Festival Forum Kawasan Timur Indonesia ke-IX (Festival FKTI IX) tahun 2023 diselenggarakan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Perayaan kemajuan dan inovasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini berlangsung selama dua hari, 26-27 Juli 2023, di Hotel Harper.

Festival FKTI IX diikuti 1000 peserta baik yang hadir secara luring mau pun daring. Di antara para peserta tersebut merupakan perwakilan dari pemerintah nasional dan pemerintah daerah, mitra pembangunan internasional dan nasional, organisasi non-pemerintah, akademisi, sektor swasta, pemuda, petani, nelayan, masyarakat adat, profesional, jurnalis, mahasiswa, dan pemerhati KTI. Mereka diajak untuk bertukar pengetahuan, bertukar solusi, bertukar informasi, dan memperluas jaringan untuk dapat meningkatkan capaian serta mengembangkan kolaborasi dan inovasi.

Kota Kupang dikenal sebagai City of Coral – kota dengan anugerah karang hampir di seluruh permukaan daratannya. Karang adalah karakter kuat yang pantang menyerah, hidup secara berkelompok dan tangguh dalam menghadapi segala musim. Inilah yang diperlukan untuk membangun kolaborasi untuk menciptakan inovasi demi pembangunan yang berkelanjutan. Filosofi ini sejalan dengan tema Festival FKTI IX yaitu “Kolaborasi, Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan”.

Kisah-kisah pembelajaran yang hadir di Festival FKTI IX terdiri dari lima praktik cerdas, sembilan inspirator, 17 side events dan 20 booth pameran. Berbagai praktik cerdas dan kisah inspirasi tersebut lahir sebagai upaya untuk menaklukkan tantangan pembangunan yang dikembangkan melalui inovasi dan kolaborasi. Pada saat bersamaan, upaya tersebut sekaligus mendukung keberlanjutan. Festival FKTI IX juga menyajikan pertunjukkan budaya untuk memperkenalkan budaya masyarakat NTT yang kaya melalui sajian musik, tari, lagu dan pantun untuk meningkatkan kecintaan terhadap budaya NTT dan kebanggaan masyarakat NTT akan budayanya.

Ada yang baru di Festival FKTI IX yaitu Local Champion Incubator. Program ini merupakan kerja sama Yayasan BaKTI dengan Pemerintah Provinsi NTT. Local Champion Incubator menghasilkan lima penggerak perubahan sosial dari berbagai desa di Provinsi NTT yang siap membuat perubahan sosial untuk kemajuan bumi Flobamora. 

Pada akhirnya, semua pengalaman dan pembelajaran dari berbagai program pembangunan KTI ini diharapkan dapat memperkuat harmonisasi pembangunan serta meningkatkan manajemen program dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional. Selamat datang di Kota Kupang, Selamat datang di Festival FKTI ke-IX.

Informasi lebih lengkap tentang Festival Forum KTI 2023 dapat mengunduh Buku Program FFKTI 2023 dan untuk dokumentasi foto dapat mengunjungi Flickr Forum KTI

 

Unduh Laporan Festival Forum Kawasan Timur IX Tahun 2023 

Laporan Kegiatan

 

Video Highlights pelaksanaan Festival Forum KTI hari I tanggal 26 Juli 2023

   

 

Video Highlights pelaksanaan Festival Forum KTI hari II tanggal 27 Juli 2023 
 

Highlights Festival Forum KTI IX

Hari I - 26 Juli 2023

Pagi itu Ballroom Hotel Harper tampak megah dan meriah. Berdiri sebuah panggung dengan layar besar dan sorotan lampu-lampu yang menjadi saksi lahirnya kisah-kisah inspirasi. Sejauh mata memandang, ratusan orang mengenakan busana dan aksesoris berbahan tenun dengan motif beraneka rupa. Lantunan musik dan lagu yang khas pun semakin melengkapi nuansa budaya Nusa Tenggara Timur. Hari Pertama Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (FKTI) IX yang diselenggarakan di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berhasil menyita perhatian ribuan peserta baik yang hadir secara luring mau pun daring.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diiringi kelompok Paduan Suara Mahasiswa Nusa Cendana Bella Cantare. Tak hanya seni suara, mereka juga mengenalkan berbagai motif tenun terkenal dari seluruh Kabupaten NTT melalui busana yang mereka kenakan.

Para peserta festival lalu dibuat takjub oleh sajian tari Iriana Bird buah karya Jemmy Dance Academy. Tari kontemporer etnik ini terinspirasi dari burung endemik yang dilindungi dari pulau Rote NTT, yaitu burung Myzomela Irianawidodoae. Alunan musik, gerakan, nyanyian, hingga busana yang disajikan dalam tarian ini menyiratkan pesan tentang lahirnya inovasi dan kolaborasi.

Sambutan selamat datang untuk pertama kalinya disampaikan oleh Direktur Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), Muhammad Yusran Laitupa. Beliau menyampaikan bahwa Festival FKTI adalah sebuah perayaan keberhasilan dan inovasi pembangunan di Indonesia dengan menampilkan praktik cerdas dan kisah sukses dari berbagai program pembangunan dan komunitas di Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk meningkatkan rasa kepemilikan, semangat kolaborasi dan daya dorong inovasi.

Ketua Pokja FKTI, Winarni Monoarfa, dalam sambutannya memompa semangat untuk bersinergi dengan semua pihak. Meski masalah kemiskinan masih jadi tantangan besar di wilayah KTI, kita harus tetap optimis dan saling berkolaborasi. Kita punya mimpi besar bahwa akhirnya nanti KTI untuk Indonesia.

Wakil Duta Besar Australia, Stephen Scott, menyampaikan bahwa pendekatan inovatif berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan momentum yang tepat bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang kompleks dan penuh keberagaman, namun juga pusat kekuatan ekonomi yang modern dan inovatif. Indonesia juga secara aktif berkomitmen untuk meningkatkan dan mengembangkan pembangunan ekonomi dan manusianya.

Seraya membuka acara, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Kosmas D Lana, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Festival FKTI IX di Kota Kupang. Menurutnya forum ini telah memberi ruang untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi sesuai dengan potensi. Beliau juga mengajak seluruh provinsi dan kabupaten untuk membangun kolaborasi.

Pemukulan gendang oleh Sekda Provinsi NTT yang didampingi Ketua Pokja FKTI, Direktur Yayasan BaKTI, Dewan Pembina Yayasan BaKTI, Penjabat Walikota Kupang, dan Wakil Duta Besar Australia, menandai dibukanya Festival FKTI IX secara resmi. Selanjutnya, para pelaku praktik cerdas dan inspirator pembangunan KTI menerima piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi.

Serangkaian acara seremonial pun usai, Festival FKTI IX hari pertama dilanjutkan dengan penampilan kisah-kisah inspiratif dari berbagai praktik cerdas dan inspirator pembangunan KTI yang dapat disaksikan secara luring dan daring.

Acara dilanjutkan dengan Panggung Inspirasi. Panggung Inspirasi menampilkan Praktik Cerdas terpilih untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran dari keberhasilan mereka dalam menjawab tantangan pembangunan.  Selain praktik cerdas, di panggung inspirasi juga menampilkan inspirator, figur  yang berbagi cerita inspiratif terkait upaya mereka berkontribusi pada pembangunan,  yang dinilai telah membawa perubahan positif di masyarakat atau lingkungannya khususnya.

Melengkapi bernasnya hari pertama, beberapa side event yang digelar secara paralel hingga malam, turut menambah khasanah pengetahuan, pembelajaran, pengalaman maupun jejaring peserta Festival Forum KTI IX. 

Hari II - 27 Juli 2023

Hari Kedua Festival FKTI IX berlangsung tak kalah meriah dibanding hari pertama. Betapa tidak, pagi ini peserta festival disuguhi dengan dentingan Sasando. Kehadiran band yang mengiringi setiap sesi juga menambah semarak di sepanjang acara.

Sebelum menyaksikan kisah-kisah inspiratif dari praktik cerdas dan inspirator pembangunan KTI lainnya, peserta diajak menengok kembali kegiatan hari pertama melalui tayangan video pendek. Video berdurasi 5 menit 20 detik itu berhasil memberi kesan haru dan bangga. Ada banyak energi positif ditularkan untuk kemajuan pembangunan KTI. Pesan sederhana yang tersirat adalah betapa perubahan itu bisa dilakukan dari hal kecil yang kita punya. Kita harus fokus pada kemampuan, bukan pada hambatan.


Hari kedua juga terasa istimewa dengan kehadiran Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa. Secara daring beliau menyampaikan pidato kunci tentang rancangan pembangunan ke depan dan bagaimana KTI turut berperan.

Melengkapi showcase praktik cerdas, pada hari ini juga dilakukan sesi talkshow dengan para praktisi yang sebelumnya sudah berbagi, antara lain Gestianus Sino - GS Organik; Achi Soleman - Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Kota Makassar; Abdul Asis Rahanyamtel - Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara; dan Nur Febriani Wardi - Direktur Eksekutif Yayasan Alam Lestari. Melalui talkshow peserta mendapat kesempatan bertanya kepada para pelaku praktik cerdas baik secara langsung maupun melalui platform padlet untuk mengirim pertanyaan.

Talkshow yang dipandu oleh Dany Wetangterah ini berjalan lancar. Hal ini tampak dari antusias peserta untuk bertanya dan memberikan feedback. Melalui sesi berbagi ini setidaknya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai tips agar praktik cerdas dapat berdampak dan berkelanjutan. Pertama, dibutuhkan antusias dari penggerak dengan membangun solidaritas. Kedua, perlu dibangun ekosistem yang mendukung sehingga tumbuh rasa saling percaya. Ketiga, bisa berdampak langsung bagi penghidupan. Keempat, dibutuhkan keberanian untuk memulai eksperimen dan inovasi. Kelima, dibutuhkan kolaborasi yang efektif untuk membangun sistem pendukung.

Sama bernasnya dengan hari pertama, sejumlah side event kembali digelar usai Panggung Inspirasi. Hari kedua panggung inspirasi ditutup dengan sambutan Ketua Dewan Pembina Yayasan BaKTI, Willi Toisuta. Dalam kesempatan tersebut beliau juga mengundang pemilik Hotel Harper, Abraham Paul Liyanto, sebagai bentuk terima kasih dan apresiasi atas dukungan yang diberikan.

Mengakhiri perhelatan Festival FKTI IX, peserta yang berada di Kupang mendapat undangan untuk menghadiri Festival Budaya Doldolu yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Kupang di halaman Gedung Sasando Kantor Gubernur Provinsi NTT. Panitia menyiapkan transportasi berupa bus untuk menuju lokasi secara bersama-sama.

Setibanya di lokasi, peserta menikmati berbagai sajian mulai dari makanan khas NTT seperti Jagung Bose, tenun hingga tari-tarian. Ketua Pokja FKTI, Winarni Monoarfa, mendapat kesempatan untuk menyampaikan sambutan. Ucapan terima kasih pun disampaikan kepada Pemerintah Kota Kupang atas dukungan penyelenggaraan Festival FKTI IX sehingga semua berjalan lancar hingga hari ini.

Melengkapi kemeriahan festival, alumni program INSPIRASI (Indonesian Young Leaders Programme) dari NTT dan Development Counsellor Kedutaan Selandia Baru di Jakarta, Kirk Yates, menyumbangkan lagu dan tari khas Selandia Baru. Lagu yang berjudul Tūtira Mai Ngā Iwi' bermakna persatuan dan menyatukan perbedaan. Menutup festival Doldolu, semua peserta menari bersama diiringi lagu khas NTT.

Didukung Oleh

  

Festival Forum KTI 2004 - 2021

Berita Terkait

blog image
  • adminbakti
  • 0 Comments

Menari dengan Tabuhan Gendang Sendiri :...

Menari dengan tabuhan gendang sendiri, adaptasi kebiasaan baru untuk Kawasan Timur...

Read More
blog image
  • kiko
  • 0 Comments

Festival Forum Kawasan Timur Indonesia...

Festival Forum Kawasan Timur Indonesia yang ke-9 tahun ini yang rencananya akan diadakan...

Read More