• adminbakti
  • 30 June 2013

Riset Desentralisasi dan Praktik Cerdas, Persembahan dari Timur untuk Indonesia

Banyak upaya yang dilakukan masyarakat KTI berhasil menjawab tantangan pembangunan. Sayangnya upaya-upaya tersebut tidak banyak yang terangkat ke  permukaan dan karenanya tidak diketahui oleh banyak orang.

Sejak tahun 2005 BaKTI mengumpulkan berbagai kisah tentang keberhasilan masyarakat KTI menjawab tantangan pembangunan di daerahnya. Berbagai keberhasilan inilah yang kemudian disebarluaskan oleh BaKTI sebagai Praktik Cerdas melalui BaKTI News, portal batukar info, dan konferensi Forum Kawasan Timur Indonesia.

Praktik cerdas lahir dari kepercayaan BaKTI bahwa ditengah tantangan yang berat dan mengalami ketertinggalan pembangunan, masyarakat di Kawasan Timur Indonesia (KTI) juga telah berbuat sesuatu untuk maju dan membuat Indonesia sentosa.Praktik Cerdas adalah sebuah upaya atau kegiatan yang berhasil dilakukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh sebuah komunitas di daerah tertentu.

Bagi BaKTI, menawarkan sebuah solusi cerdas merupakan langkah efektif dan strategis ketimbang menampilkan program-program pembangunan teoritis yang sulit diterapkan dan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lokal.

Duabelas Praktik Cerdas pertama kali dipresentasikan dalam Pertemuan Forum KTI tahun 2009 di Makassar disusul oleh enam Praktik Cerdas dalam Pertemuan Forum KTI tahun 2010 di Ambon dan tujuh Praktik Cerdas dalam Pertemuan Forum KTI tahun 2012 di Palu. Respon yang diterima sangat baik. Praktik-praktik cerdas ini ternyata menginspirasi banyak pihak tidak hanya di Kawasan Timur Indonesia namun juga di seluruh wilayah Indonesia.

Oleh sebab itu dalam Forum Kepala Bappeda Provinsi se-KTI IX dipresentasikan beberapa hasil kajian dari Jaringan Peneliti KTI (JiKTI) terkait pengelolaan keuangan publik seperti kajian Public Expenditures and Revenue Analysis (PERA) yang didanai oleh AIPD (Australia Indonesia Partnership for Decentralization) dan Kajian Sulawesi Development Diagnostic (SDD) terkait Urbanisasi, Infrastruktur, dan Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesiyang didukung oleh Bank Dunia dan CIDA.  Selain itu akan ditampilkan  pula beberapa praktik cerdas seperti Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Masyarakat (SIPBM) – praktik cerdas dari Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat; Rumah Tunggu: Kehamilan dan Kelahiran yang Lebih Aman di Maluku Tenggara Barat; Upaya Terpadu Memerangi Malaria di Halmahera Selatan. Pada pertemuan ini Bappenas juga akan mempresentasikan proses teknokratis penyusunan Buku III RPJMN 2015-2019: Pembangunan Berdimensi Kewilayahan dan harapannya masukan dari Kepala Bappeda Provinsi se-KTI dapat memperkaya proses ini.  

Unduh Catatan Pertemuan Forum Kepala Bappeda Provinsi se KTI IX