Sejahtera dengan Perencanaan Pembangunan yang Sinergis

Tantangan permasalahan layanan dasar di Papua dan Papua Barat dirasa belumlah cukup tertangani hanya dengan upaya peningkatan kapasitas unit layanan dan kampung.

Tampak bahwa persoalan kesehatan dan pendidikan yang terjadi sebagian besar adalah persoalan yang berulang dari tahun-tahun sebelumnya. Namun metode penanganan yang dilakukan pun masih sama di setiap tahunnya. Oleh karena itu, perlu ada perubahan pada pola kerja dan perencanaan. 

Belajar dari kondisi yang terjadi ini, ide untuk membangun sinergi antara kampung dan unit layanan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk menghadapi masalah-masalah kesehatan maupun pendidikan di masyarakat muncul dan mulai dikembangkan. 

Bersinergi dalam hal ini adalah memadukan upaya dan sumber daya yang dimiliki antara kampung dan unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan untuk menjawab permasalahan yang dialami bersama-sama. Membangun sinergi bersama dengan pihak-pihak yang telah memperoleh peningkatan kapasitas sebelumnya, diyakini dapat memberikan dampak yang lebih luas dalam menghadapi permasalahan layanan dasar.

Sinergi perencanaan adalah sebuah model yang diperkenalkan Program KOMPAK - LANDASAN di delapan Kabupaten di Papua dan Papua Barat. Model sinergi perencanaan mendorong kerja sama antar unit pemerintahan, termasuk unit layanan, untuk saling mengisi dan melengkapi dalam upaya bersama membangun sebuah rencana agar pelaksanaan pelayanan dasar khususnya bidang kesehatan dan pendidikan dapat lebih cepat mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Dengan demikian, rencana yang disusun oleh unit-unit yang berbeda namun beroperasi di wilayah yang sama dapat saling terhubung dan saling mendukung saat mengatasi permasalahan.

Jika selama ini kampung dan unit layanan membuat perencanaan untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri-sendiri, maka dalam sinergi perencanaan ini, kampung dan unit layanan bekerja sama mulai dari tahap perencanaan. Kehadiran unit layanan ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat di wilayah kerja unit layanan tersebut berada. Upaya dari unit layanan akan memberikan hasil yang lebih efektif bagi masyarakat manakala masyarakat juga turut melakukan peran mereka untuk mendukung tercapainya hasil yang diharapkan.

Dalam konsep bersinergi, puskesmas sebagai unit layanan dasar kesehatan dan sekolah sebagai unit layanan dasar pendidikan turut berperan membantu menyelesaikan tantangan pembangunan yang dihadapi oleh kampung. Sebaliknya, kampung mengambil peran membantu upaya Puskesmas dalam mengatasi persoalan kesehatan yang dialami masyarakat. Kampung dan masyarakat juga turut berperan membantu upaya sekolah mengatasi persoalan pendidikan yang dihadapi oleh sekolah dalam upaya mencerdaskan anak-anak di kampung tersebut. Masing-masing sektor melakukan peran mereka yang tidak dapat dilakukan sektor lainnya untuk mencapai hasil yang diharapkan
bersama.

Dalam konteks pembangunan di Papua dan Papua Barat, sangat sulit menemukan kampung yang membuat perencanaannya secara mandiri terlebih melakukan perencanaan secara bersinergi. Sambutan baik diperoleh di berbagai kabupaten dampingan Program KOMPAK-LANDASAN Fase II di antaranya Manokwari Selatan, Fakfak, Sorong, Kaimana, Jayapura, Nabire, Asmat dan Boven Digoel.

Melalui sinergi perencanaan dapat unit pemerintah menghasilkan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat karena dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat. Adanya pertemuan antara kampung dan unit layanan ini menjadi kesempatan untuk memaparkan data, menganalisa dan membahas solusinya bersama-sama sehingga program yang direncanakan pun berdasarkan dengan permasalahan dan kebutuhan di masing-masing unit layanan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Karena itu, poin penting untuk berjalannya konsep ini sendiri adalah komitmen dari pemerintah daerah.

Apa yang dilakukan oleh KOMPAK-LANDASAN bukanlah mengubah proses perencanaan yang selama ini telah berjalan, melainkan mencoba mengaitkan antara perencanaan di masing-masing unit layanan dan kampung. Pertama-tama dengan mengkaji alur perencanaan pada masing-masing unit layanan dan kampung, kemudian mencari celah di mana proses sinergi perencanaan ini dapat dimasukkan. Dengan demikian, apa yang dilakukan oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat itu dapat terhubung pada proses yang pas. Sehingga ada pelibatan masyarakat pada proses
tertentu dalam perencanaan unit layanan, dan ada pelibatan unit layanan dalam proses perencanaan kampung.

Berjalannya perencanaan yang bersinergi antara pemerintah kampung dan unit penyedia layanan kesehatan dan pendidikan adalah pertama kalinya di Papua dan Papua Barat yang dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia.