Formulasi Draf Ranpergub Labelisasi Sutra Sulawesi Selatan

Program rintisan Penyusunan Kebijakan Berbasis Pengetahuan di Sulawesi Selatan, dilaksanakan atas kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPELITBANGDA) dan Yayasan BaKTI dengan dukungan Knowledge Sector Initiative (KSI). KSI didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas). 

Berikut ini beberapa kegiatan yang dilaksanakan periode Juli-September 2021 antara lain: 

Formulasi Draf Ranpergub Labelisasi Sutra Sulawesi Selatan
Proses penyusunan Draft Rancangan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan (Ranpergub) tentang labelisasi produk sutra Sulawesi Selatan, mulai bergulir pada Juni 2021 melalui serangkaian pertemuan, terdiri dari 5 (lima) kali pertemuan on line dan 1 (satu) kali off line. Adapun hasil-hasil pertemuan ini yaitu : i) Kesepakatan bersama untuk menindaklanjuti  salah satu rekomendasi hasil kajian, yaitu labelisasi produk sutra Sulawesi Selatan, ii) Membentuk tim kolaborasi (Pemerintah, LSM dan Akademisi) penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur (Ranpergub) Labelisasi Sutra Sulawesi Selatan,  iii) Penyusunan Draft Ranpergub Labelisasi Sutra Sulawesi Selatan. Draf final Ranpergub Labelisasi Sutra Sulawesi Selatan dalam proses konsultasi dengan Biro OTDA-KEMENDAGRI melalui Biro Hukum Provinsi Sulawesi Selatan.

Diseminasi Hasil Kajian Rantai Nilai Sutra Sulawesi Selatan
Kajian rantai nilai komoditas Sutra Sulawesi Selatan berhasil mendalami isu-isu strategis yang jarang diekspos, antara lain peluang dan tantangan pengembangan industri sutra Sulawesi Selatan, potensi ekonomi, aspek kesetaraan gender dan penghidupan yang berkelanjutan. Upaya meyebarluaskan isu-isu strategis hasil kajian dilakukan melalui workshop dan talkshow secara daring via zoom, yaitu : 

  • Workshop Diseminasi Hasil Kajian Rantai Nilai Komoditas Sutra: Peluang Ekonomi 

Diseminasi peluang ekonomi industri sutra Sulawesi Selatan dilaksanakan secara daring melalui Zoom, pada Selasa 3 Agustus 2021. Kegiatan menampilkan 3 (tiga) narasumber, yaitu : Dr. Andi Sadapotto, Ketua Tim Pelaksana Kajian Rantai Nilai Sutra Sulawesi Selatan - Ahli Sutra UNHAS, Dr. Mahyuddin Riwu, M.Si - Anggota Tim Pelaksana Kajian Rantai Nilai Sutra Sulawesi Selatan/Akademisi UNHAS yang menyampaikan tinjauan dan prospek ekonomi industri persutraan alam Sulawesi Selatan, dan Dra. Lincah Andadari. M.Si - Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan, Badan Litbang dan Inovasi-KLHK dengan materi peluang kemitraan pengembangan budidaya murbei dan ulat sutra unggulan nasional. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat dari berbagai kalangan, terdaftar sekitar 130 lebih peserta yang berpartisipasi, berasal dari Pemerintah (kementerian/lembaga dan OPD provinsi dan kabupaten), Peneliti, Akademisi, LSM, pemerhati sutra, Jurnalis dan praktisi dalam dan luar Sulawesi Selatan, antara lain Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Papua, Jakarta dan Jawa Barat.

Pada kegiatan ini ditegaskan peluang pengembangan industri sutra Sulawesi Selatan, antara lain transfer pengetahuan menenun mudah diakses, peluang pasar kultural dan tradisional menjanjikan (budaya mempertahankan tradisi leluhur bagi masyarakat yang bermukim di dalam dan luar Sulawesi Selatan, hari jadi kabupaten/kota dll). Tantangannya adalah ketergantungan tinggi terhadap telur ulat sutra impor dan rendahnya produktivitas ulat sutra lokal. Oleh sebab itu peserta workshop merekomendasikan pentingnya mengupayakan bibit telur ulat sutra unggulan nasional yang adaptif dan mudah diakses petani. 

  • Diseminasi Hasil Kajian Rantai Nilai Komoditas Sutra: ‘’Industri Sutra Sulawesi Selatan dalam Perspektif Kesetaraan Gender dan Penghidupan yang Berkelanjutan’’

Diseminasi hasil kajian rantai nilai sutra Sulawesi Selatan dari aspek gender dan penghidupan yang berkelanjutan dilaksanakan pada Kamis, 23 September 2021 secara daring melalui Zoom. Pertemuan dihadiri sekitar 150 lebih peserta, dari berbagai elemen, antara lain pemerintah, LSM, Jurnalis, sektor swasta, mahasiswa, yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Diseminasi ini menghadirkan narasumber dari tim pelaksana kajian rantai nilai sutra, yaitu Lusia Palulungan menyampaikan dominasi peran perempuan dalam setiap rantai  industri sutra, yaitu hulu, manufaktur dan hilir; Nurhady Sirimorok berbagi hasil kajian  terkait isu penghidupan yang berkelanjutan. Hadir pula dua orang penanggap, masing-masing Ir. A Darmawan Bintang, M.Dev.Plg - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan dan Dr.dr. Fitriah Zainuddin - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Selatan. Menurut  Dr.dr. Fitriah    Zainuddin, hasil kajian ini menjadi media untuk menyusunan pedoman layanan peningkatan ekonomi keluarga dengan menjadikan Soppeng dan Wajo sebagai lokus serta penyusunan roadmap pemberdayaan perempuan pelaku industri sutra.  Terkait sistem pengupahan, regulasi belum menata sistem pengupahan pada kategori usaha kecil dan mikro termasuk industri sutra. Bila demikian hanya keterpaksaan yang membuat perempuan bertahan dalam industri Sutra, karena ikatan kekeluargaan atau tidak ada alternatif pekerjaan lain. Untuk isu ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja mengambil sikap mendorong pemerintah kabupaten melakukan pendampingan agar hak-hak penenun perempuan dan permasalahan-permasalahannya bisa didengar dan diperjuangkan. Di akhir diskusi, tim pelaksana kajian mengingatkan bahwa sudah saatnya kita semua, siapapun itu termasuk pemerintah, LSM, dan masyarakat luas mengalihkan perhatian kita dari benda-benda ke manusia. Marilah kita memperhatikan manusia, pelaku utama industri sutra karena benda-benda seperti ulat sutra tidak bergerak dan berubah dengan sendirinya menjadi sarung sutra. Tanpa manusia, benda-benda itu tidak akan ada. Karena itu, kita perlu memperhatikan para perempuan yang terlibat di seluruh rantai panjang industri sutra, supaya kelak kita tidak menyaksikan perempuan pergi dari industri sutra dan membawa kejayaan sutra bersama mereka. 

Sosialisasi Optimalisasi Panduan Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK)
Pada 9 Juli 2021, Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Forum Komunikasi Analis Kebijakan Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Yayasan BaKTI dan LAN RI dengan dukungan KSI melaksanakan kegiatan sosialisasi optimalisasi panduan Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) yang dihadiri oleh sekitar 159 wakil dari OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan dan wilayah lainnya di KTI. Kegiatan ini menghadirkan narasumber: Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Selatan yang menyampaikan mengenai regulasi baru terkait Penyetaraan Jabatan Administrasi dan Pengawas ke Jabatan Fungsional, LAN RI yang memaparkan panduan optimalisasi JFAK, serta Sekretaris Forum Komunikasi Analis Kebijakan Sulawesi Selatan yang membagikan praktik baik yang dilakukan oleh Analis Kebijakan di Sulsel termasuk keterlibatan Analis Kebijakan dalam program rintisan Knowledge to Policy (K2P). Kegiatan ini dibuka dengan resmi oleh PLT. Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan. Proses diskusi dimoderatori oleh Ketua Forum Komunikasi Analis Kebijakan Sulawesi Selatan. 

Finalisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Penyelenggaraan Kelitbangan Kolaborasi 
BAPPELITBANGDA Sulawesi Selatan menjadikan kajian kolaborasi rantai nilai sutra sebagai model pelaksanaan pengkajian dalam lingkup kelitbangan ke depan, yang diformalkan melalui Surat Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah Nomor : 188.4/4440/BAPPELITBANGDA, tertanggal 23 Agustus 2021, Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelitbangan Kolaborasi Provinsi Sulawesi Selatan. 
Pengkajian dengan pendekatan kolaborasi multipihak,  diajukan oleh Bidang Litbang-BAPPELITBANGDA, pada ajang kompetisi Innovative Government Award – IGA 2021, suatu penghargaan inovasi bagi pemerintah daerah yang diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri. Inovasi ini merupakan satu-satunya inovasi dari BAPPELITBANGDA Provinsi Sulawesi Selatan, yang diikutkan pada kompetisi ini. Pendekataan kajian kolaborasi dinilai berhasil mempersatukan peneliti dari berbagai lembaga (pemerintah, universitas dan LSM) dengan beragam latar belakang keahlian, serta berhasil pula merajut serpihan data dan informasi hasil kajian yang bersifat sektoral sehingga menjadi laporan yang komprehensif dan padat substansi.

Dokumentasi dan Publikasi 
Pada periode ini, berhasil diselesaikan beberapa produk pengetahuan, yaitu:

  • Film Dokumenter:  Film dokumenter Penyusunan Kebijakan Berbasis Pengetahuan dengan contoh komoditas sutra yang mendokumentasikan proses Knowledge to Policy (K2P) hingga tahap advokasi yang masih berlangsung berhasil diselesaikan. Film ini tersedia dalam versi dengan durasi 1 menit, 5 menit, dan 12 menit. Selain telah ditampilkan pada diseminasi hasil kajian rantai nilai sutra, yang dilaksanakan secara daring via zoom pada 3 Agustus 2021 dan disaksikan lebih dari 100 orang peserta. Film dokumenter ini juga ditampilkan pada KSIxChange ke-35, dan film berdurasi 5 (lima) menit digunakan oleh BAPPELITBANGDA untuk melengkapi persyaratan kompetisi IGA 2021. Film dokumenter ini bisa saksikan melalui youtube BaKTI:  https://www.youtube.com/watch?v=jvCt-8QpRN8
  • Feature: Diversifikasi model publikasi dari hasil kajian rantai nilai komoditas sutra, dilakukan melalui dua tulisan feature, yaitu “Belajar dari Proses Kajian Kolaboratif  Rantai Nilai Sutra”  yang  mengangkat pembelajaran pelaksanaan kajian kolaborasi rantai nilai sutra dan  “Hilangnya Para Penenun Perempuan” yang menceritakan sisi lain industri persutraan alam, dengan mengangkat aspek kesetaraan gender. Feature tentang penenun perempuan dapat diakses melalui media BaKTI: https://www.batukarinfo.com/referensi/hilangnya-para-penenun-perempuan dan Feature Belajar dari Kajian Kolaboratif dapat diakses melalui media BaKTI: https://www.batukarinfo.com/referensi/belajar-dari-proses-kajian-kolaboratif-rantai-nilai-sutra
  • Infografis: Infografis menggambarkan alur tahapan pelaksanaan program secara lengkap pada setiap fase. Infografis dapat diakses pada batukarinfo.com - portal pertukaran pengetahuan yang difasilitasi oleh BaKTI: https://www.batukarinfo.com/referensi/infografis-tahapan-kebijakan-berbasis-pengetahuan