Kisah Petani dalam Secangkir Kopi Kahayya
Mendengar Kabupaten Bulukumba, yang terbayang di benak kita mungkin adalah pantai-pantai yang indah. Siapa sangka, di sana juga ada wilayah pegunungan dengan potensi kopi lokal. Ikky mulanya tidak mengetahui bahwa di tanah kelahirannya itu ada daerah yang menghasilkan kopi. Ia lalu mencari tahu potensi kopi tersebut dan kemana kopi-kopi itu dibawa.
Ikky akhirnya tau, hasil panen kopi petani di Desa kahayya selama ini dijual ke tengkulak. Sayang sekali, karena dengan begitu petani tidak memperoleh harga yang wajar dibanding harga kopi pada umumnya yang seharusnya mereka dapatkan. Resah akan hal itu, Ikky bersama kawan-kawannya pun mendaftarkan diri ke sebuah program pemberdayaan melalui Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan. Berhasil terpilih untuk tahun 2015-2016, akhirnya mereka pun mulai mendampingi petani kopi.
Siapa sangka, bermula dari aksi kerelawanan, akhirnya menjadi sebuah gerakan yang luas dan berlipat ganda. “Salah satu impian kita adalah bagaimana kopi lokal ini bisa bersaing dengan kopi-kopi di luar sana. Dalam artian hasil produksi meningkat dan kualitas terus terjaga. Saya juga selalu mengupayakan bagaimana agar omset Ondeway terus meningkat sehingga permintaan kopi juga meningkat, dan tentu saja harapannya kesejahteraan petani pun ikut meningkat.” Ungkap Ikky.
Di edisi kali ini, simak cerita kami bersama Andi Reski Anggarini Pendiri Ondeway Indonesia dalam serial podcast "Kisah Petani dalam Secangkir Kopi Kahayya". Podcast ini terdiri dari empat episode yang membahas tentang potensi kopi lokal diantara keindahan alam Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, pihak-pihak yang ebrperan dalam menentukan kualitas kopi, bagaimana cara petani dapat meningkatkan kualitas kopi, dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan mengonsumsi kopi lokal.