Side Event di FFKTI IX: Youth Showcase: Pemimpin Muda dari Timur
Program INSPIRASI - BaKTI
Pembicara:
- Ester Elisabeth Umbu Tara – Founder Bapalok
- Yuliana M. Benu – Founder Komunitas Hanaf NTT
- Tri Nepa Fay – Kepala Divisi Program Yayasan Alfa Omega NTT
- Linda Tagie – Founder Komunitas Lowewini NTT
- Mariana Yunita Opat – Founder Komunitas Tenggara NTT
Moderator:
Serlina Rambu Anawoli
Program INSPIRASI (Program Indonesia-Selandia Baru untuk Generasi Muda Inspiratif) atau Indonesia Young Leaders Programme (IYLP) adalah program kepemimpinan yang didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan dikelola oleh UnionAID dengan dukungan dana dari Aotearoa New Zealand’s International Development Cooperation Programme. Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) merupakan mitra lokal di Indonesia, sementara Auckland University of Technology (AUT) adalah mitra di Selandia Baru.
Tujuan program ini untuk membantu para pemimpin muda dari NGO/CSO di Indonesia Timur untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri sehingga mereka dapat berperan dalam pembangunan berkelanjutan di masyarakat dan wilayah Indonesia Timur yang lebih luas. Para peserta bekerja bersama dalam basis lintas etnis dan agama, serta mengambil pendekatan inklusif untuk membangun persatuan, pemahaman, dan kesetaraan di semua tingkatan dalam masyarakat.
Program INSPIRASI di mulai sejak 2018 dan saat ini sudah memasuki tahun ke-5 dengan total alumni berjumlah 48 orang termasuk angkatan 2023 yang saat ini masih menjalankan program pembelajaran secara online dan akan berangkat ke New Zealand September 2023. Bagaimana pengalaman para pemimpin pemuda dari timur yang telah mengikuti program ini dan apa saja action project yang dikembangkan?
Ester Elisabeth Umbu Tara – founder Bapalok, tertarik dengan isu pangan lokal. Ester berkesempatan mengunjungi beberapa komunitas yang bergiat dengan pangan di Selandia Baru. Inilah yang mendorongnya untuk fokus mengembangkan pangan lokal setelah kembali ke NTT dengan menerbitkan buku "people, food, and land". Ester menginisiasi pembentukan komunitas ‘Bapalok (Bacarita pangan lokal)’ sebagai wujud keberlanjutan dari action project yang dikerjakan di program INSPIRASI. Saat ini bersama Bapalok, ia mendapat kesempatan belajar audio-visual yang difasilitasi Rumata Art Makassar untuk membuat dokumentasi apa yang sudah dikerjakan secara audio visual.
Sementara Yuliana M. Benu – founder Komunitas Hanaf NTT, belajar tentang right-based approach, pendekatan berbasis sebagai prinsip untuk melakukan pendampingan dan advokasi. Isu yang menjadi fokus Yuli adalah perdagangan orang, sehingga materi tersebut sangat bermanfaat ketika ia mendampingi penyintas. Selama di sana, Yuli memiliki kesempatan membangun jejaring dengan mengunjungi lembaga-lembaga di Selandia Baru yang bekerja di isu lingkungan, perempuan, pendidikan, dan lain-lain. Untuk action project, Yuli membuat film dan buku tentang isu pekerja rumah tangga di kota Kupang yang erat kaitannya dengan perdagangan orang di NTT, khususnya perempuan.
Tri Nepa Fay – Kepala Divisi Program Yayasan Alfa Omega (YAO) NTT, fokus bekerja untuk meningkatkan kapasitas guru PAUD di Kecamatan Amfoang Selatan. Ia mengembangkan konsep pembelajaran di PAUD sebagai wadah layanan holistik integratif bagi anak usia dini. YAO menjalin kerjasama dengan para praktisi pendidikan yang ada di Kota Kupang dan dari Universitas Nusa Cendana dan Kabupaten Kupang dari Sekolah Alam Manusak-RSBI. Dengan mendorong semangat kolaborasi, YAO melaksanakan pelatihan kepada guru-guru PAUD di Kecamatan Amfoang Selatan dengan metode Kemah INSPIRASI.
Linda Tagie – founder Komunitas Lowe Wini NTT, fokus pada edukasi, kampanye dan advokasi kasus kekerasan berbasis gender di Kupang dan NTT. Hal yang menarik di program ini menurutnya adalah kesempatan memilih mentor sesuai fokus yang didalami, baik dari akademisi, aktivis perempuan maupun lingkungan. Ia pun memilih aktivis perempuan sebagai mentor dari salah satu rumah aman di Selandia Baru yang khusus untuk mendampingi perempuan korban kekerasan. Program INSPIRASI ini telah membuka pikiran Linda bahwa ia tidak lagi melihat perempuan yang pernah mengalami kekerasan sebagai korban, melainkan penyintas. Sementara action project yang ia kerjakan adalah tentang bagaimana menciptakan ruang aman sekaligus memberikan akses pendidikan yang layak bagi remaja perempuan yang mengalami kehamilan tidak direncanakan dan drop out dari sekolah.
Mariana Yunita Opat – founder Komunitas Tenggara NTT, fokus pada isu pendidikan seksual komprehensif. Hal menarik yang ia temui di Selandia Baru adalah kesamaan situasi dengan Indonesia jika berbicara tentang pendidikan seks yang masih dianggap tabu. Hal menarik lainnya adalah bagaimana anak muda di New Zealand sangat dekat dengan politik dan mereka juga sangat dekat dengan kebudayaan, seperti setiap hari berbicara Bahasa Maori dan Bahasa Inggris. Action project yang ia kerjakan adalah pembuatan modul pendidikan seksualitas komprehensif dengan konteks lokal.
Highlights side event ini dapat Anda saksikan pada video berikut: