Pre-departure Briefing for IYLP Super Group
Setelah terkendala pandemi Covid-19, program beasiswa INSPIRASI akhirnya memberangkatkan 18 orang dari dua angkatan INSPIRASI yang sebelumnya mendapatkan pembelajaran online dan residensial. Peserta yang berangkat merupakan angkatan 2020 dan angkatan 2022. Mereka adalah Victor Matanggaran, Nurul Inayah, Nikolas Imbiri, Lalu Irfan Hadimi, Dita Amorisa, Melani Sorabut, Tirza Theorupun, Tri Nepa Fay, dan Yogi Birrul Walid Sugandi dari angkatan 2020. Sementara itu, dari angkatan 2022 ada Michelin Sallata, Laylah Fiamanillah Ahmad, Linda Rosince Tagie, Engel Laisana, Elsye Omegaputri Moiwend, Mariana Yunita Hendriyani Opat, Samuel Leivy Opa, Yusri dan Hasbi Assidiq.
Persiapan keberangkatan dilaksanakan di Swissbel Hotel Tuban - Bali pada tanggal 13-14 April 2023 dan dihadiri secara virtual oleh Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Mr.Kevin Burnett, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Imam Gunawan, Chair UnionAID, Ross Wilson, dan Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, Yusran Laitupa. Pada kegiatan ini, peserta INSPIRASI juga berkesempatan mendengar pemaparan dari Kirk Yates, Development Counsellor Kedutaan Besar Selandia Baru tentang Kehidupan di New Zealand, serta pemaparan dari Imam Gunawan tentang Peran Pemuda dalam Pembangunan.
Di Selandia Baru, peserta INSPIRASI tidak hanya belajar tentang pembangunan berkelanjutan tetapi mereka juga akan mengunjungi NGO lokal yang sesuai dengan minat mereka. Lebih jauh lagi, mereka juga menjadi duta bangsa dan memperkenalkan kebudayaan dari daerah asal mereka. Persiapan keberangkatan juga menjadi momen bagi peserta INSPIRASI untuk bersama-sama melatih nyanyian tradisional yang akan mereka tampilkan di beberapa kegiatan selama di Selandia Baru.
Seperti kata Imam Gunawan pada kata sambutannya, "Program ini sangat penting karena wilayah Indonesia luas sekali, oleh karenanya tidak ada satu pihak yang bisa meyakinkan pembangunan secara memadai tanpa kolaborasi. Kegiatan (Program INSPIRASI) ini memperkuat eksistensi organisasi dan pribadi untuk menjawab tantangan yang ada di daerah kalian".
Peserta INSPIRASI cohort 2020 dan 2022 telah selesai mengikuti pembelajaran dan sudah kembali ke Indonesia pada tanggal 25 Juni 2023.
INSPIRASI Alumni Hui: NGO Sustainability
Hui adalah bahasa Maōri, suku asli di Selandia Baru, yang artinya 'pertemuan atau berkumpul'. Kata ini kemudian menjadi term yang digunakan berdampingan dengan kata 'alumni' untuk menggambarkan kegiatan di mana semua alumni program beasiswa INSPIRASI atau Indonesia Young Leader Programme (IYLP) berkumpul untuk berjejaring dan belajar mengenai isu-isu terkini dalam pembangunan berkelanjutan.
Alumni Hui program INSPIRASI dilaksanakan tanggal 1-3 Juli 2023 di Bali mengusung tema 'NGO Sustainability'. Kegiatan dihadiri oleh 39 orang alumni dari 4 angkatan (angkatan 2018, 2019, 2020 dan 2022) dan tambahan 10 peserta baru angkatan 2023 yang akan melanjutkan progam residential setelah alumni hui selesai.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Program Manager INSPIRASI, Caroline Novak bersama tim dari UnionAID. Kegiatan juga dibuka oleh perwakilan dari New Zealand Embassy, Kirk Yates sebagai Development Counsellor, perwakilan dari Kementrian Pemuda dan Olahraga, Imam Gunawan, dan Tim BaKTI.
Melalui kegiatan alumni hui, peserta mendapatkan perspektif baru mengenai cara menjaga keberlanjutan NGO sehingga kerja-kerja di grassroot level tetap bisa berjalan. Direktur Yayasan BaKTI, Yusran Laitupa dan Operations Manager, Reza Rieuwpassa hadir langsung memberikan pelatihan dan sharing mengenai praktik baik yang dilaksanakan di Yayasan BaKTI mengenai keberlangsungan NGO. Peserta juga belajar mengenai pentingnya memiliki sistem keuangan yang baik sebagai dasar membangun kepercayaan dengan masyarakat dan juga donor.
Hari kedua Alumni Hui diisi dengan diskusi, panel dan berbagai kegiatan interaktif seperti sesi World Café. Hari ketiga, peserta dibagi menjadi dua kelompok dan mengunjungi NGO yang berbeda yaitu IDEP Foundation dan Desa Adat Tenganan Pegringsingan yang dikelola oleh Wisnu Foundation. Kunjungan ini memberikan pengalaman langsung bagi peserta melihat bagaimana organisasi bekerja dengan masyarakat lokal dan bisa bertahan dengan berbagai tantangan pembangunan.