Diskusi Regional Jaringan Peneliti Indonesia Timur

Yayasan BaKTI bekerjasama dengan Program KONEKSI sebelumnya telah melaksanakan serangkaian kegiatan FGD di 9 provinsi target program BaKTI – KONEKSI, yang bertujuan mengidentifikasi isu strategis daerah, mengidentifikasi harapan terhadap Jaringan Peneliti, serta membentuk jaringan peneliti termasuk mendiskusikan alternatif-alternatif pilihan platform komunikasi untuk tetap saling terhubung dan bertukar pengetahuan. 

Jaringan peneliti yang telah terbentuk di masing-masing provinsi diharapkan dapat berjalan secara organik, mandiri dan berkelanjutan dimana kepemilikan lokal menjadi salah satu kuncinya.  Olehnya sebagai pertemuan lanjutan dan tindak lanjut dari kegiatan FGD sebelumnya maka diskusi antar peneliti sendiri dilaksanakan untuk lebih mendorong interaksi, kolaborasi serta komunikasi di masing-masing provinsi. 

 


Pada rentang waktu September hingga Oktober, diskusi regional disiapkan dan dilaksanakan oleh Focal Point dan anggota jaringan peneliti di 9 provinsi target. Dengan dihadiri anggota peneliti masing-masing jaringan, diskusi ini bertujuan untuk memperkuat interaksi, kolaborasi serta komunikasi anggota jaringan di masing-masing provinsi sekaligus mengidentifikasi Isu dan permasalahan strategis wilayah yang menjadi prioritas dalam dokumen perencanaan daerah dan perlu untuk ditindaklanjuti dalam penelitian dan agenda kolektif di setiap provinsi. Dalam kegiatan ini pun didiskusikan mekanisme koordinasi/strategi keterlibatan dengan dan di antara anggota jaringan, serta disepakati platform komunikasi yang dapat diakses oleh semua orang, dan pemeliharaan platform (sebaiknya kolaborasi atau dikelola bersama dengan jaringan).


Dalam diskusi Peneliti Sulawesi Selatan, isu strategis yang menjadi bahasan adalah terkait sektor Kesehatan, ekonomi, lingkungan, Pendidikan, SDM, SDA seperti Tingkat Pendapatan per Kapita yang masih rendah, Ketimpangan pendapatan masyarakat masih tinggi, Masih rendahnya daya saing daerah, dan beberapa isu lainnya. Sementara untuk NTT isu seperti Kesejahteraan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan, kesenjangan dan ketertinggalan daerah, Rendahnya kualitas dan daya saing SDM, kemerosotan nilai-nilai budaya, Pertanian sebagai sektor terbesar dalam PDMD belum bisa memberikan nilai tambah yang optimal, Perubahan iklim, ketahanan pangan, dan penanggulangan bencana, tata kelola yang belum optimal. Secara keseluruhan ke 9 provinsi mengidentifikasi isu strategis yang sesuai dengan konteks wilayah masing-masing.


Dalam diskusi terkait agenda kolektif jaringan, beberapa kegiatan teridentifikasi dan disepakati untuk dapat dijalankan oleh anggota jaringan seperti perlunya sharing data penelitian, pelatihan untuk pengembangan kapasitas peneliti, pembuatan website jaringan, database profil peneliti dan agenda kolektif lainnya. Dalam diskusi ini juga disepakati mekanisme koordinasi/strategi keterlibatan di antara anggota jaringan yang diawali dengan menyepakati focal point yang akan menjadi coordinator/kontak person dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan jaringan. Sementara untuk platform komunikasi, WhatsApp masih dianggap media yang paling efektif dengan tetap memperhitungkan penggunaan media lain seperti mailing list, Google Drive, Sosial Media dll. Selain media online pertemuan rutin terjadwal dengan agenda pembahasan tertentu juga akan dilaksanakan dengan pertemuan tatap muka.

Hasil diskusi antar peneliti ini khususnya terkait isu strategis wilayah kemudian akan dibahas lebih lanjut untuk diteruskan pada forum yang akan mempertemukan peneliti Indonesia Timur dengan Pemerintah Pusat, Daerah dan juga sektor swasta.