Pendampingan Sinergi Perencanaan Kampung, Kesehatan dan Pendidikan untuk Meningkatkan Layanan Dasar Kampung Hamawi dan Tobou

Perencanaan dan penganggaran kampung merupakan proses yang terintegrasi dengan Rencana Pengembangan Puskesmas dan Rencana pengembanagn sekolah sehingga output dari perencanaan keuangan adalah penganggaran yang mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat. Proses perencanaan arah dan kebijakan pembangunan kampung tahunan dan rencana anggaran tahunan (APB-Kampung) pada hakikatnya merupakan perencanaan instrumen kebijakan publik sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena pentingnya anggaran tersebut maka perencanaan anggaran/penyusunan anggaran juga menjadi sesuatu yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan kampung

Membangun sinergi antara mereka yang telah ditingkatkan kapasitasnya, diyakini akan dapat memberi dampak yang lebih besar dalam menghadapi permasalahan layanan dasar. Untuk itu , diarahkan untuk berfokus pada upaya membangun mekanisme sinergitas antara unit layanan dasar bidang kesehatan dan pendidikan (puskesmas dan sekolah dasar) dengan kampung. 

Esensi konsep dan mekanisme untuk mengimplementasikan model sinergitas yang digagas dan dikembangkan dalam program LANDASAN II dimaksudkan untuk memberi gambaran secara cepat dan sederhana kepada pengguna tentang apa dan bagaimana mekanisme sinergitas antara kampung dengan unit layanan (puskesmas atau sekolah) dilaksanakan secara terintegrasi melalui sistem perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang sudah ada dan dikenal selama ini.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan fasilitator yang mempunyai peran utama menjadi pemandu proses (process guide),  mencoba proses yang terbuka, inklusif, dan adil sehingga setiap individu berpartisipasi secara seimbang dan membangun situasi dan kondisi yang nyaman dan aman supaya semua pihak bisa secara sungguh-sungguh berpartisipasi mempermudah pelayanan kampung, puskesmas dan sekolah, agar tantangan yang ada dapat teratasi. Aspek penting dalam suatu program/ kegiatan yang disusun sendiri sehingga mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat, mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan lainnya, dibangun dari sumber daya lokal, sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal, dan berbagai pihak terkait terlibat (instansi pemerintah, lembaga penelitian, perguruan tinggi, LSM, swasta, dan lainnya), serta adanya berkelanjutan program tersebut. 

Agar dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya  yaitu mengembangkan komunikasi dialogis dan membangun relasi sosial dengan baik, fasilitator perlu meningkatkan pemahaman tentang perencanaan dan penganggaran sekolah agar perannya dapat berjalan dengan baik dan sesuai prosedur yang disepakti. Dalam rangka Mengembangkan inovasi untuk pemberdayaan masyarakat, dan memfasilitasi penerapan inovasi pemberdayaan masyarakat sehingga setelah mendapatkan pelatihan, fungsi fasilitator sebagai; (a) narasumber, (b) pelatih, (c) mediator, dan (d) penggerak.dalam peningkatan mutu kampung, puskesmas dan pendidikan dapat berjalan dengan baik.

1

Mengawali tahun 2022 ini, Workshop Sinergi Perencanaan kembali diperkenalkan tim KOMPAK-LANDASAN di Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat. Kegiatan yang berlangsung pada 12-15 Januari 2022 ini dilaksanakan di Distrik Ransiki dengan melibatkan tim perencana kampung dengan unit layanan kesehatan dan pendidikan yang ada di kampung. Pada kegiatan ini, para peserta belajar menganlisa masalah bersama-sama dan menentukan alternatif solusi yang tepat untu mengatasi permasalahan. Selanjutnya kampung, puskesmas dan sekolah menyepakati peran yang akan diambil oleh masing-masing sektor untuk menyelesaikan permasalahan di kampung sesuai kewenangan dan fungsi masing-masing. Cara ini terbukti efektif untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan pendidikan di kampung karena direncanakan dan diatasi secara bersinergi.