Pendampingan Pelaksanaan Monitoring Kedua Implementasi Sinergi Perencanaan

Upaya penyediaan layanan dasar yang berkualitas menjadi target Pemerintah baik pusat maupun termasuk pemerintah Provinsi Papua yang memiliki tantangan khusus antara lain karena sebaran penduduk yang tinggal di daerah yang sulit secara geografis dan serta belum memadainya kapasitas unit layanan untuk memberikan pelayanan berkualitas. Hingga saat ini indikator pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan dan perekonomian masyarakat masih jauh tertinggal dibandingkan indikator nasional.

Program LANDASAN fase sebelumnya yang telah diimplementasikan sejak awal tahun 2017 hingga 2018 di tanah Papua pada sepuluh (10) kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan  program yang memiliki tujuan utama untuk meningkatkan akses terhadap layanan bermutu di bidang kesehatan, pendidikan, dan legalitas kependudukan yang dititikberatkan pada peningkatan kapasitas layanan dasar dari unit-unit layanan garis depan (front line services units).

Sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan utama tersebut, berbagai kegiatan peningkatan kapasitas terhadap unit-unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan telah diimplementasikan dalam program LANDASAN. Selain mengintervensi langsung unit-unit layanan garis depan, program LANDASAN juga mengupayakan peningkatan kapasitas pemerintah kampung, melalui upaya perbaikan tata kelola pemerintahan kampung sehingga bisa memperluas peluang pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap berbagai pelayanan dasar.  

1

Program LANDASAN juga menyertakan upaya membangun sistem pendukung terhadap unit-unit layanan garis depan yang ada ditingkat kabupaten, melalui pelibatan OPD terkait dalam proses peningkatan kualitas unit-unit layanan dasar. Dalam sistem pengelolaan program LANDASAN, Organisasi-organisasi Pemerintah Daerah yang terkait di tingkat kabupaten diorganisir sebagai Tim Teknis Pelaksana Program di tiap Kabupaten.

Melalui review intensif yang dilakukan terhadap program LANDASAN pada bulan Agustus hingga Oktober 2018, hasilnya menunjukkan bahwa program LANDASAN masih sangat relevan dalam menghadapi tantangan penyediaan layanan dasar dalam konteks Papua, namun juga ditemukan ada berbagai hal yang masih bisa dioptimalkan dan disinergikan untuk bisa lebih efektif mencapai perubahan yang diharapkan.

Salah satu outcome dari Program LANDASAN untuk peningkatan sinergitas antara unit layanan (Puskesmas dan Sekolah Dasar) dengan Kampung. Sejauh ini program LANDASAN telah melakukan Training of Trainer (TOT) Sinergitas Perencanaan Kampung dengan Unit Layanan, untuk menyiapkan pelatih bagi perencanaaan kampung dan unit layanan dengan metode bersinergi, serta telah melakukan workshop di kampung-kampung atau distrik tertentu yang menjadi pilot di tiap kabupaten target. Workshop tersebut telah ditindak-lanjuti dengan penyiapan rencana pembangunaan siap diimplementasikan.

Namun rencana saja belumlah cukup untuk memastikan ketercapaian tujuan yang diharapkan dari model sinergi perencanaan. Implementasi atas rencana serta mengambil pembelajaran dari implementasi merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan dan membuat peningkatan yang berkelanjutan dari waktu ke waktu. Tekait hal ini monitoring dan evaluasi merupakan ”tool” yang efektif untuk bisa membantu kampung, unit layanan maupun pemerintah distrik yang memiliki fungsi koordinasi dan pembinaan serta pengawasan pada scope wilayah kampung dan unit layanan, untuk memastikan implementasi dapat berjalan dan terkendali secara efektif. 

Sebagai bagian dari upaya KOMPAK-LANDASAN untuk meningkatkan peran Pembinaan dan Pengawasan (Binwas) oleh distrik, kembali dilakukan Pendampingan Monitoring Evaluasi Kegiatan Sinergi Perencanaan. Kegiatan ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya tahap pertama dilakukan untuk memantau jalannya implementasi dari kegiatan yang telah direncanakan oleh kampung secara bersinergi dengan puskesmas dan sekolah dasar di wilayahnya.

Pada tahap kedua ini, monitoring dilakukan untuk kegiatan yang belum atau sebagian terlaksana pada tahap pertama, juga mengevaluasi capaian atas masalah yang ingin diselesaikan melalui sinergi perencanaan. Selanjutnya dilakukan identifikasi atas kegiatan yang tidak terlaksana sesuai rencana, ataupun capaian yang tidak memenuhi target. Hasilnya akan menjadi dasar untuk menyusun perencanaan pada periode berikutnya. Melalui hasil monitoring dan evaluasi oleh distrik secara rutin, kampung dan unit layanan dapat memberi kontribusi perbaikan berkelanjutan atas pembangunan di wilayah mereka.