Pembentukan dan Penguatan Unit Usaha untuk Pemberdayaan Ekonomi Tingkat Desa/Kelurahan di Kabupaten Maros
Pengorganisasian Kelompok Konstituen oleh Program INKLUSI-BaKTI merupakan usaha untuk membangun kekuatan (keberdayaan) masyarakat, sehingga dapat secara optimal memanfaatkan potensi yang dimiliki, dan di sisi lain masyarakat dapat memahami secara kritis lingkungannya serta mampu mengambil tindakan yang mandiri dalam rangka mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi, serta secara khusus menjalankan fungsi penerimaan pengaduan dan penyediaan layanan komunitas. Selain itu dapat pula mengembangkan peran dan keterlibatan kelompok masyarakat dalam pembuatan kebijakan, membantu kelompok masyarakat dalam menganalisis isu, memikirkan solusi yang tepat, dan memperkuat organisasi. Juga memberikan informasi kepada pemerintah yang dapat dijadikan dasar perubahan kebijakan dan memberikan saluran bagi kelompok masyarakat untuk melaksanakan hak-hak dan tanggung jawab kepada Pemerintah.
Untuk maksud di atas, dilaksanakan Pembentukan dan Penguatan Unit Usaha Untuk Pemberdayaan Ekonomi Tingkat Desa/Kelurahan di empat kelompok usaha. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kewirausahaan berbasis gender, manajemen usaha ekonomi inklusif, juga manajemen keuangan. Kelompok usaha ini pun telah diidentifikasi sebelumnya dengan kriteria tertentu sehingga sudah dianggap mampu untuk memperoleh penguatan kapasitas lebih lanjut.
Adapun penguatan yang diberikan berupa pelatihan kewirausahaan bagi kelompok-kelompok usaha yang didampingi oleh Program INKLUSI di salah satu wilayah program yaitu Kabupaten Maros. Pada pelatihan ini para peserta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam usaha mereka serta, belajar memisahkan keuangan untuk usaha dan rumah tangga, juga belajar mengenai pembukuan usaha.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 28 Juni 2024 di Cafe Al Fayyed Kabupaten Maros ini diikuti oleh 23 peserta (17 perempuan dan 6 laki-laki). Dibuka oleh Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, M.Yusran Laitupa, beliau menyampaikan akan pentingnya peningkatan kapasitas pelaku UMKM agar usaha mereka semakin berkembang, seiring dengan itu akan semakin terbuka pula lapangan kerja bagi masyarakat.
Evi, salah satu pelaku UMKM dari Desa Borikamase dengan usaha rempeyek, menyampaikan antusiasnya terhadap pelatihan ini. “Selama ini saya melakukan usaha secara sesuai pengetahuan saya saja, saya belum pernah belajar membukukan pemasukan dan pengeluaran usaha. Di sini, saya jadi paham menghitung harga jual dan keuntungan dari usaha saya”, ungkap Evi.
Sejalan dengan Evi, Syarif yang merupakan salah satu peserta dari Desa Samangki dengan usaha jual kambing juga menyampaikan pendapatnya tentang pelatihan ini. “Di sini saya jadi paham kalau keuangan keluarga dan keuangan usaha itu harus dipisahkan. Ini penting supaya keuangan kita tidak tercampur dan bisa dihitung dengan baik pengeluaran dan pemasukan dari usaha saya”, pungkasnya.