Berlatih Menjadi Operator Andal
Di IPLT kami, di mana lumpur tinja di buang di situ kering. Tidak ada pengolahan. Belum ada pengalaman pengelolaan lumpur di IPLT (instalasi pengolahan tinja), ujar Rudi peserta pelatihan dari Kab. Sinjai saat bertanya jawab dengan tim operator di IPLT Nipa-Nipa Makassar. Rudi bersama dengan 12 operator dari Sidrap, Sinjai, Palopo, dan Kabupaten Pinrang peserta pelatihan, mencermati secara saksama mekanisme pengoperasian teknis komponen instalasi IPLT Makassar.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) merupakan sistem pengolahan air limbah domestik yang paling banyak dipakai. Akan tetapi masih banyak operator menghadapi tantangan dalam pengelolaannya. Ini adalah sistem pengolahan air limbah domestik di lokasi sumber menggunakan unit pengolahan setempat yang selanjutnya lumpur hasil olahan di tangki septik diangkut ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Sistem ini mencakup tiga subsistem yang mutlak dikelola secara terintegrasi yakni, Subsistem Pengolahan Setempat (septik tank individual, komunal terbatas, dan MCK), Subistem Pengangkutan, dan Subsistem Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Posisi IPLT yang berada di wilayah hilir akan berfungsi jika lumpur tinja di penampungan atau tangki septik di rumah warga disedot secara periodik lalu diangkut ke IPLT. Lumpur tinja yang terbentuk di tangki septik selanjutnya masih membutuhkan pengolahan di IPLT melalui proses pengolahan fisik, pengolahan biologis atau pengolahan kimia sehingga aman untuk dimanfaatkan atau di buang ke lingkungan.
Semua proses dalam ketiga subsistem di atas dikerjakan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP). Sehingga pengelolaan lumpur tinja terlaksana sesuai alur pengelolaan sanitasi layak, aman dan berkelanjutan. Alur atau proses yang dimaksud dikenal dengan istilah alur empat sehat dan lima sempurna. Yaitu, sehat 1: pemisahan air kakus dengan sistem setempat yang tepat; sehat 2: penyedotan yang tercatat dan rutin; sehat 3: pengangkutan yang terkawal; sehat 4: pengolahan lumpur tinja yang efektif; dan 5 sempurna: pemanfaatan lumpur olahan yang aman bagi lingkungan.
Pada keseluruhan proses tersebut operator PALD diharapkan bekerja dengan kapasitas handal atau keahlian yang lebih baik. Dan dalam proses itu juga, operator IPLT mendapatkan banyak tantangan oleh karena sebagian besar mereka mengerjakannya hanya sesuai kebiasaanya saja. Atau mereka belum bekerja sesuai dengan SOP SPLD-S. Guna mendukung peningkatan kapasitas operator IPLT maka Unicef melalui Yayasan BaKTI bekerja sama dengan Pokja AMPL Provinsi melaksanakan Pelatihan Operator IPLT Unit PALD di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kegiatan pelatihan digelar dua hari 14-15 September 15, 2021. Hari pertama dalam kelas membahas secara komprehensif konsep dan penerapan teknologi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S). Tiga subsistem SPALD-S yang menjadi fokus penguatannya yakni subsistem penyedotan tangki septik, pengangkutan, dan pengolahan lumpur tinja di IPLT.
Hari kedua, mereka melakukan pengamatan teknis praktik pengoperasian ketiga komponen tersebut di lapangan di kawasan IPLT Nipa-Nipa, praktik penyedotan dan mekanisme pengangkutan di lingkungan kantor UPT PALD Makassar.
Hadir menjadi narasumber dan mentor dari Bappelitbangda (Impraswil), BPPW Sulsel, Muhammad Arif Setiawan Dinas PUPR-PALD Kabupaten Gresik/ Litbang FORKALIM, dan Dinas PU-UPT PAL Makassar.
Melalui pelatihan yang didukung oleh Unicef melalui Yayasan BaKTI, segenap operator IPLT memperoleh bekal pengetahuan dan pengalaman teknis tentang cara bekerja sebagai operator yang handal dengan mengikuti SOP (standar operasional prosedur)