Diseminasi Hasil Kajian Kolaborasi Rantai Nilai Sutra Sulawesi Selatan

Diseminasi Hasil Kajian Kolaborasi Rantai Nilai Sutra Sulawesi Selatan dilaksanakan di Kabupaten Soppeng pada Rabu, 6 Oktober 2021 dan Kabupaten Wajo pada Kamis 7 Oktober 2021. Kegiatan diseminasi dilaksanakan atas kerja sama BAPPELITBANGDA Provinsi Sulawesi Selatan, BAPPELITBANGDA Kabupaten Soppeng dan Wajo, Yayasan BaKTI dengan dukungan Knowledge Sector Initiative (KSI) yang merupakan kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia. KSI didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan dilaksanakan bekerja sama dengan BAPPENAS.

Kegiatan dimaksudkan untuk menyebarluaskan hasil-hasil kajian,  isu-isu strategis, serta rekomendasi kebijakan kepada pemerintah kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya.  Harapannya agenda mengembalikan kejayaan sutra oleh pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya berbasis hasil kajian, programnya berfokus pada penanganan masalah dan dilaksanakan secara terstruktur dengan pendekatan kolaborasi antar OPD provinsi, kabupaten, dan para pemangku kepentingan lainnya.

Kasi Inovasi dan Teknologi-Bidang Litbang BAPPELITBANGDA Provinsi Sulawesi Selatan, Dermayana Arsal PhD menambahkan bahwa kajian rantai nilai sutra  melahirkan data, menunjukkan fakta, yang membutuhkan aksi, dan akan lebih terjamin hasilnya apabila dilaksanakan dengan pendekatan kolaborasi yang dijalankan dengan komitmen bersama, khususnya pengambil kebijakan.
 

1

Turut hadir pada diseminasi di dua kabupaten ini adalah Sekretaris Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan, Perwakilan BAPPELITBANGDA Provinsi Sulawesi Selatan bersama tim pelaksana kajian rantai nilai sutra. Peserta diseminasi dari level kabupaten hadir Bappelitbangda, OPD terkait, kelompok tani sutra, pelaku usaha sutra dan sektor perbankan.  Pelaku industri sutra merespons hasil kajian dengan harapan ada aksi nyata, komitmen dan keberpihakan mengatasi tantangan ketergantungan telur ulat sutra impor. Menjawab kebutuhan peningkatan keterampilan mewarnai serta kebutuhan mesin pemintal oleh pelaku industri sutra, direspons oleh Sekretaris Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan yang menjanjikan pelatihan mewarnai pada tahun 2022. Sementara mesin pemintal benang bantuan Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan akan tiba di Soppeng dalam waktu dekat ini.Harapannya pengadaan alat ini diiringi model pengelolaan dan skema kerja sama yang bisa memastikan keberlanjutan operasinya dan menguntungkan petani sebagai produsen kokon. Upaya ini akan lebih berkualitas bila disertai bangunan kelembagaan yang siap dengan keahlian-keahlian untuk mengoperasikan alat tersebut.

2

Upaya-upaya tersebut di atas diharapkan mendukung pengembangan industri sutra, yang kembali bangkit dengan hadirnya Kampung Sabbeta pada 2018 di Desa Pising, Kecamatan Donri-Donri, Soppeng. Produk eco-print yang diunggulkannya berhasil menembus pasar mancanegara sebelum pandemi Covid-19 merebak. Selain Kampung Sabbeta, hadir pula pengusaha perempuan milenial mengusung brand Cantika Sabbena, yang berhasil melakukan diversifikasi beragam produk  kombinasi anyaman dan sutra.