Pemanfaatan Dana Desa untuk Pelatihan Dukungan Psikologis Awal Bagi Anggota PATBM dan Kader Desa Temmapaduae Kabupaten Maros

Dalam rangka memperkuat kapasitas dan responsivitas anggota Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) serta kader desa dalam menangani isu-isu sensitif yang berhubungan dengan anak, sebuah pelatihan Dukungan Psikologis Awal (DPA) telah diselenggarakan di Desa Temmapaduae, Kabupaten Maros atas dukungan dari Dana Desa yang berlangsung pada 18 April 2024 di Balai Desa Temmapaduae.

Dana desa yang disediakan oleh pemerintah pusat untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, menyajikan peluang besar untuk meningkatkan kapasitas lokal dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan mental dan dukungan psikososial. Di Desa Temmapaduae, dana tersebut salah satunya untuk digunakan dalam pelatihan Dukungan Psikologis Awal (DPA) bagi anggota Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan kader desa. Tujuan utama penggunaan dana desa untuk pelatihan DPA adalah untuk meningkatkan kemampuan anggota PATBM dan kader desa dalam mengidentifikasi, merespons, dan mendukung anak-anak yang mengalami trauma atau stres, yang sangat penting dalam mencegah dampak jangka panjang trauma pada anak-anak.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota PATBM dan kader-kader desa yang secara rutin berinteraksi dengan anak-anak dan keluarga dalam komunitas. Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan dukungan emosional dan psikologis yang efektif kepada anak-anak yang mengalami trauma atau situasi stres.


Pelatihan diawali dengan sesi pengenalan mengenai konsep dasar trauma dan dampak psikologisnya terhadap anak-anak. Peserta diajarkan tentang teknik-teknik dasar pendampingan psikologis, termasuk pendengaran aktif, empati, dan intervensi non-invasif yang dapat membantu anak-anak merasa lebih aman dan didukung.

Pemateri pelatihan ini adalah Andi Nurlela, Tehnical Assistant Program Pencegahan OCSEA di Yayasan BaKTI dengan dukungan UNICEF Indonesia, sekaligus akademisi dari Universitas Hasanuddin. Ia menekankan keterampilan Dukungan Psikologis Awal sangat penting bagi siapa saja yang bekerja dekat dengan anak-anak, terutama dalam situasi krisis. 

Salah satu highlight dari pelatihan adalah sesi simulasi, di mana peserta berlatih skenario berbasis role-playing untuk mengasah keterampilan mereka dalam menangani situasi nyata dengan anak-anak yang mengalami trauma. Sesi ini mendapat respon positif, dengan banyak peserta merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka untuk memberikan dukungan psikologis yang tepat.

Salah seorang peserta, Ibu Fatimah, seorang kader desa, mengungkapkan pentingnya pelatihan ini. "Sering kali kami merasa tidak siap atau takut salah saat menghadapi anak yang trauma. Pelatihan ini memberikan kami pengetahuan dan kepercayaan diri untuk membantu anak-anak tersebut dengan cara yang benar. Kami sangat senang dengan adanya Dana Desa membantu kami mengikuti banyak pelatihan dengan menambah pengetahuan yang sangat penting untuk mendampingi anak di Desa" ujarnya.

Dalam penutupan pelatihan, Kepala Desa Temmapaduae, Bapak Aminuddin, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program-program seperti ini. "Kami berharap untuk dapat mengadakan lebih banyak pelatihan serupa di masa depan dan memperluas cakupan topiknya dengan dukungan dana desa yang tidak hanya diperuntukkan pada pembangunan fisik tapi penting pula untuk peningkatan pengetahuan khususnya masalah perlindungan anak," katanya.

Pelatihan ini merupakan langkah positif menuju pembentukan masyarakat yang lebih tanggap dan empatik terhadap kebutuhan psikologis anak-anak, khususnya dalam menangani dampak trauma dan stres pada anak di Desa Temmapaduae.