Salah satu program prioritas JiKTI adalah pengembangan Stock of Knowledge. Program ini bertujuan mengeksplorasi peluang dan potensi untuk secara inovatif mendukung fungsi-fungsi intermediary JiKTI. Berangkat dari titik awal kerangka pikir Context, Link dan Evidence dengan memperhatikan berbagai perspektif yang telah diidentifikasi dari pengalaman program serupa, program ini akan berfokus pada memperkuat komunikasi dan kolaborasi jaringan baik internal maupun eksternal dengan memaksimalkan pemanfaatan internet sebagai alat pendukung.

Pengembangan Stock of Knowledge JiKTI

Stock disini bermakna “bekal” atau “modal”.  Pengembangan Stock of knowledge JiKTI berorientasi pada menyiapkan bekal atau modal bagi jaringan dan anggotanya untuk mampu mengakumulasi, menyediakan dan mensupplai pengetahuan secara memadai untuk kebutuhan perumusan kebijakan. Dengan adanya stock of knowledge maka bekal pengetahuan yang dimiliki oleh jaringan akan memperkuat legitimasi JiKTI sebagai jaringan yang mampu memberi pengaruh pada perumusan kebijakan.  Juga akan mampu meningkatkan kepercayaan dari berbagai pihak untuk melibatkan JikTI dan anggotanya dalam proses perumusan kebijakan.

Legitimasi dan kepercayaan ini juga menjadi modal yang kuat untuk berjejaring dengan komunitas atau jaringan lain  baik di dalam maupun di luar negeri.

Pengembangannya akan bermuara pada membangun suatu sistem yang melibatkan seluruh anggota, yang kekuatannya bersumber dari kapasitas anggotanya, dan aktifitas yang ada didalamnya dimotori oleh anggota jaringan itu sendiri. Fitur dari sistem yang akan dibangun akan mampu menjawab kebutuhan jaringan untuk:

Internal: Antar anggota JiKTI

  • Peningkatan kapasitas / Learning and sharing experience
  • Melalui diskusi online dan juga sharing informasi informal
  • Sharing dan pertukaran informasi
  • Kolaborasi riset/project
  • Brainstorming untuk penggalian ide dan dan gagasan penelitian
  • Review dan evaluasi hasil karya peneliti
  • Research tools, contohnya online survey, online citation

Eksternal: dengan pihak terkait maupun publik

  • Public Campaign
  • Diskusi Tematis
  • Public consultation
  • Komunikasi riset termasuk disseminasi hasil dan data visualization

Selain melihat perspektif kebutuhan, pengembangan stock of knowledge JiKTI juga berlandas pada dasar pemikiran:

  1. Bahwa penelitian bisa memberi kontribusi yang berharga untuk membuat kebijakan itu menjadi lebih baik
  2. Proses kebijakan publik itu kompleks dan melibatkan berbagai pihak dan beragam kepentingan. Banyak kondisi yang membatasi namun juga banyak peluang untuk terlibat di dalamnya;
  3. Bahwa komunikasi adalah kunci dalam hubungan antar penelitian dan kebijakan –termasuk bentuk media yang memuat temuan dalam penelitian (naskah akademik, policy briefs), bagaimana cara mengkomunikasikannya (langsung ke pembuat kebijakan, ke pihak lain atau jaringan tematis, atau ke media dan publik) dan bagaimana mengelola hubungan antar berbagai pihak tersebut;
  4. Bahwa meningkatnya peran internet mengubah cara komunikasi antar pihak termasuk antar komunitas peneliti dan pengambil kebijakan. Lebih khusus pada penggunaan layanan media sosial melahirkan peluang untuk advokasi,  pengujian gagasan dan evaluasi inisiatif.
  5. Jumlah penelitian berkorelasi dengan internet literacy, kemampuan untuk memanfaatkan internet para produsen penelitian.
  6. Budaya menulis dikalangan akademisi rendah, bukan hanya dalam kerangka penulisan ilmiah namun juga dalam debat dan opini. Banyak argumentasi atau statement ilmiah yang keluar pada workshop dan seminar namun tidak terdokumentasi dengan baik. Dengan membuat diskusi secara online menjamin bahwa setiap argumen bisa terdokumentasi dengan baik.
  7. Mencari solusi kebijakan akan membutuhkan beragam jenis pengetahuan yang berasal dari berbagai sumber yang dibagi menjadi research-based knowledge, Practice-informed knowledge dan citizen (participatory) knowledge
  8. Anggota jaringan tersebar secara geografis dan terdiri dari beragam latar belakang keilmuan. Sekalipun berprofesi peneliti namun kapasitas dan kualifikasi anggota juga beragam.

Google  Apps sebagai “bekal” Jaringan

Ada dua terminologi umum untuk menggambarkan google apps yaitu web 2.0 dan cloud computing.  Web 2.0 sendiri dapat dipandang sebagai platform web interaktif yang berorientasi kolaborasi dan sharing. Web 2.0 adalah aplikasi, yang menempatkan pengguna bukan hanya sebagai pengguna tapi juga menjadi sumber. Cloud computing merujuk pada platform komputasi, menjadikan internet sebagai platform aplikasi dan penyimpanan data bagi pengguna.

Google Apps adalah kumpulan aplikasi (apps) dan layanan web 2.0 yang saling terintegrasi. Menggunakan platform cloud computing sehingga untuk mengakses atau menggunakan google apps cukup dengan aplikasi browser dan koneksi internet. Hanya dengan menggunakan satu account kita bisa mengakses dan menggunakan seluruh aplikasi dan layanan yang disediakan.

Aplikasi Google apps dapat dibagi menjadi 3 kategori aplikasi utama. Aplikasi Komunikasi terdiri dari gmail, sebuah sistem email. Google calendar, aplikasi agenda dengan fitur canggih untuk sharing dan publikasinya. Google Groups, aplikasi untuk membuat diskusi online dan mailing list. Dan yang terbaru dari google adalah google+ (plus), aplikasi social media.

Aplikasi Kolaborasi, terdiri dari 2 aplikasi penting yaitu Google Drive & Docs dan Google Sites. Google sites memudahkan untuk membuat website dan secara instan mempublikasikannya. Google drive and Docs, aplikasi Online Office, terdiri dari word processor, spreadsheet, presentasi dan lainnya.

Kategori aplikasi berikut adalah layanan yang disediakan google untuk umum namun dapat diakses secara personalized lewat google apps. Ada banyak aplikasi/layanan yang tersedia dan bisa disebut sebagai productivity tools. Berikut beberapa layanan yang popular digunakan dan berpotensi digunakan sebagai productivity tools bagi penelitian:

  • Visualisasi Data; google map, google public data
  • Online research tools; google books, google scholar, google search
  • Dictionary: google translate
  • Navigasi: google earth, google place
  • Video sharing: google video, youtube
  • Web Gallery: google picassa
  • Blog: Blogger
  • Dan banyak lagi aplikasi yang terus berkembang dan secara otomatis bisa digunakan sebagai bagian dari google apps.

Selain menyediakan layanan aplikasi, google apps juga menyediakan fasilitas untuk mengintegrasikan aplikasi lain (lewat Google marketplace) ke dalam sistem mereka, bahkan memungkin bagi pengguna untuk membuat sendiri aplikasi (google developer) di atas platform google dan menggunakan programming tools yang disediakan.

JiKTI Goes Google

Pemilihan  Tim

Tim Pengembang adalah Information Officer BaKTI dan PO JiKTI bersama beberapa staff BaKTI. Rencananya tim ini juga akan diperkuat oleh seorang konsultan (bila diperlukan). Piloting melibatkan satu tim case study yang terdiri dari 30 anggota JiKTI yang akan diberi akses untuk menggunakan google apps,  bersama dengan tim pengembang dari Yayasan BaKTI. Proses pemilihan tim case study akan ditentukan bersama.

Kriteria anggota tim case study adalah sebagai berikut:

  1. Bersedia dan berkomitmen untuk terlibat dan mengikuti prosedur piloting
  2. Mempunyai akses internet yang bagus
  3. Familiar dengan internet dan penggunaan online tools seperti email, lebih bagus kalau sudah familiar dengan layanan google
  4. Setiap provinsi ada perwakilan namun jumlahnya tidak harus seimbang
  5. Wajib untuk mengikuti full training/workshop piloting

Kegiatan dalam Piloting

  1. Eksplorasi aplikasi dan layanan google apps, utamanya penggunaan gmail, calendar, drive, google+ dan groups
  2. Evaluasi layanan research tools dari google, seperti google public data, google scholar dan layanan lain.
  3. Mempelajari aplikasi third party atau merancang satu desain aplikasi yang khusus untuk kebutuhan JiKTI bila memang dipandang perlu.
  4. Merancang dan membuat satu situs help center menggunakan google site, yang berisi petunjuk penggunaan, FAQ, saran dan hal lain yang terkait dan juga berfungsi sebagai online helpdesk untuk seluruh pengguna.
  5. Membuat skema kerja dan aturan penggunaan untuk diskusi, publikasi, penyimpanan data dan kolaborasi penelitian/project
  6. Mengisi form feedback dan evaluasi kinerja sistem
  7. Mensosialisasikan penggunaan aplikasi ini ke anggota JiKTI lainnya
  8. Membuat rencana Full deployment