Side Event di FFKTI IX: Dialog Kebijakan Keterampilan Digital untuk Peserta Inklusif
Side Event British Council Indonesia
Pembicara:
- Charis McCarter – Digital Development Lead, Foreign Commonwealth and Development Office
- Maureen Marbun – Ketua Tim Pengelola Umum dan Manajemen SDM, DIt. Pemberdayaan Informatika Kominfo
- Ir. Yandri Lasi, M.Si. – Plt. Kepala Dinas Kominfo Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Imakulata Bete – SIDP Community Level Trainer
- Pratama Riezki Jusufi Lodo – SIDP Community Level Trainer
Moderator:
Dany Wetangterah – SIDP Expert Level Trainer
Skills for Inclusive Digital Participation (SIDP) adalah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan digital untuk kelompok dan individu yang tidak terlayani secara digital, seperti penyandang disabilitas, perempuan dan pemuda dari keluarga pra-sejahtera. Proyek ini memberikan pelatihan digital dasar dan menengah kepada kelompok-kelompok tersebut. SIDP membuka kesempatan bagi penerima manfaat untuk mengambil bagian dalam aktivitas digital secara aman, mengakses sumber daya baru dan meningkatkan mata pencaharian mereka.
SIDP dilaksanakan di Indonesia sejak 2021 dan didanai oleh Foreign Commonwealth and Development Office (FCDO) dan merupakan bagian dari Digital Access Programme FCDO. Daerah sasaran proyek ini antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Bali. Sejauh ini SIDP telah melatih 133 community level trainers, 4119 peserta untuk pelatihan digital dasar dan 1450 peserta untuk pelatihan digital menengah
Dialog kebijakan pada side event Festival FKTI IX ini membahas pembelajaran yang dapat dipetik dari implementasi SIDP dan mendiskusikan kemungkinan strategi untuk mempromosikan partisipasi digital yang inklusif di Indonesia Timur khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pada kesempatan tersebut, para narasumber juga menekankan pentingnya mengikutsertakan penyandang disabilitas, perempuan, dan anak muda dalam kerangka kerja keterampilan digital pemerintah Indonesia. Pada akhirnya, tidak ada pihak yang tertinggal dan semua individu memiliki akses ke peluang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan melalui keterampilan yang diajarkan.
Dialog ini telah melahirkan beberapa rekomendasi untuk semua pihak yang terlibat dalam literasi digital dan memastikan inklusivitas program-program literasi digital. Pertama, perlunya melibatkan penyandang disabilitas dalam perencanaan dan partisipasi program literasi digital dan pelibatan aktif baik pelatih, perencana dan lainnya. Kedua, memastikan semua kelompok terlibat dan mendapatkan dampak, seeprti lansia, difabel, komunitas adat dan sebagainya. Ketiga, kolaborasi adalah kata kunci, sehingga perlu melibatkan sektor lain seperti swasta dan pentahelix lainnya untuk membuka peluang yang mungkin ada.
Sementara itu, tercetus juga rekomendasi bagi pemerintah untuk mendukung inisiatif dan upaya literasi digital yang inklusif di tingkat lokal. Pertama, pemerintah perlu mendukung prasarana dan sarana untuk memastikan literasi digital menjangkau daerah yang masih sulit terjangkau. Hal ini untuk merespon inisiatif warga terkait literasi digital yang inklusif. Kedua, diharapkan pemerintah membuka kemungkinan untuk penggunaan dana desa dalam mendukung kegiatan literasi digital yang inklusif. Ketiga, pemerintah harus menjadi pelopor kolaborasi untuk literasi digital untuk memastikan semua pihak terlibat.
Highlights side event ini dapat Anda saksikan pada video berikut: