Komunikasi PROSPPEK dan Perlinsos di Papua Barat

PROSPPEK OTSUS bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di kampung, kelurahan dan distrik dalam bidang ekonomi maupun penyediaan pelayanan dasar khususnya bagi Orang Asli Papua (OAP). Selain itu, PROSPPEK OTSUS juga diharapkan mampu mendorong Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Program PROSPPEK ini terdiri dari 4 komponen yaitu: 1) memperkuat Sistem Administrasi dan Informasi Kampung (SAIK+), 2) meningkatkan kapasitas kader dan aparatur kampung, 3) memperkuat distrik dalam menjalankan tugas pembinaan dan pengawasan, dan 4) memperkuat kemampuan kampung dalam mendanai pelayanan dasar di tingkat kampung. Melalui keempat komponen di atas, diharapkan kampung dapat mengelola dan menggunakan anggaran kampung menjadi lebih efektif dan berhasil guna sesuai dengan kebutuhan kampung dan tujuan nasional.

Dalam perkembangannya, program PROSPPEK juga akan mendukung Program Afirmasi Perlindungan Orang Asli Papua atau Perlindungan Sosial (Perlinsos). Program ini akan mendukung perbaikan gizi dan kesejahteraan Orang Asli Papua, khususnya anak-anak usia lima tahun ke bawah dan para lansia berusia 60 tahun ke atas.

Dalam mendukung kegiatan tersebut, KOMPAK-BaKTI memberikan dukungan dari sisi komunikasi. Harapannya agar tujuan, proses, dan capaian dari program dapat diterima oleh para pelaksanan program, penerima manfaat, serta masyarakat luas.
Berikut adalah highlight beberapa kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam kurun Maret-Juni 2021:

Asesmen komunikasi di kabupaten dampingan.
Asesmen komunikasi adalah sebuah kegiatan pengumpulan data di lapangan. Data ini menjadi dasar dalam menyusun strategi komunikasi agar kegiatan komunikasi bisa lebih efektif dan tepat sasaran. Asesmen komunikasi dilakukan di wilayah kabupaten dampingan yaitu: Kabupaten Manokwari Selatan, Sorong, Fakfak, Kaimana dan di Kota Manokwari untuk responden tingkat Provinsi.
Asesmen komunikasi ini dimulai dengan pembuatan instrumen asesmen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan tim enumerator. Tim enumerator, yang terdiri dari Kordinator Kabupaten dan Kordinator Distrik Program LANDASAN II inilah yang turun ke lapangan dan melakukan asesmen.
Hasil asesmen ini dimatangkan dalam beberapa pertemuan daring bersama tim enumerator. Hasil dari asesmen itu akan menjadi dasar penyusunan strategi komunikasi Program Afirmasi Perlindungan Orang Asli Papua. 

Debrief  Perlinsos Papua Barat bersama Pemprov Papua Barat dan KOMPAK
Di bulan April 2021, tim KOMPAK bersama BaKTI menggelar debrief program Perlindungan Sosial (Perlinsos) kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat. Debrief ini dimaksudnya untuk menajamkan visi dan rencana pelaksanaan Perlinsos di Kabupaten Papua Barat.
Kegiatan ini digelar secara hybrid (gabungan antara daring dan luring). Peserta luring berkumpul di kantor gubernur Provinsi Papua Barat, dan peserta daring berkumpul menggunakan aplikasi Zoom. 
Dalam debrief ini, tim komunikasi PROSPPEK/Perlinsos memberikan masukan berupa hasil-hasil asesmen komunikasi yang sudah dilaksanakan, serta rencanca-rencana komunikasi untuk program PROSPPEK/Perlinsos.

Rakor dan ToT PROSPPEK di Manokwari, Papua Barat
Menjelang akhir bulan April 2021 Pemerintah Provinsi Papua Barat bekerja sama dengan KOMPAK-BaKTI menggelar rapat koordinasi (rakor) PROSPPEK di tanggal 28-30 April 2021. Rapat koordinasi ini adalah untuk menegaskan rencana pelaksanaan PROSPPEK di Papua Barat.

Rapat koordinasi dilanjutkan dengan training of trainer (ToT) kepada para kader kampung. ToT ini berisi pelatihan menggunakan aplikasi SAIK+ dan tema lain yang menyangkut pendataan, pelaksanaan program, monitoring dan evauasi, dan data kependudukan. Tim komunikasi PROSPPEK/Perlinsos memberikan dukungan di bagian materi komunikasi. Mulai dari pembuatan video singkat (3 menit) yang menceritakan tentang program PROSPPEK dan perkembangannya, serta pengadaan materi berupa backdrop, sertifikat, serta plakat.

Pendalaman asesmen komunikasi di kabupaten dampingan
Pelaksanaan asesmen yang sudah selesai di bulan Maret dilengkapi dengan pendalaman asesmen di kabupaten dampingan. Pendalaman ini dimaksudkan untuk mengonfirmasi dan mempertajam temuan-temuan di asesmen sebelulmnya, sekaligus menemukan temuan-temuan baru yang mungkin terlewat di asesmen sebelumnya.

Pendalaman asesmen ini dilakukan di kabupaten Manokwari Selatan, Sorong, Kaimana, dan Fakfak. Kegiatan ini mengikuti kegiatan pelatihan dan monitoring/evaluasi yang dilakukan oleh tim LANDASAN.  Hasil dari asesmen tambahan ini digabungkan dengan hasil asesmen sebelumnya, dan menjadi dasar untuk merencanakan kegiatan-kegiatan komunikasi PROSPPEK/Perlinsos yang akan dikomunikasikan dengan tim Sekber Provinsi.

Pertemuan informal dengan jurnalis Papua Barat.
Pelaksanaan program tidak bisa dipisahkan dari promosi dan komunikasi, salah satunya adalah dengan menggunakan kanal atau jalur media. Berkolaborasi dengan media adalah sebuah langkah untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan program. Tujuannya agar publik bisa mendapatkan informasi tentang tujuan, pelaksanaan, dan capaian-capaian dari PROSPPEK dan Perlinsos.

Dalam usaha mencapai tujuan itu, tim komunikasi PROSPPEk/Perlinsos bekerja sama dengan KOMPAK mulai menjalin komunikasi dengan para jurnalis dan influencer di Papua Barat. Hal pertama yang dilakukan adalah mapping atau memetakan jurnalis dan influencer yang ada di Papua Barat. Kegiatan itu kemudian dilanjutkan dengan pertemuan informal dengan para jurnalis yang bertujuan untuk membangun jejaring informasi.

Pertemuan informal dan usaha membangun jejaring ini diharapkan menjadi modal untuk pelaksanaan News Café. Kegiatan News Café ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dan influencer di Papua Barat serta memberikan informasi dan pengetahuan terkait pelaksanaan program PROSPPEK/Perlinsos.

Membangun komunikasi dengan Sekber PROSPPEK tingkat Provinsi Papua Barat dan menginisiasi dukungan komunikasi untuk Sekber PROSPPEK
KOMPAK telah mendorong inisiasi pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber) PROSPPEK/Perlinsos di tingkat provinsi bekerja sama dengan OPD terkait. Meski Sekber belum berjalan efektif 100%, namun dianggap perlu untuk memberikan dukungan komunikasi. Tujuannya, agar anggota Sekber sendiri serta pihak terkait bisa mendapatkan informasi umum dan detail tentang PROSPPEK/Perlinsos.