Yayasan BaKTI-UNICEF Melakukan Edukasi Pencegahan OCSEA bagi Guru, Siswa/Siswi, dan Orang Tua di SLB Taruna Bunga Bangsa
Sekolah SLB Taruna Bangsa yang berdiri sejak tahun 2009 sampai saat ini, telah mendidik anak-anak dengan kondisi yang sangat spesial. Latar belakang dan jenis disabilitas siswa/siswi yang beragam seperti autis, tuna grahita, tuna rungu, tuna wicara, seribu wajah, dan lain sebagainya membutuhkan perhatian dan usaha ekstra. Para guru minimal memiliki kemampuan bahasa isyarat, kekuatan fisik dan pengetahuan umum dalam mendampingi siswa-siswinya. Tingkat disabilitas yang beragam mulai dari ringan, sedang dan tinggi, sangat mebutuhkan guru yang memiliki empati, kepedulian, dedikasi yang tinggi dan tanggung jawab dalam mendampingi, mengajar dan memandirikan siswa-siswinya. Dari sekian banyak anak, kadang diantara mereka ada yang menjadi korban eksploitasi dan kekerasan seksual.
Anak disabilitas menjadi salah satu yang sangat rentan menjadi korban kekerasan seksual baik terjadi di ranah daring maupun luring. Mengingat pentingnya upaya pencegahan, maka Yayasan BaKTI didukung oleh UNICEF Indonesia dan Fasilitator Masyarakat dari Shelter Manggala Kota Makassar telah menyelenggarakan kegiatan edukasi pencegahan eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara online (Online Child Sexual Exploitation and Abuse-OCSEA) kepada para guru, siswa/siswi, serta orang tua murid di Sekolah Luar Biasa (SLB) Taruna Bunga Bangsa pada tanggal 16 Januari 2024.
Kegiatan ini merupakan salah satu uoaya untuk mendukung program yang mempromosikan Lingkungan yang Aman melalui Pendekatan Kesadaran dan Respons (Safe Environment through Awareness and Response Approach-SETARA) untuk mencegah dan menangani kekerasan berbasis gender, perkawinan usia anak, eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara online (Online Child Sexual Exploitation and Abuse-OCSEA) di Provinsi Sulawesi Selatan.
Edukasi pencegahan OCSEA diikuti oleh para guru, siswa/siswi, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, beserta para orangtua/wali murid. Total peserta sebanyak 42 orang. Unsur siswa sebanyak 19 orang (Laki-laki 8, Perempuan 11), unsur guru/wakil/kepala sekolah sebanyak 13 orang (Laki-laki 4, Perempuan 9), orangtua/wali murid 7 orang (perempuan). Hadir juga perwakilan dari UNICEF Makassar (Bu Tria dan Wahyu), 3 orang perwakilan Yayasan BaKTI Program Kerjasama UNICEF, serta Indah Amriani selaku fasilitator dan pemateri.
Poin-poin penting yang disampaikan antara lain;
1. Bentuk-bentuk Eksploitasi dan Kekerasan Seksual Anak Online (OCSEA)
2. Pesan kunci bagi Orang tua & Guru:
- Keamanan online anak Anda penting. Tetapkan lamat yang jelas untuk apa dan kapan mereka dapat mengakses online. Manfaatkan akses dan pengaturan kontrol orang tua di perangkat anak Anda sekarang!
- Hadir pada aktivitas anak diranah daring. Kenali teman online anak, lindungi anak dari predator seksual. Pastikan anakk nyaman untuk bercerita dengan orang tua
- Penggunaan internet memiliki dampak positif dan lamat . Sangat penting bagi anak-anak dan remaja untuk mengetahui cara melaporkan ketika mereka melihat konten yang tidak pantas. Bicaralah dengan anak Anda tentang risiko berbagi gambar secara online.
- Keterampilan mengasuh anak secara umum yang berlaku di dunia nyata juga berlaku saat online. Manfaatkan pengaturan akses dan kontrol orang tua di perangkat anak Anda untuk memfilter apa yang mereka akses di internet.
- Bicaralah dengan anak Anda tentang lamat ‘informasi pribadi’ – seperti lamat email, nama lengkap, nomor telepon – dan mengapa penting untuk tidak membagikannya kepada orang terutama yang tidak dikenal anak
Harapan Pembina Yayasan dan Guru SLB Taruna Bunga Bangsa yaitu semoga kegiatan ini tetap mendapat dukungan dari berbagai pihak, sehingga anak-anak dan orangtua serta guru memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghindari dampak buruk dari internet dan media sosial dan tidak menjadi korban OCSEA.