Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 yang lalu di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku, program BangKIT telah mendorong dan memfasilitasi proses pengembangan penghidupan masyarakat desa melalui serangkaian pelatihan dan workshop perencanaan di tingkat desa. Lalu dilanjutkan dengan konsensus tingkat desa atas usulan-usulan yang telah dihasilkan dari pada seluruh lokasi program.  Program BangKIT secara total telah menghasilkan 1.375 inisiatif kegiatan, yang terbagi atas 505 inisiatif kegiatan dari 30 Desa di Kabupaten SBT. Sejak disepakati pada Januari 2024, beberapa inisiatif kegiatan tersebut telah dilaksanakan terutama terkait pelatihan teknis, dan usulan inisiatif yang diintegrasikan ke dalam perencanaan pembangunan baik desa maupun kabupaten.

Untuk melihat perkembangan dari masing-masing usulan inisiatif kegiatan dari masing-masing desa, sejauh mana telah diimplementasikan, bagaimana perkembangan ataupun capaiannya masing-masing di desa maka dilaksanakan kegiatan Musyawarah Desa Pengukuran Pencapaian dan Pembelajaran dari Implementasi Rencana Penghidupan Berkelanjutan Desa (VLP). Kegiatan ini sekaligus untuk mengidentifikasi potensi tantangan dan hambatan terkait implementasi usulan inisiatif kegiatan tersebut maka dipandang perlu untuk melakukan kegiatan pemantauan dan pengukuran pencapaian serta berbagi pembelajaran terkait usulan inisiatif kegiatan pengembangan penghidupan yang telah disepakati di desa bersama-sama dengan masyarakat desa secara umum, pokja desa dan aparatur desa, serta pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, kegiatan ini juga akan memiliki fungsi sebagai media penyebarluasan informasi terkait pencapaian dan pembelajaran dari masing-masing rencana penghidupan berkelanjutan desa bagi seluruh masyarakat desa.

Kegiatan Musyawarah Desa Pengukuran Pencapaian dan Pembelajaran dari Implementasi Rencana Penghidupan Berkelanjutan Desa (VLP) Kabupaten Seram Bagian Timur dilaksanakan pada 29-31 Juli 2024. Kegiatan ini berlangsung di tiga desa yaitu Desa Solang, Desa Boinhia dan Desa Madak. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk musyawarah diskusi formal di tingkat desa dipimpin oleh kader atau pokja penghidupan desa bersama pemerintah desa dan BPD. Diskusi tanya jawab pun dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan secara bersama terkait pencapaian dari masing-masing usulan inisiatif kegiatan yang dipantau.

Dari kegiatan ini teridentifikasi perkembangan capaian dari masing-masing rencana penghidupan berkelanjutan desa yang telah disusun sebelumnya. Begitu pula tantangan, hambatan dan pembelajaran dari implementasi masing-masing rencana penghidupan berkelanjutan desa yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan ini juga mengumpulkan masukan input dari semua pihak di desa terkait dampak yang dirasakan oleh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung dari implementasi rencana penghidupan berkelanjutan desa. Selain itu, data dan informasi terkait pencapaian dan pembelajaran dari masing-masing rencana penghidupan berkelanjutan desa dapat tersebar luaskan.