yang terletak di 4 kecamatan. Dalam pertemuan tersebut juga disepakati pembentukan kelompok kerja (Pokja) penghidupan berkelanjutan tingkat kabupaten yang akan bertugas mengawal dan memberikan dukungan yang diperlukan dalam implementasi program BangKIT di Kabupaten Seram Bagian Timur. Tim Pokja Penghidupan Berkelanjutan terdiri dari unsur-unsur OPD (organisasi perangkat daerah) strategis seperti Bappeda, Dinas PMD, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan beberapa OPD lainnya.  

B.    Kabupaten Sumba Bagian Barat Provinsi NTT
Pada Senin 11 April 2023 Tim BangKIT Yayasan BaKTI bersama kepala BAPERIDA, Bapak drh. Oktavianus Dapadeda, M.Si melakukan audiensi dengan Bupati Sumba Barat Daya Bapak Dr. Kornelius Kodi Mete di Tambolaka untuk memperkenalkan Program BangKIT yang akan dijalankan di Kabupaten Sumba Barat Daya. Audiensi Tim Program BangKIT dengan Bupati Sumba Barat Daya

Selanjutnya, pada Selasa 12 April 2023, diadakan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya. Rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengkoordinasikan rencana pelaksanaan program BangKIT kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya, mengidentifikasi desa-desa target implementasi, serta untuk memprakarsai pembentukan forum koordinasi atau kelompok kerja pemerintah kabupaten untuk peningkatan penghidupan berkelanjutan masyarakat di tingkat kabupaten.

Berlangsung di Ruang Weekuri, Hotel Sinar Tambolaka Sigafua, Tambolaka, Sumba Barat Daya Provinsi  Nusa Tenggara Timur, rapat koordinasi dihadiri oleh Bupati, Bapak dr. Kornelius Kodi Mete, didampingi oleh Sekda, Bapak Fransiskus Marthin Adilalo, S.Sos., dan Deputi Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, Ibu Zusanna Gosal. Sebanyak sepuluh Kepala Dinas dan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kesatuan Pengelolaan Kawasan Hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur, menghadiri rapat koordinasi ini.

Koordinator Program BangKIT bapak Ricky Djodjobo memberikan gambaran umum program BangKIT

Dalam sambutannya, Bupati Sumba Barat Daya menyampaikan bahwa Program BangKIT sejalan dengan program prioritas pembangunan SBD yang dinamakan 7 Jembatan Emas yang juga berbasis desa yaitu Desa Bercahaya, Desa Berair, Desa Cukup Pangan, Desa Sehat, Desa Cerdas, Desa Tenteram, dan Desa Wisata. Secara khusus Bupati Sumba Barat Daya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Jepang dalam hal ini JSDF, juga kepada Bank Dunia yang telah menjadikan Sumba Barat Daya sebagai wilayah Program BangKIT.  Bupati Sumba Barat Daya berharap Program BangKIT dapat membantu pemerintah daerah mempercepat pelaksanaan mandat dari Inpres Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Dalam pertemuan ini disepakati jumlah desa target implementasi yakni 40 desa yang tersebar di 10 kecamatan, serta diprakarsainya pembentukan forum koordinasi atau kelompok kerja pemerintah kabupaten untuk bekerjasama dengan tim BangKIT dalam melaksanakan program ini sampai ke level desa. Total peserta yang hadir dalam pertemuan koordinasi ini adalah sebanyak 34 orang yang terdiri dari 26 peserta laki-laki dan 8 orang peserta perempuan.

2.    Pertemuan Konsultasi Mekanisme Perencanaan di Desa dengan Tim Kabupaten

A.    Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan koordinasi awal yang telah dilakukan sebelumnya, tim program BangKIT menyusun rancangan panduan mekanisme yang akan digunakan dalam pengembangan perencanaan penghidupan berkelanjutan di desa selama masa program. Untuk itu dilakukan proses konsultasi atas mekanisme yang menjadi inti dari panduan yang dibuat tersebut bersama tim pokja penghidupan berkelanjutan kabupaten yang telah terbentuk sebelumnya. Adapun tujuan dari pertemuan konsultasi ini adalah untuk membahas rancangan mekanisme perencanaan penghidupan desa yang telah disusun agar mendapatkan umpan balik yang relevan sesuai dengan kondisi di Kabupaten Seram Bagian Timur.

Pertemuan konsultasi dilaksanakan pada kamis 25 Mei 2023 di Kafe Sigafua, Bula yang dihadiri 18 peserta anggota Pokja dari berbagai OPD terkait di Kabupaten SBT. Hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara ini adalah Asisten II Setda Kabupaten SBT bapak Idris Boufakar. Dalam sambutannya ia mengungkapkan bahwa pemerintah Kabupaten SBT siap mendukung implementasi program BangKIT melalui kolaborasi yang melibatkan pendamping/fasilitator dari masing masing OPD terkait yang ada di desa.

Dalam pertemuan ini, Kepala Bappeda SBT menyampaikan progress terkait legalitas Pokja dalam bentuk penetapan SK (Surat Ketetapan) yang memuat informasi berupa nama dan asal OPD serta tugas dan fungsinya. Tim Pokja ini selanjutnya akan berkoordinasi erat dengan tim Program BangKIT untuk berkolaborasi dalam mencapai tujuan program BangKIT.

B.    Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Maluku
Pada 8 Juni 2023 di ruangan pertemuan Hotel Sima Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya dilakukan rapat konsultasi lanjutan yang membahas tentang Mekanisme Perencanaan Pengembangan Penghidupan Masyarakat Desa Berkelanjutan. Tujuan dari pertemuan konsultasi kedua ini adalah untuk  mengkonsultasikan rancangan mekanisme perencanaan penghidupan berkelanjutan di desa serta untuk mengkoordinasikan status dan perkembangan pelaksanaan program BangKIT kepada pemerintah daerah melalui Forum Program BangKIT Kabupaten Sumba Barat Daya.

Hadir dalam rapat konsultasi lanjutan ini 23 peserta yang berasal dari perwakilan OPD terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur serta tim dari Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI).

Pertemuan diawali dengan sambutan dari Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, Bapak Muhammad Yusran Laitupa. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa tujuan Program BangKIT ada dua yakni tujuan terkait pemberdayaan masyarakat dan tujuan terkait riset. Dalam hal pemberdayaan, akan diarahkan lebih ke pengembangan kapasitas masyarakat desa dalam menyusun perencanaan kegiatan mata pencaharian yang terintegrasi dalam sistem perencanaan desa. Sedangkan tujuan terkait riset dimaksudkan agar jika program telah selesai di 2 kabupaten target yakni SBT dan SBD, hasilnya akan menjadi sebuah model pembelajaran yang merekam proses hingga hasil program dengan harapan dapat direplikasi ke wilayah-wilayah yang juga memiliki kerentanan.

Pertemuan konsultasi dibuka oleh Sekda Kabupaten Sumba Barat Daya bapak Fransiskus M. Adilalo, S.Sos. Dalam sambutannya ia menyampaikan beberapa fakta terkait kondisi masyarakat SBD pada umumnya. Menurutnya kabupaten SBD menempati urutan ke 4 kabupaten termiskin di provinsi NTT. Menurut data BPS tahun 2022, persentase kemiskinan kabupaten Sumba Barat Daya adalah sebesar  27,47%. SBD masuk dalam daftar kabupaten dengan kemiskinan ekstrim tinggi di KTI. Melihat fakta ini menurutnya menjadi tugas berat bagi pemerintah kabupaten untuk berupaya keluar dari kondisi ini.

Pertemuan ini menghasilkan beberapa kesepakatan sebagai berikut:  Disepakati lokasi intervensi program BangKIT di SBD adalah 40 desa di 10 kecamatan;  Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya akan bersama menjalankan program BangKIT dan akan mendorong kerjasama pemerintah desa lokasi-lokasi program terpilih.  Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya telah membentuk Forum BangKIT yang anggotanya terdiri dari 42 orang perwakilan OPD terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya; Fasilitator kabupaten yang ditunjuk oleh forum BangKIT adalah staf teknis dari masing-masing OPD yang akan dilatih sebagai trainer dan selanjutnya akan melatih tim perencana di tingkat desa; dan  Forum BangKIT menyepakati mekanisme pengembangan penghidupan berkelanjutan masyarakat desa yang dipaparkan oleh Program BangKIT – BaKTI dalam rapat koordinasi forum. Kesepakatan ini dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani wakil peserta rapat konsultasi oleh kepala  BAPERIDA selaku ketua forum dan direktur Eksekutif BaKTI.


3.    Induksi dan Pelatihan Enumerator Baseline Survey 

A.    Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku
Pertemuan Induksi dan Pelatihan Enumerator Baseline Survey Program BangKIT di Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) - Maluku. Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari dimulai pada hari minggu 21 sd 25 Mei 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh 27 orang peserta yang terdiri dari tim BangKIT Kabupaten SBT (Fasilitator, Staf Program, Koordinator Kabupaten serta Asisten Administrasi dan Keuangan) serta tim BangKIT- BaKTI Makassar.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun pemahaman bersama terhadap kerangka kerja, tujuan, target capaian serta strategi dan pendekatan dalam pelaksanaan program BangKIT serta membangun pemahaman seluruh tim terkait kebijakan, standar prosedur, akuntabilitas dan transparansi, prinsip dan kode etik serta nilai-nilai universal lainnya yang berlaku di Yayasan BaKTI.


Memasuki hari ke-6 pelatihan enumerator dan induksi program BangKIT di Kabupaten Seram Bagian Timur, dilaksanakan simulasi lapangan baseline survey oleh 10 fasilitator desa. Dalam simulasi ini para fasiliator desa berlatih menggunakan tools survey yang telah dipelajari sebelumnya dalam ruang pelatihan. Selain melakukan simulasi tools survey, para enumerator juga berlatih cara mengajukan pertanyaan dalam  ahasa yang lebih mudah dipahami responden agar dalam impelentasinya nanti berjalan dengan lancar.


Simulasi baseline survey oleh tim BangKIT Kabupaten Seram Bagian Timur


Audiensi Tim BangKIT dengan Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur

Tim BaKTI yang dipimpin Director Executive BaKTI Bapak Muhammad Yusran Laitupa bersama Program Coordinator Bapak Ricky Djodjobo, Livelihood Specialist Bapak Hartono, District Coordinator Ibu Neni Wakanno dan juga Information Officer Sumarni berkesempatan melakukan audiensi dengan Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur Abdul Mukti Keliobas pada tanggal 24 Mei 2023. Pertemuan yang dilakukan di rumah jabatan bupat ini juga dihadiri oleh Sekda Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Bapak Jafar Kwairumaratu. Dalam pertemuan ini, Bapak Muhammad Yusran Laitupa menjelaskan garis besar program BangKIT terkait latar belakang program, aktivitas, pendekatan yang digunakan serta tujuan besar yang ingin dicapai di 30 desa target di Kabupaten SBT.

Bapak Bupati menyambut baik hadirnya program BangKIT di SBT. Menurutnya persoalan mindset dan tata Kelola menjadi pekerjaan rumah bersama yang masih perlu diperbaiki di SBT yang terdiri dari 198 desa ini.  “Tujuan Pemda dan BangKTI sama, harapannya program BangKIT dapat membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat SBT. Semoga BangKIT bisa menjadi solusi” ungkapnya.


B.    Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi NTT
Setelah dilaksanakan di kabupaten Seram Bagian Timur pada tanggal 21 hingga 27 Mei 2023, Kegiatan Pertemuan Indukasi dan Pelatihan Enumerator Baseline Survey Program BangKIT untuk kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi NTT dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2023. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI Bapak Muhamad Yusran Laitupa. Dalam sambutannya, beliau berharap apa yang akan dikerjakan program BangKTI selama kurang lebih 2,5 tahun ke depan di tanah Sumba dapat memberi manfaat bagi pengembangan penghidupan masyarakat Sumba.

Pertemuan induksi dan pelatihan enumerator Baseline Survey Program BangKIT untuk Kabupaten Sumba Barat Daya dilaksanakan selama 7 hari mulai tanggal 5 Juni sd tanggal 11 Juni 2023 di Hotel Sima Tambolaka. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman bersama terkait kerangka kerja, tujuan, target capain program serta strategi dan pendekatan dalam pelaksanaan program BangKIT di Kabupaten SBD. Tak kalah pentingnya, seluruh anggota tim yang terlibat dalam program memahami dan menerapkan kebijakan, standar procedure, akuntabilitas dan transparansi, prinsip dan kode etik serta nilai-nilai universal lainnya yang berlaku di Yayasan BaKTI.


Pada hari ke 6 pelaksanaan pelatihan, dilaksanakan simulasi baseline survey untuk menguji tools baseline yang sudah diajarkan sebelumnya dalam ruang pelatihan. Tim fasilitator desa bersama tim kabupaten mengunjungi beberapa sample rumah warga dan mulai mewawancarai warga dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan. Dalam simulasi ini tim dibagi menjadi 2 kelompok besar yakni A dan B dimana masing-masing kelompok terdiri dari 2 dengan masing-masing 4 orang enumerator.
 
Simulasi baseline survey tim BangKIT SBD ke rumah warga desa

4.    Baseline Survey
Saat ini baik di Kabupaten Sumba Barat Daya maupun di Kabupaten Seram Bagian Timur masing-masing tim BangKIT kabupaten sedang melaksanakan kegiatan baseline survey pengambilan data lapangan di masing-masing target desa. Baseline survey bertujuan untuk mengumpulkan data-data dasar terkait profil rumah tangga target dan aset-aset penghidupannya, kondisi perencanaan desa, persepsi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya sekitar desa, dan data qualitatif terkait partisipasi dan peran pemerintah Kabupaten/kecamatan pada perencanaan di tingkat desa. Proses pengambilan data ditargetkan akan rampung pada bulan Juli 2023.


Baseline survey di Kabupaten Seram Bagian Timur