Sosialisasi Program INKLUSI untuk Kepala Desa

Program INKLUSI (Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) Yayasan BaKTI Suboffice Maros melakukan sosialisasi Program INKLUSI kepada kepala desa, ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa), pendamping desa, dan camat yang wilayahnya merupakan wilayah Program INKLUSI-BaKTI di Kabupaten Maros. Sosialisasi Program INKLUSI-BaKTI dilaksanakan pada 28 Juli 2022 di Baruga, Kantor Bupati Maros. 

Kepala Desa dan Ketua BPD yang hadir pada kegiatan tersebut di antaranya dari Desa Tonddopulia, Damai, Lekopaccing, Borimasunggu, Borikamase, Mattirotasi, Minasa Baji, Manggeloreng, Baruga, Tanete, Samangki, dan Simbang. Sedangkan camat atau perwakilan dari kecamatan yang hadir berasal dari empat kecamatan, yaitu Kecamatan Tanralili, Maros Baru, Bantimurung, dan Simbang. 

1

Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Muhammad Taufan dari Program INKLUSI-BaKTI dan Idrus, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Maros. Muhammad Taufan memaparkan Program INKLUSI BaKTI dan cakupan program, termasuk kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di desa. Sedangkan Kepala DPMD Kabupaten Maros menjelaskan perencanaan dan penganggaran desa, dan bagaimana memasukkan isu inklusi ke dalam RPJM Desa dan program-program yang inklusif.

Muhammad Taufan menjelaskan bahwa Program INKLUSI-BaKTI memperkuat desa melalui pemerintah desa dan kelompok konstituen. Melalui pemerintah desa, diharapkan adanya program dan kegiatan inklusif sehingga menjadikan desa lebih inlklusif. Sedangkan melalui kelompok konstituen, diharapkan munculnya masyarakat yang kuat yang mendampingi perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok marjinal lainnya dalam mengakses layanan publik, juga mendampingi masyarakat dan mengadvokasi hak-hak masyarakat. 
 

1

Sementara Idrus, Kepala DPMD Kabupaten Maros menjelaskan bahwa, RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Maros telah memuat inklusi, karenanya desa juga harus menyesuaikan RPJM Desanya menjadi RPJM Desa yang inklusi. Dengan adanya Program INKLUSI BaKTI, maka desa-desa yang menjadi wilayah Program INKLUSI BaKTI dapat menjadi desa inklusi sehingga dapat menjadi contoh untuk desa-desa lainnya.

Sosialisasi ini juga menghadirkan Idrus dari PINUS (Pilar Nusantara) yang mempunyai pengalaman mendampingi desa dalam penyusunan RPJM Desa, untuk berbagai pengalaman dalam penyusunan RPJM Desa. Menurut Idrus, desa-desa yang akan melaksanakan pemilihan kepala desa perlu didampingi untuk menyelaraskan RPJM Desanya dengan RPJMD kabupaten sehingga akan menghasilkan program-program Inklusi.[]