Diskusi Kelompok Terfokus KONEKSI di Papua
Pada tanggal 29 Mei 2024 telah dilaksanakan diskusi kelompok terfokus (FGD) Jaringan Peneliti Indonesia Timur di Kota Jayapura Provinsi Papua dalam bingkai kerjasama BaKTI dan Program KONEKSI (Kolaborasi untuk Pengetahuan, Inovasi, dan Teknologi Australia dan Indonesia) dalam upaya mendukung Jaringan Peneliti Indonesia Timur. FGD sekaligus sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan program KONEKSI, membentuk jaringan peneliti Provinsi Papua serta untuk berdiskusi bersama peneliti-peneliti terkait 4 tema besar yakni isu strategis yang dihadapi di Papua, bagaimana perspektif GEDSI (Gender Equality Disability and Social Inclusion) diterapkan dalam penelitian, pengalaman dan tantangan peneliti dalam melakukan penelitian kolaboratif, serta tema mengenai jaringan peneliti dan platform berjejaring bagi peneliti.
Bertempat di Horison Hotel Kotaraja, hadir dalam diskusi ini sejumlah 36 peneliti (20 Perempuan dan 16 Lakilaki) yang datang dari berbagai universitas seperti Universitas Cenderawasih, Universitas Ottow Geissler Papua, Universitas Internasional Papua, IAIN Fattahul Muluk Papua, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura dan STIE Port Numbay Jayapura. Selain peneliti dari universitas juga hadir peneliti dari Pemerintah Daerah yakni dari Bapperida Provinsi Papua serta dari Media yakni Tabloid JUBI.
Beberapa output penting hasil diskusi bersama peneliti Papua pagi itu diantaranya adalah teridentifikasinya potensi kolaborasi antar peneliti di Papua, teridentifikasi beberapa permasalahan dan kondisi daerah yang dapat dikolaborasikan antar peneliti dengan pemerintah daerah serta terpetakannya peluang-peluang penelitian yang dapat dijadikan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan yang lebih efektif.
Sejumlah isu strategis yang terungkap dalam diskusi diantaranya adalah terkait eksploitasi sumber daya alam, perubahan iklim dan aksesibilitas di Papua yang sangat rumit sehingga berdampak pada biaya penelitian, hak ulayat tanah, masalah keamanan, serta teknologi dan informasi yang masih minim di Papua. Beberapa masalah di sektor Kesehatan, pengembangan ekonomi rakyat, serta pendidikan pun juga teridentifikasi.
Di akhir diskusi disadari perlunya meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi penelitian antar stakeholder, perlu suatu forum untuk mengidentifikasi dan menetapkan kebijakan guna mengatasi permasalahan isu-isu dan permasalah di Papua. Diskusi yang lebih sering dengan melibatkan semua unsur pembangunan yang ada di Provinsi Papua juga perlu dilakukan. Peneliti sepakat bahwa penting untuk membuat platform komunikasi antar peneliti Provinsi Papua agar tetap dapat terhubung sehingga dapat melakukan aksi-aksi atau penelitian kolaboratif.