• adminbakti
  • 11 November 2021

Road to Festival Forum KTI: Inisiatif Cerdas Melayani Kebutuhan Kesehatan di Flores Timur

Flores Timur adalah sebuah kabupaten kepulauan yang terdiri dari Pulau Flores, Pulau Adonara dan Pulau Solor. Kondisi geografisnya menyulitkan masyarakat dalam berbagai hal termasuk akses terhadap informasi dan layanan kesehatan. Pada tahun 2000 terjadi diskusi tentang kesehatan ibu dan anak di Kabupatan Flores Timur yang melibatkan petugas dan penyuluh lapangan keluarga berencana terungkap salah satu faktor tingginya kasus kematian ibu dan anak hanya karena terlambat ditolong. Ini disebabkan karena minimnya sarana transportasi untuk masyarakat dan petugas itu sendiri.

Berangkat dari persoalan tersebut maka kondisi yang ingin kami ubah dengan inisiatif ini adalah mendekatkan akses masyarakat untuk mendapatkan informasi dan layanan kesehatan. Juga menekan kasus kematian ibu dan anak karena terlambat tolong.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari informasi melalui internet dan mendapatkan bahwa inisiatif ini sedang dikembangkan oleh riders for healt Inggris, di beberapa negara di Africa Selatan. Ditemukan juga nama Simon Milward dari milleniun rider seorang yang mededikasikan hidupnya menggalang dukungan dana untuk kepentingan sosial. Ketika mengkonfirmasikan ide tentang ambulance motor kepada beliau, direspon positif dan memberikan dukungan kepada ide ini. Kemudian dilakukan assessment di Flores Timur dan Lembata untuk menjajaki wilayah operasional program dan lembaga-lembaga yang bisa bermitra. Hasilnya Flotim menjadi pilihan karena Lembata merupakan wilayah yang baru dimekarkan dan memilih Dinas Kesehatan untuk berkolaborasi dalam menjalankan inisiatif ini.

Kegiatan selanjutnya adalah memberikan pelatihan mengendara dan service dasar kepada petugas kesehatan di tingkat Puskesmas dan memberikan fasilitas sepada motor agar bisa menjangkau daerah-daerah pedesaan untuk mempermudah layanan akses dan informasi kesehatan kepada masyarakat. 

Setelah hampir 20 tahun, berkolaborasi dengan petugas kesehatan di tingkat Pustu dan Puskesmas, kami belajar bahwa kerja-kerja kolaboratif jauh lebih mudah untuk mencapai tujuan dan berbiaya ringan (pembiayaan tidak hanya dibebankan pada satu pihak). Kami juga telah memfasilitasi dengan mobil ambulance dan ambulans laut sebagai sarana rujukan cepat antar pulau. Dan ini menjadi satu-satunya yang ada di NTT. 

Yang menjadi kebanggaan adalah apa yang kami lakukan sekarang adalah hal yang biasa, tetapi menurut orang diluar sana bebeda dengan apa yang kami lihat dan berbagai apresiasi diberikan kepada kami. Salah satunya adalah pada tahun 2019 apresiasi sebagai 75 ikon prestasi pancasila dari badan pembina ideologi pancasila.

Inisiatif ini telah berhasil menjawab tantangan antara lain memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan kesehatan, respon terhadap panggilan pasien lebih cepat, peningkatan jumlah sarana sanitasi yang dimonitor dan kemudahan dalam melakukan sweeping dalam kasus-kasus kesehatan, kunjungan rumah, pemenuhan logistik kesehatan dan lain-lain.

Sebelum adanya program YKS , wilayah Flores Timur dengan minimnya alat transportasi membuat kesulitan dalam melayani masyarakat. Dimana kami harus menolong persalinan rumah dan juga pelayanan kesehatan lainnya dengan akses yang cukup jauh. 

Pada tahun 2002 YKS datang dengan program ambulance motor sangat membantu, tetapi pada saat itu saya belum bisa mengendarai sepeda motor. Dengan dampingan, bimbingan dan latihan yang diberikan akhirnya bisa mengendarai dan mengerti cara perawatan sepeda motor yang digunakan untuk melayani pasien. 

Sekarang dengan adanya sepeda motor, setiap ibu yang ditolong dapat segera mendapat perawatan dengan baik (tidak lama menunggu kedatangan petugas kesehatan). Sehingga kasus kematian ibu bisa menurun.

Satu hal yang memotivasi YKS yaitu rilis yang pernah disampaikan oleh UNICEF bahwa setiap menit dimanapun di Indonesia 1 balita meninggal dunia dan setiap jam 1 perempuan meninggal dunia karena melahirkan dan sebab lain yang berhubungan dengan kehamilan. Pada titik ini Presiden Liberia Ellen Jonhson juga pernah berkata bahwa sebuah negara berkembang bila ibu bertahan hidup karena itu kita harus berusaha untuk menjaga mereka.

Bila program ini berjalan baik, melakukan perluasan wilayah kerja dan direplikasi di semua wilayah NTT, maka standar kesehatan masyarakat di Flotim akan semakin baik. 

Satu inspirasi yang sangat menarik bahwa kerja-kerja kolaborasi adalah kerja yang mudah dan murah kita lakukan karena melibatkan semua stakeholder dan semua pihak, di Kabupaten, di Desa, di Distrik, Provinsi di negara ini. Karena persoalan kesehatan ibu dan anak bukan satu instansi saja yang bisa menangani tapi harus melibatkan semua pihak. 

Tonton sesi Inisiatif Cerdas Melayani Kebutuhan Kesehatan di Flores Timur di sini