Berdasarkan data BPS Kabupaten Minut tahun 2011, jumlah penduduk usia sekolah untuk tingkat SMP/MTs berjumlah 10.289 jiwa, diantaranya 1.555 anak yang putus sekolah atau tidak sekolah. Pada awal tahun 2012 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Minahasa Utara dengan dukungan BASICS melakukan survei ke masyarakat di lima kecamatan daerah pesisir dan kepulauan untuk mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah. Hasil survei menemukan 350 (219 laki-laki, 131 perempuan) anak usia sekolah tingkat SMP/MTs yang tidak lagi bersekolah. Jelaslah bahwa ada masalah ketimpangan gender: ada perbedaan cukup besar pada pengalaman bersekolah antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.
Penyebab utama putus sekolah yang dilaporkan responden survei antara lain: masalah ekonomi, pengaruh lingkungan pergaulan serta situasi sekolah. Banyaknya anak laki-laki yang putus sekolah disebutkan akibat lebih memilih untuk mencari uang untuk membantu kehidupan keluarga dan sebagian kecil karena terpengaruh lingkungan pergaulan. Sementara hampir semua anak perempuan yang putus sekolah menyatakan dikarenakan kesulitan ekonomi yang mengakibatkan orang tua menghimbau anaknya untuk cukup menamatkan SD atau putus sebelum menamatkan SMP.