Sosialisasi Language Assistant Program (LAP) Western Australia 2020
Language Assistant Program (LAP) Western Australia 2020 telah dibuka. Program ini merupakan program dari Balai Bahasa Perth bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Australia Barat dan Departemen Pendidikan Australia Barat yang sedang mencari orang Indonesia untuk mengajar Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Australia Barat. Sebanyak 4 orang yang akan dipilih untuk kemudian diterbangkan ke Australia.
Pada hari Jumat, tepatnya tanggal 2 Agustus 2019, Perpustakaan BaKTI mengadakan Kelas Sharing dan Sosialisasi Language Assistant Program (LAP) bersama alumni program LAP 2014, Andi S. Haruna. Kelas dibagi dalam tiga sesi, yaitu sesi sosialisasi, sesi bimbingan pengisian aplikasi atau formulir, dan sesi sharing. Dalam sesi sosialisasi, Andi memperkenalkan program ini kepada para peserta yang hadir dengan merinci poin-poin penting dari program ini seperti persyaratan yang tercantum dalam website program LAP. Menurut Andi, dari semua persyaratan tersebut, yang mutlak adalah batas usia yang tidak boleh di bawah usia 29 tahun. Untuk persyaratan lain seperti latar belakang pendidikan dan kemampuan bahasa, masih fleksibel.
Andi menceritakan pengalamannya saat mendaftar LAP 2014. Kemampuan Bahasa Inggrisnya tidak mencukupi syarat yang ditetapkan, yaitu skor TOEFL 600. Saat itu skor yang dimilikinya hanya 530. Namun, itu tidak menghalanginya untuk mendaftar. Dia lalu berhasil lolos meskipun skor TOEFL yang dimilikinya kurang 70 poin.
Setelah sosialisasi, Andi kemudian memperlihatkan cara mengisi formulir pendaftaran yang cukup mudah, karena dapat diisi secara online. Selain data diri, ada pula pertanyaan essay yang harus dijawab oleh para pendaftar. Andi menampilkan contoh essay yang ditulisnya saat mendaftar dulu. Essay ini harus ditulis dalam Bahasa Inggris. Setelah sesi bimbingan pengisian formulir selesai, dilanjutkan dengan sesi sharing. Dalam sesi sharing hari itu, alumni LAP 2018, Ismail, turut hadir dan berbagi pengalamannya saat mengikuti program tersebut.
Senada dengan Andi, Ismail menceritakan bahwa tidak harus berlatar belakang jurusan Pendidikan Bahasa atau memiliki pengalaman mengajar untuk bisa mendaftar program ini. Salah satu peserta yang lolos tahun lalu ada yang merupakan seorang ahli multimedia dan tidak memiliki pengalaman mengajar sebelumnya. Ismail juga bercerita pengalamannya saat mengurus visa, yang membuat keberangkatannya sempat tertunda. Untuk itu dia menyarankan agar mempersiapkan segalanya dengan baik terutama untuk urusan dokumen perjalanan.
Sosialisasi sore itu dihadiri 20 orang peserta, dan salah satu peserta merupakan difabel dari Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia). Peserta tersebut menanyakan perihal kemungkinan keikutsertaan difabel dalam program ini. Namun para narasumber belum memiliki informasi apakah program ini juga memfasilitasi peserta difabel.
Pendaftaran program LAP 2020 berakhir tanggal 30 Agustus 2019. Informasi lebih lengkap mengenai program ini dapat mengunjungi tautan berikut https://bbiperth.wufoo.com/forms/language-assistant-program-western-aus…. Bagi yang ingin berkonsultasi lebih lanjut, dapat menghubungi narasumber, Andi S. Haruna di akun Instagram miliknya, @a.s.hrn.