Pelatihan KBB dan OCSEA bagi Fasilitator dan Organisasi Masyarakat di Kab. Bone
Sebagai upaya pencegahan eksploitasi dan pelecehan seksual anak di ranah daring (Online Child Sexual Exploitation and Abuse-(OCSEA), dan penguatan Lingkungan yang Aman Melalui Pendekatan Kesadaran dan Respon, untuk isu perkawinan usia anak dan Kekerasan Berbasis Gender (Safe Environment through Awareness and Response Approach (SETARA), maka Yayasan BaKTI bekerjasama dengan pemerintah daerah didukung oleh UNICEF Indonesia telah menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Masyarakat /Pengurus Ormas dengan menggunakan modul pencegahan OCSEA yang telah disusun oleh Tim Sosiologi FISIP UNHAS, pada tanggal 22-23 Juni 2023, di Kabupaten Bone.
Pelatihan diikuti oleh 69 orang (23 laki-laki, 46 perempuan). Peserta merupakan unsur dari Perwakilan DP3A, PKK, Fatayat NU, Aisyiah, Persatuan Majelis Taklim, LPP Bone, Koordinator APKADESI, perwakilan 6 desa di Kabupaten Bone (Mallari, Mallimongeng, Abummpungeng, Cumpiga, Welado, dan Ajjalireng). Kegiatan ini difasilitasi oleh Ayu Widhi Lestari (Unicef), Arafah dan Andi Nurlela (Yayasan BaKTI), dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), dan diampingi oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bone.
Adapun tujuan dari pelatihan ini yaitu: untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para fasilitator masyarakat dan perwakilan organisas masyarakat tentang pencegahan dan penanganan eksploitasi dan kekerasan seksual di ranah daring, meningkatkan pengetahuan berkaitan pengasuhan (parenting) di era digital dan meningkatkan pengetahuan terkait pencegahan kekerasan berbasis gender termasuk perkawinan anak.
Melalui sambutannya Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kabuapten Bone menyampaikan bahwa untuk penanganan kekerasan berbasis digital diharapkan ada dukungan dan peran dari organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, media sosial, dan para penentu kebijakan, khususnya kepala desa dan penyedia layanan berbasis masyarakat memberikan edukasi dan sosialisasi, parenting tentang perlindungan anak di ranah daring, termasuk pencegahan kekerasan berbasis gender, termasuk perkawinan usia anak. Dukungan untuk perlindungan anak akan membantu pencapaian Desa Ramah Anak.
Selama 2 hari, para peserta telah mendapatkan materi-materi terkait tentang; Kekerasan Berbasis Gender (KBG) dan Perkawinan Usia Anak, Mengenal Aktivitas Anak di Ranah Daring, Mengenal OCSEA, Dampak OCSEA, Hak dan perlindungan anak di ranah daring, Pengasuhan di era digital, Tindakan orang tua ketika terjadi OCSEA, Berinternet yang aman, Internet sehat: fokus pada manfaat. dilanjutkan dengan Sosialisasi Alur dan mekanisme deteksi dini, respon dan pelaporan, dan RTL.
Sebagai bentuk dukungan lanjutan, peserta akan melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi materi pencegahan OCSEA dan Pencegahan perkawinan usia anak kepada orang tua/pengasuh dan anggota pengurus lainnya di daerah intervensi di Kabupaten Bone, dengan target minimal 300 orang di masing-masing desa intervensi program OCSEA-SETARA.